Produksi Melambat, Tesla Berhasil Cetak 4 Juta Unit di Shanghai
10 December 2025, 06:12 WIB
Pabrik Gigafactory Tesla di Shanghai merayakan tonggak penting, dengan berhasil mencetak 4 juta kendaraan dengan Starlight Gold Model YL sebagai mobil ke-4 juta yang keluar dari jalur produksi.
Disitat dari Carnewschina, berdasarkan pengumuman resmi Tesla, dari 3 juta menjadi 4 juta kendaraan hanya membutuhkan waktu kurang dari 14 bulan.
Selama 6 tahun terakhir, Shanghai Gigafactory telah menyumbang hampir setengah dari total pengiriman kendaraan listrik Tesla secara global.
Pencapaian ini memperkuat posisi penting fasilitas Shanghai dalam jaringan manufaktur global Tesla. Namun, pemeriksaan lebih dekat terhadap jadwal produksi menunjukkan sedikit perlambatan dalam laju manufaktur.
Sementara itu, peningkatan sedikit dalam waktu antara tonggak 3 juta dan 4 juta, sekitar 410 hari dibandingkan dengan interval 387 hari sebelumnya, menunjukkan sedikit perlambatan dalam tingkat produksi.
Ketika pabrik memproduksi kendaraan pertamanya pada Desember 2019, pabrik tersebut menunjukkan apa yang kemudian dikenal sebagai 'kecepatan Tesla', memulai pembangunan, menyelesaikan konstruksi, memulai produksi, dan mengirimkan kendaraan dalam satu tahun.
Fasilitas tersebut membutuhkan waktu lebih dari 30 bulan, untuk mencapai satu juta kendaraan pertamanya, kemudian secara dramatis berakselerasi untuk memproduksi satu juta kendaraan kedua dalam waktu kurang dari 13 bulan.
Tesla Bangun Fasilitas Supercharger Terbesar dengan Tenaga Surya dan Megapack
Sementara itu, Tesla kini resmi mengoperasikan supercharger terluas di dunia di Lost Hills, California, Amerika Serikat, dengan total 164 slot pengisian yang seluruhnya ditenagai tenaga surya dan baterai penyimpanan besar, tanpa ketergantungan pada jaringan listrik konvensional.
Kombinasi antara ladang panel surya berkapasitas 11 MW dan sepuluh unit baterai Tesla Megapack dengan total kapasitas sebesar 39 MWh memungkinkan stasiun ini beroperasikan sepenuhnya "off-grid".
Keberhasilan ini menunjukkan bahwa infrastruktur kendaraan listrik bisa dibangun secara mandiri dan berkelanjutan, tanpa membebani jaringan listrik konvensional.
Dilansir insideevs.com, proyek ini menandakan langkah nyata dari Tesla untuk menuju masa depan pengisian daya elektrik yang ramah lingkungan dan sangat scalable.
Sistem solar-plus-storage memungkinkan stasiun tetap melayani pengisian, bahkan ketika keandalan jaringan listrik kecil atau padam, sehingga memberi jaminan bagi para pengguna EV yang melintas koridor padat antara San Francisco dan Los Angeles.
Dengan daya hingga 325 kW per stall, stasiun ini juga menawarkan kecepatan pengisian yang menjawab kebutuhan untuk perjalanan jauh.
Untuk Tesla maupun pemilik kendaraan listrik lain yang menggunakan jaringan ini, infrastruktur seperti di Lost Hills bisa menjadi bukti bahwa revolusi EV juga harus diikuti oleh inovasi infrastruktur yang ramah lingkungan.