Perlambatan Ekonomi China Tak Halangi Lahirnya Miliarder Baru

19 December 2025, 06:00 WIB
Perlambatan Ekonomi China Tak Halangi Lahirnya Miliarder Baru

Perlambatan ekonomi China ternyata tidak menghalangi lahirnya gelombang baru miliarder teknologi. Di tengah krisis sektor properti yang menekan kekayaan rumah tangga dan membuat sebagian taipan lama kehilangan harta, justru muncul deretan miliarder baru dari industri chip kecerdasan buatan (AI).

Dikutip dari Business Insider, Jumat (19/12/2025), tahun ini, para pemenang terbesar datang dari sektor chip AI yang tengah "panas". Salah satunya adalah MetaX Integrated Circuits Shanghai, startup pembuat GPU yang didirikan mantan eksekutif AMD.

Pada Rabu lalu, saham MetaX melonjak hingga 755% pada hari pertama pencatatan di STAR Market Shanghai, sebelum akhirnya ditutup naik sekitar 700%.

Lonjakan harga saham itu langsung mengerek kekayaan Ketua sekaligus salah satu pendirinya, Chen Weiliang. Berdasarkan Bloomberg Billionaires Index, nilai kepemilikan Chen di MetaX kini mencapai sekitar USD 6,5 miliar, menjadikannya salah satu miliarder teknologi dengan kenaikan kekayaan tercepat di China.

Dua pendiri lainnya sekaligus Chief Technology Officer, Peng Li dan Yang Jian, juga ikut menikmati lonjakan nilai kekayaan. Keduanya kini memiliki saham senilai ratusan juta dolar AS setelah debut saham yang spektakuler tersebut.

Demam AI Dorong Saham Teknologi China

Demam AI Dorong Saham Teknologi China

Kenaikan kekayaan Chen Weiliang mengikuti jejak pengusaha GPU lain, Zhang Jianzhong, pendiri dan CEO Moore Threads Technology. Awal bulan ini, kekayaan Zhang melonjak menjadi USD 4,3 miliar setelah perusahaannya sukses melantai di bursa.

Sosok terkaya di sektor chip AI China saat ini adalah Chen Tianshi, pendiri sekaligus CEO Cambricon Technologies, yang kerap dijuluki investor ritel sebagai "Nvidia-nya China". Kekayaan Chen diperkirakan mencapai USD 22,5 miliar, menjadikannya orang terkaya ke-16 di China dan peringkat ke-115 dunia versi Bloomberg.

Lonjakan kekayaan para pengusaha ini mencerminkan perubahan tajam sentimen investor. Saham-saham AI dan semikonduktor China reli sejak peluncuran model AI buatan lokal DeepSeek-R1 pada Januari lalu. Model ini memicu optimisme pasar dan mendorong Hang Seng Tech Index naik lebih dari 20% sepanjang tahun ini.

Pembatasan AS Justru Untungkan Produsen Lokal

Selain faktor inovasi, kebijakan Amerika Serikat yang memperketat ekspor chip AI canggih, termasuk buatan Nvidia, turut mempercepat kebangkitan pemain lokal. Pembatasan tersebut membuat China semakin mengandalkan produsen dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan teknologi AI.

Meski demikian, para miliarder baru dari sektor AI masih belum menempati puncak daftar orang terkaya di China. Posisi teratas masih dikuasai taipan lama, seperti Zhong Shanshan, pemilik Nongfu Spring, dengan kekayaan USD 68,1 miliar.

Di peringkat kedua ada Pony Ma, pendiri dan CEO Tencent, dengan kekayaan USD 66,5 miliar, disusul pendiri ByteDance Zhang Yiming sebesar USD 65,2 miliar. Namun, laju sektor chip AI menunjukkan bahwa peta kekayaan China mulai bergeser seiring era kecerdasan buatan.

Sumber : Liputan6.com