Manfaat Peppermint, Bantu Redakan Hidung Tersumbat hingga Sakit Kepala

15 December 2025, 07:00 WIB
Manfaat Peppermint, Bantu Redakan Hidung Tersumbat hingga Sakit Kepala

Peppermint merupakan tanaman aromatik serbaguna yang telah dimanfaatkan sejak ratusan tahun lalu. Bisa digunakan sebagai penambah rasa dalam makanan dan minuman maupun sebagai bagian dari praktik pengobatan tradisional.

Selain daun yang langsung digunakan, ada juga yang mengolah menjadi minyak peppermint. Di dalam minyak pepermint ada kandungan aktif untuk membantu berbagai keluhan kesehatan seperti memberikan efek menenangkan pada tubuh.

Peppermint merupakan hasil persilangan alami antara water mint dan spearmint. Dalam praktik sehari-hari, peppermint paling sering dikonsumsi sebagai teh herbal atau dalam bentuk kapsul minyak, yang banyak digunakan untuk membantu meredakan gejala sindrom iritasi usus (IBS), masalah pencernaan, hingga keluhan seperti pilek dan sakit kepala.

Menurut Pusat Nasional untuk Kesehatan Pelengkap dan Integratif Amerika Serikat, sebagian besar penelitian terkait penggunaan minyak peppermint. Sementara studi terkait manfaat daun peppermint masih relatif terbatas.

Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) mewajibkan suplemen herbal diproduksi dengan standar manufaktur yang baik guna memastikan keamanan, lembaga tersebut tidak mengharuskan produsen membuktikan efektivitas sebelum produk dipasarkan. Karena itu, hasil maupun efek samping dari produk peppermint dapat berbeda-beda pada setiap individu.

Kegunaan Peppermint: Atasi Kembung hingga Redakan Hidung Tersumbat

Kegunaan Peppermint: Atasi Kembung hingga Redakan Hidung Tersumbat

Banyak penderita sindrom iritasi usus (IBS) memanfaatkan minyak peppermint untuk meredakan keluhan seperti perut kembung, gas berlebih, diare, hingga nyeri perut.

Dalam kondisi ini, American College of Gastroenterology menyarankan penggunaan kapsul minyak peppermint berlapis enterik agar gejala lebih terkontrol sekaligus meminimalkan efek samping.

Teh peppermint atau beberapa tetes minyak peppermint yang sudah diencerkan juga kerap digunakan untuk membantu meredakan hidung tersumbat.

Kandungan mentholnya dapat membantu membuka saluran pernapasan, meski metode ini hanya dianjurkan untuk kelompok tertentu. Selain itu, minyak peppermint yang diteteskan ke air dapat membantu menenangkan kejang esofagus dengan cara merelaksasi otot-otot di area tersebut.

Pada pasien yang sedang menjalani kemoterapi, aromaterapi peppermint atau konsumsi ekstrak dalam jumlah kecil dilaporkan dapat membantu mengurangi mual dan muntah. Penelitian yang dipublikasikan pada Januari 2023 juga menunjukkan bahwa minyak peppermint yang dioleskan secara topikal di pelipis dapat membantu meredakan sakit kepala.

Potensi Efek Samping dari Peppermint

Peppermint sering digunakan untuk mengatasi gangguan pencernaan, tanaman ini juga dapat memperburuk gejala ketidaknyamanan pencernaan pada populasi tertentu dan jika dikonsumsi dalam dosis tinggi.Orang yang mudah mengalami mulas harus sangat berhati-hati dengan peppermint dalam makanan mereka, karena ini merupakan pemicu yang umum.

Meskipun jarang terjadi, efek samping serius dapat timbul akibat mengonsumsi peppermint, termasuk:

  • Reaksi alergi
  • Pusing
  • Ruam kulit yang gatal dan menyebar luas
  • Minuman penambah otot
  • Detak jantung lambat

Teh peppermint umumnya aman, penggunaan minyak peppermint perlu lebih berhati-hati. Konsumsi langsung dalam jumlah wajar masih dianggap aman, namun dosis berlebihan dapat bersifat toksik. Penting juga membedakan minyak peppermint kualitas makanan dengan minyak esensial untuk diffuser atau aromaterapi, karena produk aromaterapi tidak boleh diminum.

Siapa pun yang menggunakan herbal sebagai suplemen atau pengobatan alternatif harus selalu mengikuti petunjuk pada label dan tidak melebihi dosis yang dianjurkan.

Sumber : Liputan6.com