Saat Kepedasan, Sebaiknya Minum Air Putih atau Susu? Ini Cara yang Paling Efektif
16 December 2025, 16:00 WIB
Saat kepedasan, membuat mulut terasa terbakar dan panas. Reaksi paling umum yang dilakukan banyak orang adalah langsung minum air putih. Namun, cara ini belum tentu efektif untuk meredakan rasa pedas yang menyengat.
Melansir dari The Takeout, Selasa 16 Desember 2025, rasa pedas berasal dari capsaicin, senyawa aktif pada cabai yang memicu reseptor rasa sakit di mulut.
Air putih memang memberi sensasi dingin sementara, tetapi tidak mampu menghilangkan zat penyebab rasa pedas tersebut. Akibatnya, rasa terbakar bisa bertahan lebih lama atau bahkan terasa semakin menyebar.
Sebaliknya, susu sering dianggap lebih ampuh untuk meredakan pedas. Kandungan protein tertentu di dalam susu mampu membantu membersihkan capsaicin dari permukaan lidah dan rongga mulut. Maka dari itu banyak orang yang merasa rasa pedas lebih cepat mereda setelah minum susu dibanding air putih, seperti melansir dari Cleveland Clinic.
Alasan Air Putih Kurang Efektif Redakan Pedas
Capsaicin memiliki sifat tidak larut dalam air. Ketika seseorang minum air putih setelah makan pedas, air hanya akan mengalir di mulut tanpa benar-benar menghilangkan zat pedas yang menempel di reseptor rasa.
Alih-alih meredakan, air putih justru dapat menyebarkan capsaicin ke area lain di dalam mulut. Inilah yang membuat rasa pedas terkadang terasa semakin luas dan bertahan lebih lama setelah minum air.
Meski demikian, air putih tetap memberikan efek sementara berupa rasa sejuk dan membantu mencegah dehidrasi. Namun, efek ini lebih bersifat menenangkan sesaat, bukan mengatasi sumber rasa pedas itu sendiri.
Karena itulah, air putih bukan solusi utama untuk meredakan sensasi terbakar akibat makanan pedas. Diperlukan zat yang dapat berinteraksi langsung dengan capsaicin agar rasa pedas benar-benar berkurang.
Mengapa Susu Lebih Ampuh Mengatasi Kepedasan?
Susu mengandung protein bernama casein yang berperan penting dalam meredakan rasa pedas. Protein ini mampu mengikat molekul capsaicin dan membantu melepaskannya dari reseptor rasa di mulut.
Menariknya, efektivitas susu tidak bergantung pada kadar lemaknya. Baik susu rendah lemak maupun susu penuh lemak sama-sama dapat membantu meredakan sensasi pedas. Artinya, kandungan protein menjadi faktor utama, bukan lemak.
Selain susu, produk olahan susu seperti yogurt dan keju juga dapat memberikan efek serupa. Makanan berkarbohidrat seperti nasi atau roti pun dapat membantu dengan cara menyerap capsaicin secara perlahan.
Meski efektif untuk mulut yang terbakar, susu tidak selalu cocok bagi semua orang, terutama mereka yang memiliki intoleransi laktosa atau masalah pencernaan tertentu.
Minum Apa Saat Kepedasan?
Jika rasa pedas hanya terasa di mulut, susu menjadi pilihan yang lebih efektif dibanding air putih. Kandungan proteinnya bekerja langsung pada zat penyebab rasa pedas sehingga sensasi terbakar lebih cepat mereda.
Namun, jika rasa pedas sudah menimbulkan keluhan pada lambung seperti nyeri ulu hati atau asam lambung naik, susu justru tidak dianjurkan. Dalam kondisi ini, susu dapat memicu produksi asam lambung dan memperparah rasa tidak nyaman.
Untuk gangguan pencernaan akibat makanan pedas, solusi yang lebih aman adalah minum air putih secukupnya. Dengan memahami cara kerja rasa pedas, bisa memilih solusi yang tepat. Pedas tetap bisa dinikmati, asal tahu cara meredakannya dengan benar.