Pelaku Industri Kesehatan Bakal Unjuk Gigi Tahun Depan, Catat Tanggalnya

16 December 2025, 16:45 WIB
Pelaku Industri Kesehatan Bakal Unjuk Gigi Tahun Depan, Catat Tanggalnya

PT Debindo Global Expo (DEBINDO) secara resmi meluncurkan Indonesia Medical Expo 2026 (INDOMEDEX). Pameran ini akan diselenggarakan pada 25--28 November 2026 di NICE, PIK 2, dan hadir sebagai platform strategis yang mempertemukan pemerintah, pemangku kepentingan, pelaku industri, serta masyarakat untuk bersama-sama menghadirkan solusi inovatif di sektor kesehatan dan memperkuat ekosistem alat kesehatan nasional.

"INDOMEDEX hadir sebagai wadah yang tidak hanya mempertemukan para pelaku sektor kesehatan, tetapi juga mendorong lahirnya solusi nyata untuk mempercepat transformasi kesehatan nasional. Kami ingin pameran ini menjadi tempat di mana inovasi bertemu kebutuhan, sehingga semua pihak dapat bergerak bersama menuju Indonesia yang lebih sehat dan lebih siap menghadapi tantangan," kata Direktur PT Debindo Global Expo Rafidi Iqra Muhamad, Selasa (16/12/2025).

INDOMEDEX 2026 dirancang untuk memberikan pengalaman lengkap bagi para profesional kesehatan, pelaku bisnis, hingga masyarakat umum. Berbagai program interaktif akan dihadirkan, mencakup Medical Summit, The Health-fluencer Conference, Medical Student Competition & Young Doctor Forum, Business Matching, serta Personalized Health Check-up & Wellness Corner.

Seluruh program tersebut dirancang untuk memperluas jejaring lintas sektor, menghadirkan diskusi strategis, serta mendorong lahirnya inovasi teknologi medis dan alat kesehatan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat Indonesia.

INDOMEDEX 2026 juga akan menampilkan berbagai kategori produk dan layanan medis, mulai dari, Primary Care, Specialist Care, Surgical Unit, Dental, Eye Care, Hospital Technology & Facility, Medical Imaging, Rehabilitation, Hospital Furniture & Consumables, Laboratory Technology, Pharmacy & Vaccines, hingga Medical Insurance.

Kehadiran beragam kategori ini diharapkan dapat membantu menjembatani kesenjangan infrastruktur kesehatan, memperkuat layanan kesehatan berbasis digital, serta meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan di seluruh wilayah Indonesia.

Titik temu Pelaku Industri Kesehatan

Titik temu Pelaku Industri Kesehatan

Antusiasme para calon peserta pameran juga terlihat jelas untuk bergabung dalam INDOMEDEX 2026. Melalui sesi diskusi dan konsultasi bersama tim penyelenggara, berbagai perusahaan dan institusi kesehatan meninjau area pameran yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka, sekaligus membahas peluang kolaborasi, program partisipasi, serta kesiapan teknis guna memastikan kehadiran mereka dapat memberikan kontribusi nyata bagi pengunjung maupun perkembangan industri kesehatan nasional.

Dengan semangat kolaborasi dan visi jangka panjang untuk Indonesia yang lebih sehat, INDOMEDEX 2026 hadir dengan misi besar untuk mempercepat inovasi teknologi medis, menjembatani kesenjangan infrastruktur kesehatan, memperkuat layanan kesehatan digital, serta meningkatkan kualitas tenaga medis.

Seluruh upaya ini menjadikan INDOMEDEX 2026 sebagai titik temu strategis bagi para pemangku kepentingan dalam membangun masa depan kesehatan Indonesia yang lebih kuat, inovatif, dan kompetitif.

Menperin Target 9.000 Produk Alkes Penuhi TKDN

Menperin Target 9.000 Produk Alkes Penuhi TKDN

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menargetkan sekitar 9.000 produk baru khusus untuk alat kesehatan (alkes) memiliki sertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di atas 1 persen ke depannya.

"Kita targetkan sekurang-kurangnya produk yang bersertifikat TKDN di atas 1 persen ada 9.000 produk baru," kata Menperin Agus dalam konferensi pers Upaya Peningkatan Penggunaan PDN Bidang Alat Kesehatan, Selasa (15/6/2021).

Dia menjelaskan, jika produk alkes itu memiliki nilai TKDN di atas 1 persen artinya produk dalam negeri tersebut wajib dibeli dan produk impor dilarang untuk dibeli.

Agar target tersebut tercapai, Kemenperin telah memberikan program fasilitasi sertifikasi TKDN secara gratis yang tentunya bisa dimanfaatkan oleh para produsen dalam negeri. Sehingga proses produksi produk alkes bisa berjalan dengan baik.

Adapun hingga kini, kata Menperin terdapat 79 produk prioritas alat kesehatan dalam negeri dapat dimanfaatkan dalam belanja APBN di bidang kesehatan, di antaranya Hospital Bed Electric yang memiliki TKDN 29,88-49,73 persen, Hospital Bed Hydraulic yang memiliki TKDN 36,34 persen, Arm Sling, Tensimeter, Infusion Pump, EKG, dan banyak lainnya.

Belum Punya TKDN

Namun dari 79 produk prioritas ini, masih ada beberapa produk yang belum punya TKDN. "Jumlah ini masih dalam tahap awal dan akan ditambah sampai maksimal sesuai kebutuhan penggunaan dalam negeri," ujarnya.

Disisi lain Kemenperin mendorong peningkatan belanja produk dalam negeri melalui Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) serta Program Substitusi Impor 35 persen pada 2022.

Menperin menegaskan, untuk dapat semaksimal mungkin menyerap produk dalam negeri, diperlukan dukungan kebijakan dari Kementerian/Lembaga terkait dalam melaksanakan program substitusi impor tersebut, termasuk antaranya Penerapan P3DN secara tegas dan konsisten.

"Program ini adalah langkah nyata pemerintah dalam mendukung perekonomian nasional dan menjadikan indonesia negara tangguh dan mandiri," pungkasnya.

Sumber : Liputan6.com