Banda Neira Memotret Kelas Pekerja Ibu Kota Lewat Video Klip Mimpilah Seliar-liarnya
17 December 2025, 23:00 WIB
Banda Neira kembali menyapa para pendengar lewat karya visual terbaru bertajuk "Mimpilah Seliar-liarnya." Bukan sekadar pelengkap diskografi, ini persembahan tulus bagi kaum kelas pekerja yang setiap hari harus bertarung menaklukkan kerasnya jalanan dan tuntutan hidup.
Hadirnya Video klip ini sekaligus penanda perjalanan satu tahun album Tumbuh dan Menjadi, saksi kebangkitan kembali formasi anyar grup ini. Lagu ini lahir dari pengalaman personal yang diyakini dirasakan orang lain, tentang tubuh yang menyerah pada kejamnya jarak dan waktu.
Ananda Badudu selaku personel Banda Neira, menceritakan rutinitas yang menguras fisik dan mental hingga tak lagi mampu diajak berkompromi. Ia mengenang bagaimana rasa lelah yang terakumulasi tumpah menjadi perenungan mendalam tentang siklus hidup pekerja komuter.
"Aku sampai rumah jam satu, terus cuma gelepar di lantai lima belas menit. Capainya itu bukan cuma hari itu, tapi yang menumpuk sekian lama. Dari situ aku ngerasa ini harus jadi lagu tentang siklus hidup orang-orang capai di jalan," kata Ananda Badudu lewat keterangan tertulisnya.
Ananda mengatakan bahwa lirik yang ia tulis merupakan representasi dari apa yang dialami oleh masyarakat urban setiap harinya tanpa ada yang ditutup-tutupi. Ia menjelaskan sudut pandangnya mengenai bagaimana tata kota yang buruk berdampak langsung pada psikologis manusianya.
"Liriknya aku tulis serealis mungkin. Karena yang begini ini dialami jutaan orang. Kelelahan kita sering berasal dari hal-hal struktural, transportasi buruk, jarak kerja gila, kota yang enggak memikirkan manusianya. Tapi karena tiap hari, lama-lama kita anggap normal. Padahal enggak," jelasnya.
Meski realitas menyuguhkan kepahitan, Banda Neira tetap menyisipkan secercah cahaya melalui kehadiran orang-orang terkasih yang jadi alasan untuk tetap bertahan. Harapan kecil yang dipelihara di tengah gempuran masalah inilah yang disebut sebagai ruang-pulang, tempat di mana manusia bisa saling menguatkan agar tidak benar-benar hancur.
Hal-Hal di Luar Kendali Kita
Sasha sang vokalis menyoroti pentingnya menjaga mimpi meski keadaan sering kali tidak berpihak pada keinginan kita. Ia menuturkan pandangan tentang mimpi sebagai satu-satunya benteng pertahanan terakhir yang dimiliki manusia.
"Kita bisa mimpi seliar-liarnya, tapi sering terbentur hal-hal di luar kendali kita. Masalah-masalah yang di luar kuasa kita. Tetapi mimpi tetap harus dijaga, karena itu satu-satunya ruang yang tersisa," ungkap Sasha.
Aku Sempat Hilang
Video musik ini juga memiliki makna emosional tersendiri bagi Sasha, setelah vakum cukup lama. Bagi duo ini, Tumbuh dan Menjadi bukan sekadar album, melainkan proses penyembuhan juga penemuan kembali jati diri di tengah industri musik yang dinamis.
"Aku sempat hilang dari industri musik. Nanda dan teman-teman menarik kembali, dan akhirnya aku sadar kebahagiaan aku memang di musik. Proyek ini kayak mengingatkan siapa diri aku, sebelum kehilangan arah," ujar Sasha.
Kebebasan Penuh
Untuk menerjemahkan gagasan kompleks tersebut ke dalam bahasa visual, Banda Neira menggandeng sutradara Bernardus Raka. Lebih jauh ia mengungkap bagaimana proses kreatif berjalan sangat organik dan memberikan ruang eksplorasi luas bagi dirinya sebagai kreator visual.
"Banda Neira memberi saya kebebasan penuh buat menerjemahkannya. Mereka cuma bilang: rasakan dulu lagunya, baru visualkan. Itu yang bikin prosesnya jujur," beri tahu Bernardus Raka.
Klip "Mimpilah Seliar-liarnya" menjadi babak baru bagi kolaborasi label Berjalan Lebih Jauh Records dan KithLabo dalam mendukung ekosistem musik independen. Karya visual terbaru Banda Neira ini dapat disaksikan di kanal YouTube resmi Banda Neira mulai 26 November 2025.