Skandal Perselingkuhan Picu Wali Kota Maebashi di Jepang Mundur
01 December 2025, 12:04 WIB
Wali Kota Maebashi, ibu kota Prefektur Gunma di Jepang timur, pada Selasa (25/11/2025) mengajukan pengunduran dirinya setelah berulang kali mengunjungi seorang pejabat senior kota di sebuah hotel.
Akira Ogawa sempat menolak seruan dari anggota dewan kota untuk mengundurkan diri, dengan mengatakan bahwa ia tidak berselingkuh dengan pejabat tersebut yang telah menikah.
Namun, ia mengubah keputusannya dengan menyerahkan surat pengunduran diri, menurut para anggota dewan, dikutip dari laman SCMP, Senin (1/12/2025).
Dewan kota dijadwalkan untuk memberikan suara atas mosi tidak percaya terhadap Ogawa (42). Tetapi komite pengarahnya akan membahas apa yang harus dilakukan setelah keputusan wali kota tersebut.
Menurut dewan pemilihan umum lokal, pemilihan wali kota harus diadakan dalam waktu 51 hari setelah menerima pemberitahuan dari ketua dewan.
"Saya membuat keputusan ini setelah banyak mempertimbangkan banyak hal," kata Ogawa di media sosial pribadinya.
"Saya menyimpulkan bahwa yang terbaik adalah meninggalkan jabatan wali kota saat ini dan bertanggung jawab atas tindakan saya sendiri."
Wali kota, yang telah mengisyaratkan akan mencalonkan diri dalam pemilihan ulang jika ada, juga meminta para pemilih untuk mendukungnya dalam menjalankan kota.
Ogawa telah mengakui bahwa ia pergi ke hotel bersama pejabat tersebut lebih dari 10 kali sejak sekitar bulan Februari. Meskipun anggota dewan kota berulang kali mendesaknya untuk mundur dan mencari mandat baru, ia tidak bergeming, menyatakan keinginannya untuk tetap menjabat meskipun itu berarti menerima pemotongan gaji sebesar 50 persen.
Ia mengatakan dalam unggahan media sosial terpisah bahwa ia "Saya sangat mencintai Maebashi", dengan foto kantor prefektur dan pemerintah kota.
Pengacara yang kini menjadi politisi ini adalah wali kota perempuan pertama sejak kota ini didirikan pada tahun 1892, menjabat tahun lalu setelah mengalahkan petahana yang didukung oleh Partai Demokrat Liberal dan partai Komeito dengan selisih suara yang besar.