AirAsia Mulai Tes Stablecoin Ringgit, Kolaborasi dengan Standard Chartered

12 December 2025, 18:05 WIB
AirAsia Mulai Tes Stablecoin Ringgit, Kolaborasi dengan Standard Chartered

AirAsia melalui operatornya, Capital A Berhad, resmi bekerja sama dengan Standard Chartered Bank Malaysia untuk menguji coba stablecoin berbasis Ringgit Malaysia (MYR). Kesepakatan tersebut tertuang dalam Letter of Intent (LoI) yang ditandatangani pada 12 Desember

Langkah uang dijalankan oleh AirAsia menandai masuknya aset digital yang teregulasi ke dalam ekosistem keuangan Malaysia.

Dikutip dari coinmarketcap, Jumat (12/12/2025), inisiatif ini berjalan melalui Digital Asset Innovation Hub (DAIH) milik Bank Negara Malaysia. Proyek stablecoin MYR tersebut menjadi langkah awal Malaysia menuju sistem keuangan digital yang lebih inklusif dan efisien, meski belum ada dampak pasar langsung atau dukungan institusional tambahan yang diumumkan.

CEO Capital A, Tony Fernandes, menegaskan bahwa langkah ini menjadi momentum penting bagi perusahaan dalam bertransformasi dari grup yang berfokus pada industri penerbangan menjadi ekosistem digital berbasis teknologi.

Sementara itu, CEO Standard Chartered Malaysia, Mak Joon Nien, menyatakan komitmen bank untuk terus mendorong inovasi keuangan dan integrasi aset digital ke dalam layanan mereka.

Proyek ini dinilai sebagai tonggak besar bagi AirAsia untuk memasuki industri aset digital dengan pendekatan yang terukur dan teregulasi.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Beri Manfaat Nyata

Beri Manfaat Nyata

Capital A berencana menguji stablecoin ini dalam skenario penggunaan wholesale, terutama untuk kebutuhan settlement real-time yang berpotensi meningkatkan efisiensi operasional.

Fernandes menjelaskan bahwa stablecoin ini dapat memberikan manfaat nyata, mulai dari manajemen kas yang lebih baik hingga alur pembayaran yang dapat diprogram, sehingga meningkatkan layanan kepada pelanggan.

"Masa depan keuangan adalah digital, dan LoI ini menjadi tonggak penting transformasi kami. Stablecoin MYR yang dikembangkan bersama Standard Chartered dan diuji di bawah pengawasan BNM bisa membuka potensi besar bagi operasi perusahaan kami," kata dia.

Reaksi dari komunitas dan pelaku industri menunjukkan pengakuan luas terhadap peluang yang ditawarkan stablecoin, terutama karena proyek ini berada di bawah pengawasan regulator.

Upaya ini juga melengkapi kemunculan token yang didukung keluarga kerajaan Malaysia sebelumnya, menandakan meningkatnya minat terhadap inovasi mata uang digital di negara tersebut.

Tren Global

Langkah Malaysia mengembangkan stablecoin Ringgit sejalan dengan tren global. Banyak negara sebelumnya mulai menguji stablecoin nasional, seperti Tiongkok dan Amerika Serikat, untuk meningkatkan efisiensi transaksi digital.

Menurut CoinMarketCap, Ethereum (ETH) diperdagangkan di level USD 3.236,82 dengan kapitalisasi pasar USD 390,67 miliar. Volume transaksi 24 jam mencapai USD 24,31 miliar dengan perubahan -30,51 persen. Dalam 90 hari terakhir, harga ETH bahkan turun 31,48 persen, menunjukkan tingginya volatilitas pasar kripto.

Tim riset Coincu menilai bahwa dorongan Malaysia ke arah aset digital berbasis mata uang lokal mencerminkan strategi untuk meningkatkan likuiditas dan efisiensi sistem keuangan. Ke depan, regulasi yang lebih matang diprediksi akan menjadi fondasi penting bagi perkembangan ekosistem kripto di Malaysia, termasuk potensi inovasi di sektor keuangan yang lebih luas.

Sumber : Liputan6.com