Cerita Kelam Natal Tahun 1929, Ayah di AS Bunuh Istri dan 6 Anak Usai Foto Keluarga
21 December 2025, 21:30 WIB
Sebuah tragedi mengerikan dari keluarga Lawson di Amerika Serikat telah ditemukan beberapa anggota keluarga ini dibunuh. Seorang Ayah menjadi pelaku atas kejahatan tersebut dengan menembak mati istri dan enam anaknya, tetapi motif pembunuhan ini masih menjadi misteri yang belum terungkap hingga kini.
Charles "Charlie" Lawon adalah seorang petani penggarap yang menikah dengan Fannie Manring pada 1911. Mereka tinggal di Germanton, North Carolina, dan pasangan ini dikaruniai delapan anak. Salah satu anak mereka, William, yang lahir pada 1914 meninggal pada 1920 karena sakit.
Beberapa hari sebelum Natal, Charles pergi ke kota bersama keluarganya untuk berfoto bersama. Meski begitu, hal ini dianggap aneh setelah sang ayah membelikan pakaian baru untuk foto tersebut, di mana latar belakang keluarga ini hanya petani kelas pekerja.
Beberapa hari kemudian, tepatnya pada 25 Desember, Charlie (43) melakukan pembunuhan kepada istrinya, Fannie (37), dan anak-anaknya, Marie (17), Carrie (12), Maybell (7), James (4), Raymond (2), dan Mary Lou yang baru berusia empat bulan. Seorang anak yang selamat adalah Arthur (16), putra sulung mereka yang disuruh pergi untuk menjalankan tugas, dilansir dari Mirror, Minggu (21/12/2025).
Pada pagi hari sebelum pembunuhan terjadi, beberapa anak dilaporkan sedang melakukan aktivitas sepert biasa. Marie saat itu memanggang kue Natal, sementara Carrie dan Maybell bersiap untuk pergi ke rumah kerabat mereka.
Awalnya mereka tidak curiga terhadap perilaku ayahnya, padahal ia sedang menunggu waktu yang tepat di dekat gudang tembakau dan menembaknya begitu mereka terlihat, ia juga sempat memukulnya dengan senapan 12-gauge yang digunakan setelahnya.
Detik-detik Pembunuhan Satu Keluarga
Lalu, selesai dengan kedua anak, ia berjalan kembali ke rumahnya, dan pertama kali yang dilihat adalah sang istri yang berada di teras rumah. Saat itu juga, senapan yang dibawanya menembak Fannie, membuat Marie berteriak dan ayahnya langsung membunuh anak-anaknya yang lain.
Ketakutan menyelimuti kedua anak laki-laki, James dan Raymond, mencoba bersembunyi, tetapi ayahnya berhasil menemukan mereka dan tidak ragu untuk menembaknya.
Korban terakhir yang dibunuh adalah Mary Lou, dengan memukulinya hingga tewas. Setelah aksinya selesai, Charlie melarikan diri ke hutan yang tak jauh dari kediamannya. Beberapa jam kemudian, ia bunuh diri dengan menembak dirinya sendiri.
Laporan menyebutkan bahwa sebagian besar jenazah anggota keluarga ditemukan dalam posisi rapi dengan tangan disilangkan dan bantal berada di bawah kepala mereka, kecuali jenazah Carrie dan Maybell di dekat gudang dengan batu sebagai alas kepala mereka. Sementara itu, jenazah Charlie ditemukan di hutan bersama surat-surat yang telah ditulis untuk orang tuanya.
Dugaan Pelecehan dan Masalah Keluarga
Tragedi yang telah meninggalkan kenangan menyakitkan bagi Arthur ini diungkap dalam buku White Christmas, Bloody Christmas, yang terbit pada tahun 1990. Buku tersebut mengangkat dugaan bahwa Charlie melakukan pelecehan seksual terhadap putri sulungnya, Marie, hingga hamil akibat perbuatan ayahnya sendiri.
Teman dekat Marie, Ella May, dilaporkan muncul dan mengatakan bahwa Marie sendiri telah mengungkap kehamilan tersebut beberapa minggu sebelum Natal dan ibunya juga telah mengetahuinya.
Saksi lain pun muncul dan membuat berbagai dugaan terhadap pelaku, seorang tetangga dan teman dekat keluarga Lawson, Hill Hampton, mengetahui keluarga tersebut memiliki masalah serius, tetapi ia enggan menjelaskan kronologinya.
Sehingga motif dari pembunuhan keluarga ini tidak pernah benar-benar terungkap dan menjadi sejarah kelam di perayaan Natal yang seharusnya penuh kehangatan dengan keharmonisan keluarga.