Mesir hingga Kenya, Ini Tradisi Lebaran di 6 Negara Afrika

10 March 2025, 19:41 WIB
Mesir hingga Kenya, Ini Tradisi Lebaran di 6 Negara Afrika

Afrika merupakan rumah bagi lebih dari 5 juta umat Muslim, dengan konsentrasi terbesar berada di wilayah Afrika Utara, Barat, dan Timur. Negara-negara seperti Aljazair, Libya, Mesir, Maroko, dan Tunisia memiliki lebih dari 90 persen populasi Muslim.

Sebagai bagian dari lima rukun Islam, puasa di bulan Ramadan menjadi momen penting bagi umat Muslim.

Idul Fitri pun menjadi hari kemenangan setelah sebulan penuh menahan diri dari makan, minum, dan berbagai godaan duniawi. Perayaan ini diwarnai dengan doa, berbagi makanan, serta mempererat hubungan keluarga dan komunitas.

Dikutip dari laman Africa, Senin (10/3/205), berikut adalah bagaimana Idul Fitri dirayakan di berbagai negara Afrika.

1. Mesir

Di Mesir, Idul Fitri dirayakan dengan penuh semangat selama tiga hari. Perayaan dimulai dengan Salat Id di pagi hari, diikuti dengan berkumpul bersama keluarga dan menikmati makanan khas seperti kahk---kue kering berbumbu khas Idul Fitri .

Selain merayakan di rumah, banyak warga Mesir yang menikmati libur Idul Fitri dengan mengunjungi taman, teater, hingga pantai populer seperti Sharm El Sheikh. Sementara itu, Sadaqah al-Fitr, sedekah sebelum Idul Fitri, menjadi bagian penting dari tradisi ini untuk membantu masyarakat kurang mampu membeli pakaian dan makanan.

2. Maroko

2. Maroko

Di Maroko, perayaan Idul Fitri berlangsung selama tiga hari dan lebih berfokus pada keluarga.

Pagi Idul Fitri diawali dengan Salat Id di masjid, kemudian dilanjutkan dengan berkumpul bersama keluarga untuk menikmati hidangan khas seperti mechoui (kambing panggang), chicken bastilla (pai ayam tradisional), dan meloui (pancake khas Maroko).

Sebelum perayaan dimulai, masyarakat juga melakukan Sadaqah al-Fitr dengan menyumbangkan bahan makanan seperti beras, gandum, dan kurma kepada yang membutuhkan.

3. Nigeria

Di Nigeria, Idul Fitri dikenal sebagai Small Sallah dan dirayakan selama dua hari. Salat Id dilakukan di pagi hari, diikuti dengan berbagi makanan dan hadiah dengan keluarga serta tetangga.

Anak-anak mendapatkan hadiah dari keluarga dan masyarakat sekitar. Makanan khas yang disajikan antara lain nasi, amala (olahan tepung yam atau singkong), serta berbagai hidangan berbasis daging. Sekolah-sekolah ditutup selama perayaan untuk memberi kesempatan kepada keluarga berkumpul.

4. Senegal

4. Senegal

Di Senegal, Idul Fitri dirayakan bersamaan dengan Idul Adha, yang dikenal sebagai Tabaski. Perayaan ini menjadi momen penting bagi umat Muslim di negara tersebut, dengan tradisi utama berupa penyembelihan domba sebagai simbol ketaatan terhadap kisah Nabi Ibrahim.

Masyarakat Senegal berkumpul untuk berdoa, berbagi makanan, dan mengenakan pakaian terbaik mereka. Bagi yang kurang mampu membeli domba untuk kurban, pemerintah Senegal menyediakan bantuan melalui program Operation Tabaski.

5. Kenya

Di Kenya, perayaan Idul Fitri diawali dengan takbir yang menandakan berakhirnya Ramadan. Malam sebelum Idul Fitri, para wanita menyiapkan hidangan dan membersihkan rumah, sementara para pria melakukan perbaikan rumah sebagai simbol menyambut musim baru.

Pada pagi Idul Fitri, anak-anak mengenakan pakaian baru dan berkeliling ke rumah-rumah sambil mengucapkan Eid Mubarak untuk menerima hadiah dari para tetua. Selain itu, festival di Makadara Grounds diadakan sepanjang hari, berubah menjadi taman hiburan bagi anak-anak.

6. Afrika Selatan

6. Afrika Selatan

Di Afrika Selatan, Idul Fitri dirayakan dengan cara yang bervariasi di berbagai kota. Setelah salat Id, keluarga berkumpul untuk menikmati sarapan bersama sebelum memulai aktivitas sosial dan pemberian hadiah kepada anak-anak.

Hidangan khas yang disajikan antara lain biryani, seafood paella, daging panggang, dan makanan laut bakar. Blogger dan influencer asal Cape Town, Aneeqah Emeran, menyebut bahwa makanan menjadi elemen penting dalam perayaan Idul Fitri di negara ini.

Berapa orang rayakan hari raya lebaran hari ini? (Liputan6.com/Deisy)
Sumber : Liputan6.com