Jemaah Tareqat Naqsabandiyah Sumut Mulai Puasa Ramadan Sabtu 1 Maret 2025

26 February 2025, 17:53 WIB
Jemaah Tareqat Naqsabandiyah Sumut Mulai Puasa Ramadan Sabtu 1 Maret 2025

Tarekat Naqsabandiyah Al Kholidiyah Al-Jalaliyah di Sumatera Utara (Sumut) menetapkan 1 Ramadan 1446 Hijriah pada Sabtu, 1 Maret 2025, sebagai hari pertama ibadah puasa.

Jemaah Tarekat Naqsabandiyah Al Kholidiyah Al-Jalaliyah, Syekh Muda Markum menjelaskan, penetapan 1 Ramadan 1446 Hijriah berdasarkan keputusan Mursyid atau Pimpinan Tarekat dalam surat keputusan resmi yang dikeluarkan 3 Februari 2025.

"Jemaah Naqsabandiyah Sumut mulai menjalankan puasa pada Sabtu, 1 Maret 2025," kata Syekh Muda Markum, Selasa, 25 Februari 2025.

Syekh Muda Markum juga mengungkapkan, untuk malam pertama pelaksanaan Salat Tarawih dilaksanakan pada Jumat malam, 28 Februari 2025.

"Untuk Salat Tarawih sudah dimulai pada Jumat malam atau malam Sabtu," sebutnya.

Sejumlah Tanggal Penting

Sejumlah Tanggal Penting

Dalam keputusan itu juga ditetapkan sejumlah tanggal penting terkait ibadah Ramadan, seperti Nuzulul Qur'an yang jatuh pada 16 Maret 2025, serta malam Lailatul Qadar pada 26 Maret 2025.

Syekh Muda Markum menuturkan, ditetapkan juga 1 Syawal 1446 Hijriah pada Senin, 31 Maret 2025.

Sementara itu, menjelang Ramadan, Jemaah Tarekat Naqsabandiyah Al Kholidiyah Al-Jalaliyah Sumut juga akan mengadakan tradisi punggahan sebagai bentuk persiapan menyambut bulan suci.

"Iya, ada punggahan yang biasanya dilakukan di Suluh atau di Majelis. Tradisi ini biasanya digelar pada hari Jumat dengan acara makan bersama," Syekh Muda Markum menuturkan.

Kemenag Akan Gelar Sidang Isbat

Kemenag Akan Gelar Sidang Isbat

Kementerian Agama (Kemenag) akan menyelenggarakan Sidang Isbat untuk menentukan awal Ramadan 1446 Hijriah pada 28 Februari 2025. Sidang ini dijadwalkan berlangsung di Auditorium HM Rasjidi, Kementerian Agama, Jakarta Pusat, dan akan dipimpin oleh Menteri Agama, Nasaruddin Umar.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag, Abu Rokhmad, menjelaskan, sidang ini akan dihadiri oleh berbagai pihak penting, termasuk perwakilan organisasi masyarakat (ormas) Islam, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), ahli falak, serta perwakilan dari DPR dan Mahkamah Agung.

"Seperti tahun-tahun sebelumnya, sidang ini akan dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan ormas Islam, MUI, BMKG, ahli falak, serta perwakilan dari DPR dan Mahkamah Agung," ujarnya di Jakarta, Senin, 10 Februari 2025.

Sidang Isbat akan melalui 3 tahapan penting. Tahap pertama adalah pemaparan data posisi hilal berdasarkan perhitungan astronomi. Tahap kedua melibatkan verifikasi hasil rukyatul hilal dari berbagai titik pemantauan di Indonesia.

"Ketiga, musyawarah dan pengambilan keputusan yang akan diumumkan kepada publik," jelas Abu Rokhmad dikutip dari Kemenag.go.id.

Imbauan untuk Masyarakat

Imbauan untuk Masyarakat

Abu Rokhmad mengimbau masyarakat untuk menunggu hasil sidang isbat dan pengumuman resmi pemerintah terkait awal Ramadan 1446 H. Ini sejalan dengan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) No 2 tahun 2004 tentang Penetapan Awal Ramadan, Syawal, dan Dzulhijjah.

"Kita berharap umat Islam di Indonesia bisa mengawali Ramadan tahun ini secara bersama-sama," tambahnya.

Sementara itu, Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah (Urais Binsyar) pada Ditjen Bimas Islam Kemenag, Arsad Hidayat, menyampaikan, berdasarkan data hisab awal Ramadan 1446 H, ijtimak terjadi pada Jumat, 28 Februari 2025, sekitar pukul 07.44 WIB. Pada hari yang sama, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia sudah di atas ufuk antara 3 5,91' hingga 4 40,96', dengan sudut elongasi antara 4 47,03' hingga 6 24,14'.

"Dengan kriteria ini, secara astronomi, ada indikasi kuat bahwa hilal akan terlihat," sebut Arsad.

Data hisab ini akan dikonfirmasi melalui proses pemantauan hilal atau rukyatul hilal. Kemenag, bekerja sama dengan Kantor Wilayah Kemenag di berbagai daerah, akan melakukan pemantauan hilal di berbagai titik di seluruh Indonesia. Hasil hisab dan rukyat akan dipaparkan pada Sidang Isbat yang dipimpin oleh Menteri Agama.

Sumber : Liputan6.com