Trump Perintahkan Penambahan 20.000 Petugas untuk Deportasi Imigran Ilegal

11 May 2025, 11:07 WIB
Trump Perintahkan Penambahan 20.000 Petugas untuk Deportasi Imigran Ilegal

Presiden Amerika Serikat Donald Trump baru-baru ini menginstruksikan Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) untuk menambah setidaknya 20.000 petugas baru guna memperkuat kebijakan deportasi yang ia galakkan.

Instruksi tersebut menjadi bagian dari rencana pemerintah untuk mendorong imigran tidak berdokumen agar secara sukarela meninggalkan Amerika Serikat, dikutip dari BBC, Minggu (11/5/2025).

Dalam sebuah video, Trump menegaskan bahwa pemerintahannya telah membuat proses "semudah mungkin" bagi mereka yang ingin keluar.

Melalui perintah eksekutif tersebut, pemerintah federal berjanji akan membiayai penerbangan pulang bagi imigran yang memilih untuk pergi secara sukarela, serta menawarkan "bonus keluar" sebagai tambahan insentif. Namun, belum ada kejelasan mengenai sumber pendanaan untuk penambahan ribuan petugas baru di DHS.

Saat ini, Badan Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai (ICE) memiliki lebih dari 21.000 pegawai, termasuk sekitar 6.100 petugas deportasi dan lebih dari 750 asisten penegakan hukum, berdasarkan data di situs resmi lembaga tersebut.

Trump juga kembali menyerukan keterlibatan aparat penegak hukum negara bagian, lokal, hingga anggota Garda Nasional untuk membantu operasi perbatasan.

Perintah eksekutif tersebut meminta DHS memperluas jangkauan mereka dengan merekrut petugas dari berbagai lembaga pemerintah, mantan pejabat federal, hingga personel penegakan hukum setempat.

Project Homecoming

Project Homecoming

Langkah ini merupakan bagian dari upaya yang lebih luas yang disebut Trump sebagai "Project Homecoming," yang bertujuan mempercepat pengembalian imigran ilegal ke negara asal mereka. Untuk mendukung program ini, Menteri DHS Kristi Noem baru-baru ini mengumumkan bonus sebesar USD 1.000 dan fasilitas perjalanan gratis bagi mereka yang memilih keluar secara sukarela.

Sementara itu, beberapa upaya Trump untuk mempercepat deportasi mengalami hambatan hukum. Upaya kontroversial menggunakan Undang-Undang Musuh Asing dari abad ke-18 untuk mendeportasi migran Venezuela yang dituduh terlibat aktivitas geng, telah dibatalkan oleh pengadilan federal di Texas dan New York, yang menyatakan langkah tersebut ilegal.

Trump menegaskan, mereka yang tetap bertahan secara ilegal di Amerika menghadapi risiko besar, termasuk hukuman penjara, denda besar, penyitaan aset dan upah, serta deportasi paksa kapan saja menurut kebijakan pemerintah.

<p>Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)</p>
Sumber : Liputan6.com