Waktu Liburan Sekolah Lebaran 2025 Lebih Panjang, Ini Tanggalnya

10 March 2025, 11:00 WIB
Waktu Liburan Sekolah Lebaran 2025 Lebih Panjang, Ini Tanggalnya

Libur sekolah untuk Lebaran 2025 akan berlangsung lebih lama dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Siswa-siswi di Indonesia akan menikmati waktu liburan yang lebih panjang untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarga.

Berdasarkan Surat Edaran Bersama (SEB) dari tiga kementerian, siswa akan menikmati libur sekolah selama 19 hari pada liburan Lebaran 2025.

Libur tersebut terbagi menjadi dua periode utama: libur awal Ramadan yang berlangsung dari 27 Februari hingga 5 Maret 2025, serta libur Idul Fitri yang lebih panjang, dimulai pada 26 Maret hingga 8 April 2025. Setelah periode liburan ini, kegiatan belajar mengajar akan kembali normal pada 9 April 2025.

"Yang awalnya mulai tanggal 24 ya, kita mulai lebih awal yaitu tanggal 21 Maret. Jadi tanggal 21 Maret itu sudah mulai libur sekolah dan madrasah dan nanti masuk tanggal 9. Jadi liburnya tanggal 21 Maret sampai 8 April, masuk sekolah tanggal 9 April," kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno.

Keputusan mengenai libur sekolah sepanjang 19 hari ini diambil untuk memberikan kelonggaran kepada siswa dalam menjalankan ibadah Ramadan dan merayakan Idul Fitri bersama keluarga.

Selain itu, kebijakan ini juga bertujuan untuk membantu mengurangi kepadatan arus mudik dan balik selama Lebaran 2025, serta memberikan fleksibilitas lebih bagi masyarakat dalam melakukan perjalanan pulang kampung.

Pihak Pemerintah pun berharap langkah ini dapat menciptakan suasana mudik yang lebih lancar dan nyaman bagi semua pihak, sehingga tak ada gangguan yang berarti.

Jadwal Libur Sekolah Lebaran 2025

Jadwal Libur Sekolah Lebaran 2025

Berikut rincian lengkap jadwal libur sekolah yang telah ditetapkan pemerintah untuk menyambut Idul Fitri 2025:

  • Libur Awal Ramadan:27 Februari - 5 Maret 2025
  • Libur Idul Fitri:26 Maret - 8 April 2025

Total libur sekolah selama bulan Ramadan dan Idul Fitri mencapai 19 hari. Proses belajar mengajar akan kembali dimulai pada tanggal 9 April 2025.

Selain libur sekolah, pemerintah juga menetapkan libur nasional dan cuti bersama Idul Fitri 1446 H. Hal ini memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk menikmati liburan panjang dan berkumpul bersama keluarga.

  • Libur Nasional:31 Maret & 1 April 2025
  • Cuti Bersama:2, 3, 4, dan 7 April 2025

Dengan adanya libur akhir pekan pada 5 dan 6 April 2025, masyarakat dapat menikmati liburan panjang hingga hampir dua minggu.

"Yang awalnya mulai tanggal 24 ya, kita mulai lebih awal yaitu tanggal 21 Maret. Jadi tanggal 21 Maret itu sudah mulai libur sekolah dan madrasah dan nanti masuk tanggal 9. Jadi liburnya tanggal 21 Maret sampai 8 April, masuk sekolah tanggal 9 April," kata Menko PMK Pratikno.

Pemerintah berharap dengan pengaturan libur yang lebih panjang ini, dapat mengurangi kepadatan arus mudik dan balik. "Arus mudik maupun arus balik bisa relatif, bisa tidak menumpuk di waktu-waktu tertentu," tambah Pratikno.

Kakorlantas Berharap Swasta Ikut Terapkan Fleksibilitas Kerja

Kakorlantas Berharap Swasta Ikut Terapkan Fleksibilitas Kerja

Pemerintah melalui Menpan RB telah menerbitkan surat edaran yang mengatur fleksibilitas kerja bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), termasuk opsi Work From Anywhere (WFA), sebelum dan sesudah Lebaran. Kebijakan ini bertujuan untuk mengurangi kepadatan lalu lintas saat arus mudik.

Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho berharap perusahaan swasta turut menerapkan kebijakan serupa guna mendukung kelancaran arus mudik serta keselamatan lalu lintas selama Lebaran.

"Jika banyak perusahaan menerapkannya, dampaknya akan signifikan mengurangi kepadatan arus mudik," kata Agus dalam keterangannya, Minggu (9/3/2025).

Ia menjelaskan bahwa ada beberapa tren yang dapat diterapkan perusahaan swasta untuk mendukung kelancaran mudik dan Kamseltibcarlantas, seperti memungkinkan pekerjaan dilakukan secara remote beberapa hari sebelum cuti bersama. Dengan demikian, karyawan dapat mudik lebih awal tanpa harus mengambil cuti tambahan.

"Selain itu, bisa juga pengaturan sistem shift atau jam kerja lebih fleksibel agar karyawan bisa menghindari puncak arus mudik. Misal, bekerja setengah hari atau bekerja lebih awal dari jadwal normal," sebutnya.

"Jika memungkinkan, perusahaan bisa memberikan opsi cuti lebih awal bagi karyawan yang mudik ke daerah lebih jauh. Dengan sistem cuti bergilir, kepadatan di jalur mudik bisa lebih terkendali," sambungnya.

Percepatan THR

Percepatan THR

Menurutnya, bantuan transportasi atau fasilitas mudik bersama dari perusahaan bagi karyawan, juga bisa membantu mengurangi jumlah kendaraan pribadi di jalan. Jika banyak perusahaan menerapkannya, dampaknya akan signifikan dalam mengurangi kepadatan arus mudik.

Di sisi lain, kata Agus, percepatan pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) bagi pekerja swasta bisa menjadi langkah strategis untuk mendukung kelancaran mudik lebaran.

Karena, jika THR diberikan lebih awal, karyawan bisa merencanakan perjalanan mudik dengan lebih baik, termasuk membeli tiket lebih awal atau mengatur perjalanan agar tidak bertumpuk di puncak arus mudik.

"Manfaat percepatan pemberian THR juga bisa membantu karyawan merencanakan mudik lebih awal. Dengan THR lebih cepat, karyawan dapat mengatur jadwal keberangkatan sebelum puncak arus mudik, serta dapat mengurangi kepadatan transportasi umum," pungkasnya.

Infografis Cara Generasi 90-an Jalani Liburan Sekolah. (Liputan6.com/Abdillah)
Sumber : Liputan6.com