Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Meninggal Dunia, Dikenal Sebagai Sang Penjaga Budaya Jawa
03 November 2025, 13:00 WIB
Raja Keraton Kasunanan Surakarta Pakubuwono XIII meninggal dunia dalam usia 77 tahun pada Minggu (2/11/2025), setelah dirawat intensif di Rumah Sakit Indriati Solo Baru, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, akibat penyakit komplikasi.
Jenazah Pakubuwono XIII rencananya dimakamkan di Kompleks Makam Raja-Raja Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Di sanalah, tempat peristirahatan abadi bagi para raja Mataram sekaligus penerus dinasti agung Jawa.
Ketua Eksekutif Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Surakarta Hadiningrat, KPH Eddy Wirabhumi, mengatakan, hari pemakaman Pakubuwono XIII akan dihitung terlebih dulu berdasarkan kalender Jawa.
"Kemungkinan besar, ini rapat dulu. Tapi kemungkinan besar di hari Selasa setelah Selasa Kliwon. Besok itu kebetulan Selasa Kliwon. Jadi, mungkin setelah Selasa Kliwon. Kemungkinan besar di atas jam satu jam dua ya," katanya.
Advertisement
Jejak Hidup dan Kepemimpinan Pakubuwono XIII
Tim Regional Liputan6.com, pada Minggu (2/11/2025), mengabarkan, suasana di Imogiri tampak hening dan khidmat. Abdi dalem menyiapkan seluruh perlengkapan pemakaman, termasuk keranda pusaka dan busana abdi dalem yang hanya dipakai saat pemakaman raja.
"Keranda dan busana pemakaman ini peninggalan turun-temurun. Keranda sudah ada sejak zaman Paku Buwono I, sementara seragam abdi dalem dibuat sekitar tahun 1755," beri tahu Bupati Juru Kunci Makam Raja, Suradal, kepada awak media.
Advertisement
Dedikasi dalam Pelestarian Adat dan Budaya Jawa
Keranda pusaka terbuat dari kayu jati pilihan dengan warna putih gading, melambangkan kesucian. Untuk mengusungnya, dibutuhkan empat batang bambu panjang yang nantinya diangkat oleh 24 abdi dalem Surakarta.
"Keranda ini berat, apalagi makam berada di atas bukit. Kami harus menapaki ratusan anak tangga," ujarnya lalu menyebut, para abdi dalem akan berbaju abu-abu berlis merah dengan peci hitam---seragam yang hanya dipakai untuk mengantar raja ke peristirahatan terakhir.
Riwayat Sakit dan Rencana Pemakaman
"Seragam ini tanda bakti terakhir kami," Suradal menyambung. Melansir dari Antara, Senin (3/11/2025), Pakubuwono XIII bernama lengkap Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Hangabehi. Lahir di Solo, 28 Juni 1948, ia putra sulung Sri Susuhunan Pakubuwono XII.
Pakubuwono XIII dinobatkan sebagai raja pada 2004 setelah Pakubuwono XII mangkat. Semasa bertakhta, ia dikenal berkarakter tenang, rendah hati, dan teguh menjaga muruah budaya Jawa. Berbagai upacara adat dan ritual keraton tetap dilestarikan.
Tradisi besar seperti Sekaten dan Tingalan Jumenengan Dalem berlangsung khidmat tiap tahunnya. Pakubuwono XII mendukung perkembangan seni, musik gamelan, hingga ritual budaya yang jadi identitas Keraton Surakarta. Ia pun dikenal sebagai penjaga budaya Jawa.