BMKG Peringatkan Munculnya Bibit Siklon Tropis, DPR: Pemda Jangan Diam dan Tunggu Bencana Datang
12 December 2025, 15:55 WIB
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memantau dan memperingatkan akan munculnya Bibit Siklon Tropis 93S, yang di mana berpotensi membawa hujan lebat dan tingginya gelombang air laut.
Terkait hal ini, Anggota Komisi VIII DPR Selly Andriany meminta semua pihak, tak terkecuali pemerintah daerah untuk tak menghiraukan peringatan BMKG tersebut.
"Jangan menunggu bencana membesar baru dilakukan langkah-langkah," kata dia kepada wartawan, Jumat (12/12/2025).
Politikus PDI Perjuangan (PDIP) ini berharap Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk langsung mengaktifkan status siaga di daerah yang diprediksi terdampak dengan munculnya Bibit Siklon Tropis 93S tersebut.
"Kita tidak boleh mengulangi pengalaman di Sumatera, di mana beberapa daerah belum siap secara logistik maupun koordinasi," ungkap Selly.
Dia juga meminta Pemda menyiapkan lokasi pengusian, edukasi masyarakat pesisir hingga pengecekan sistem drainase. Selain itu, langkah-langkah preventif di daerah juga perlu diperluas.
"Pemda harus memastikan adanya pemetaan rinci wilayah rawan bencana hingga level desa. Termasuk, kata dia, identifikasi kelompok rentan untuk mempercepat evakuasi," jelas Selly.
Menurut dia, mitigasi awal sangat diperlukan, agar bencana Sumatera tak terulang. "Negara harus hadir lebih awal, bukan (hanya) hadir ketika bencana sudah terjadi," pungkasnya.
Peringatan BMKG
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Teuku Faisal Fathani mengatakan, pihaknya memantau secara intensif terhadap perkembangan Bibit Siklon Tropis 93S yang saat ini terdeteksi di Samudra Hindia selatan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Meski diprakirakan bergerak menjauhi wilayah Indonesia, kata dia, ada potensi terhadap perubahan cuaca di Bali, NTB, dan NTT. Selain itu, juga berdampak pada gelombang air laut di Samudra Hindia selatan Jawa Timur hingga NTT, dan Selat Bali--Lombok--Alas bagian selatan.
"Potensi dampak tidak langsung berupa hujan sedang hingga lebat dan gelombang tinggi di perairan harus tetap kita waspadai. Oleh karena itu, lakukan langkah pencegahan yang diperlukan," kata dia dalam keterangannya, Jumat (12/12/2025).
Sementara, Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan bahwa dalam 24 jam ke depan, intensitas 93S cenderung persisten dengan pergerakan perlahan ke arah barat daya menjauhi wilayah Indonesia.
Sementara itu, dalam 48--72 jam ke depan, sistem ini diprakirakan mulai meningkatkan intensitasnya secara bertahap seiring membaiknya pola sirkulasi, dengan pergerakan yang konsisten menjauhi wilayah Indonesia.
"Berdasarkan analisis kami, sistem ini bergerak perlahan menjauhi wilayah Indonesia dan diprakirakan tidak akan berdampak langsung ke daratan," ujar Guswanto.
Mulai Terbentuknya Bibit Siklon Tropis
Sebelumnya, 93S mulai terbentuk pada 11 Desember 2025 pukul 07:00 WIB dengan pusat sirkulasi di sekitar 12.0LS -- 117.0BT dan masuk ke dalam dalam Area of Monitoring (AoM) Tropical Cyclone Warning Centre (TCWC) Jakarta.
Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani, menyampaikan kepada seluruh pihak mulai dari pemerintah daerah, masyarakat, hingga media massa untuk membangun sinergi dalam menyampaikan informasi perkembangan 93S secara akurat dan terpercaya kepada masyarakat di wilayah terdampak.
Di sisi lain, masyarakat yang bermukim di wilayah pesisir dan wilayah yang rentan banjir dan longsor perlu meningkatkan kewaspadaan. Pun, pelaku kegiatan pelayaran, perikanan, dan transportasi laut diharapkan menyesuaikan aktivitas mereka berdasarkan informasi resmi gelombang tinggi yang BMKG keluarkan.
"Hindari penyebaran informasi yang menimbulkan kepanikan. Masyarakat diimbau untuk selalu merujuk pada kanal resmi BMKG untuk memastikan langkah pencegahan dilakukan secara tepat dan efektif. Ketenangan masyarakat adalah kunci utama dalam kesiapsiagaan kita bersama," jelas Andri.