Anak Politikus PKS Maman Suherman Dibunuh, PKS Minta Polisi Kawal dan Lindungi Keluarga Korban

18 December 2025, 13:46 WIB
Anak Politikus PKS Maman Suherman Dibunuh, PKS Minta Polisi Kawal dan Lindungi Keluarga Korban

DPP PKS berduka atas meninggalnya anak Dewan Pakar PKS Kota Cilegon, Maman Suherman dari di Kompleks Bukit Baja Sejahtera III Nomor C5, Kelurahan Ciwaduk, Kecamatan Cilegon. Ketua DPP PKS Bidang Advokasi Nurul Amalia mengatakan partai mendorong penegak hukum mengusut kasus tersebut secara transparan.

"Mendorong aparat penegak hukum mengusut perkara ini secara tuntas, profesional dan transparan," kata Nurul dalam keterangannya, Kamis (18/12/2025).

Nurul menegaskan, PKS mendesak keluarga korban dilindungi dan didampingi secara hukum. Meski demikian, pihaknya memahami polisi bertindak hati-hati menyampaikan informasi terkait kejadian tersebut.

"Memastikan hak-hak keluarga korban mendapat perlindungan dan pendampingan hukum sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan dalam kedudukannya sebagai korban," ujar dia.

Lebih lanjut, Nurul menyebut PKS menilai pembunuhan anak dari Maman merupakan kejahatan serius. PKS akan terus mengawal proses penegakan hukum agar berjalan secara adil dan berkeadilan bagi korban.

"Peristiwa tersebut merupakan kejahatan serius dan menjadi duka mendalam, tidak hanya bagi keluarga korban, tetapi juga bagi masyarakat," tutup Nurul.

Pembunuhan Anak Politikus PKS

Sebelumnya, seorang anak laki-laki berinisial MAHM (9) anak dari kader PKS Cilegon, Banten ditemukan tewas diduga menjadi korban pembunuhan. Korban tewas dengan banyak luka tusuk di dalam rumahnya di BBS 3, Kota Cilegon, Banten. Korban sudah dimakamkan pada Rabu, 17 Desember 2025, sekitar pukul 13.00 wib.

"Mudah-mudahan Allah memberikan kemudahan dan ketabahan bagi keluarga Pak Haji Maman. Kejadian ini mengingatkan kita semua untuk selalu menyiapkan hari esok yang lebih baik dan mengambil hikmah positif dari setiap cobaan," ujar Ketua DPW PKS Banten, Najib Hamas, Kamis (18/12/2025).

Anak laki-laki berusia 9 tahun yang bersekolah di SD Al Azhar 40 Kota Cilegon, Banten itu ditemukan tewas di dalam rumah mewah tingkat dua, dengan banyak luka tusukan di tubuhnya. Korban dikenal sebagai pribadi yang baik, soleh, cerdas dan nurut ke orangtuanya.

Meski sempat mencuat kabar bahwa MAHM menjadi korban perampokan, namun tidak ada barang berharga hilang dari dalam rumah. Sejumlah saksi juga sudah dimintai keterangan oleh Polres Cilegon.

"Anaknya sangat penurut, ibadahnya bagus meski baru 9 tahun. Ketaatannya kepada orang tua luar biasa dan bisa jadi contoh untuk anak-anak seusianya," jelasnya.

Sumber : Liputan6.com