PBB Peringatkan Risiko Pemusnahan di Gaza

09 May 2025, 07:05 WIB
PBB Peringatkan Risiko Pemusnahan di Gaza

Seruan keras disampaikan oleh lebih dari 20 pakar independen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Selasa (7/5), mendesak aksi global untuk mencegah "pemusnahan" warga sipil Palestina di Gaza. Peringatan ini muncul di tengah laporan terbaru mengenai serangan udara Israel yang menewaskan puluhan orang, termasuk anak-anak.

PBB menyebut dunia kini menghadapi keputusan moral yang tajam, yakni bersikap tetap pasif dan menyaksikan pembantaian orang-orang tak bersalah, atau mengambil bagian dalam merancang resolusi yang adil.

"Kita sedang meluncur ke dalam jurang moral yang semakin dalam," demikian pernyataan para pakar, seperti dikutip dari laman Malay Mail, Jumat (9/5/2025).

Petugas penyelamat Palestina melaporkan sedikitnya 59 orang tewas akibat serangan Israel pada Selasa (6/5), termasuk 48 korban di Gaza.

Di lingkungan Al-Rimal, satu serangan meratakan sebuah rumah saat penghuninya sedang tidur.

"Kami mati karena kelaparan, karena perang, karena ketakutan. Dunia hanya berdiri dan menyaksikan kami mati," ungkap Abir Shehab, warga yang kehilangan saudaranya.

Rekaman video dari Rumah Sakit Nasser di Khan Yunis menunjukkan anak-anak terluka menangis di ranjang rumah sakit, sementara jasad yang dibungkus selimut terus berdatangan.

Krisis Kemanusiaan

Krisis Kemanusiaan

Organisasi kemanusiaan World Central Kitchen (WCK) menyatakan tidak dapat lagi memasak atau membuat roti di Gaza karena kehabisan bahan.

"Makanan tambahan siap dikirim dari Yordania dan Mesir, tapi kami tak bisa melanjutkan tanpa izin dari Israel," sebut pernyataan WCK.

Kondisi ini diperburuk oleh blokade bantuan yang telah berlangsung selama dua bulan, memperparah penderitaan warga di wilayah yang telah hancur oleh perang selama 19 bulan terakhir.

Militer Israel sebelumnya mengumumkan rencana serangan darat yang lebih luas, termasuk pemindahan "sebagian besar" warga Gaza. Rencana ini menuai gelombang kecaman dari berbagai pihak.

Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebut situasi di Gaza sebagai "yang paling kritis yang pernah kami saksikan."

Sementara Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez berencana mengajukan resolusi ke Majelis Umum PBB untuk menghentikan pembunuhan warga sipil dan memastikan bantuan kemanusiaan masuk.

Uni Eropa bahkan menawarkan diri untuk menyalurkan bantuan jika Israel tidak mempercayai pihak lain di lapangan.

<p>Infografis Wacana Indonesia Tampung Korban Gaza Palestina. (Liputan6.com/Abdillah)</p>
Sumber : Liputan6.com