Mengenal Gyeongju, Lokasi Perhelatan KTT APEC 2025 yang Sarat Sejarah dan Budaya Korea Selatan
02 November 2025, 21:00 WIBBagi publik, nama Gyeongju mungkin tak sepopuler Seoul atau Busan. Namun selama beberapa hari terakhir, lokasi ini menjadi pusat perhatian dunia. Pasalnya, di Gyeongju yang terletak sekitar 50 kilometer utara Busan ini, dihelat event global KTT APEC. Sejumlah pemimpin negara hadir, termasuk Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Walau tak memperhitungkan KTT APEC pun, Gyeongju tetap lokasi yang menyimpan banyak hal menarik. Dilansir dari The Korea Tiimes, Minggu (2/11/2025), wilayah ini begitu sarat dengan peninggalan sejarah dan budaya Korea sampai dijuluki "museum tanpa dinding."
Gyeongju adalah ibu kota Dinasti Silla kuno (57 SM hingga 935 M) selama hampir satu milenium. Kota ini juga merupakan rumah bagi empat situs Warisan Dunia UNESCO dan 36 harta nasional yang ditetapkan negara, yang mencakup sekitar 10 persen dari total nasional.
Menurut Korea Tourism Organization, lebih dari 1,15 juta wisatawan mancanegara mengunjungi Gyeongju antara Desember 2023 dan November 2024. Ini merupakan angka yang luar biasa tinggi untuk kota yang bukan merupakan kota metropolitan besar. Sebenarnya, apa saja yang bisa dilihat di Gyeongju?
Advertisement
Kuil Buddha Peninggalan Dinasti Silla
Dilansir dari The Korea Herald, ada sejumlah cagar sejarah peninggalan Dinasti Silla yang memperlihatkan pengaruh agama Buddha di era ini. Sebagai informasi, agama ini resmi diadopsi di Silla pada tahun 527, setelah wafatnya Ichadon, seorang biarawan Budha dan penasihat raja Silla.
Bulguksa dan Seokguram kemudian dibangun pada pertengahan abad ke-8, atas perintah Kim Dae Seong di bawah pemerintahan Raja Gyeongdeok. Kala itu, seni dan arsitektur Buddha mencapai puncaknya.
Di kuil ini terdapat pagoda kembar, Dabotap dan Seokgatap yang merupakan cerminan atas impian Buddha tentang harmoni antara langit dan bumi. Menariknya, terowongan ini dibuat tanpa semen, tapi bebatuan yang disusun sehingga saling mengunci satu sama lain. Pada saat itu, terowongan ini dibangun sebagai lokasi meditasi yang tenang dan hening.
Bulguksa dan Seokguram dimasukkan ke dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1995 karena memiliki nilai yang begitu berharga.
Advertisement
Istana Donggung dan Kolam Wolji
Dilansir dari situs pemerintah Korea Heritage Service, lokasi ini terletak di bagian barat Kolam Anapji, dan merupakan situs Istana Imhaejeon dari Periode Silla. Kolam Anapji dibangun pada 674 selama tahun ke-14 masa pemerintahan Raja Munmu setelah penyatuan Semenanjung Korea.
Kolam ini memiliki tiga pulau di tengahnya, dan di sebelah utara dan timur terdapat 12 bukit. Komposisi ini dibuat untuk menerminkan filosofi Tao. Kala itu, flora dan fauna langka dan indah dari penjuru Korea dibawa ke lokasi ini.
Lokasi ini sempat dipugar pada 1975, dan rampung lima tahun kemudian, dengan memulihkan fungsi saluran air asli, drainase, hingga tangul batu. The Korea Times mencatat lokasi ini sungguh cantik bila dikunjungi saat malam hari.
Peninggalan Era Joseon hingga Seni Kontemporer
Masih banyak lagi spot menarik yang bisa ditengok di Gyeongju. Di Lembang Oksan, sebelah timur Gyeongju, berdisi Akademi Konfusianisme dari era Joseon. Kala itu, Konfusianisme menjadi fondasi pemerintahan dan pendidikan. Akademi yang didirikan kerajaan pada 1573 ini berfungsi sebagai sekolah sekaligus kuil untuk menghormati cendekiawan terkemuka Yi Eon-jeok (1491-1553).
Ada pula kompleks pemakaman raja dan ratu, termasuk tempat peristirahatan terakhir Ratu Seondeok. Ada pula Observatorium Cheomseongdae --- menara batu abad ke-7 dari Dinasti Silla, diyakini sebagai observatorium tertua di Asia. Tak hanya peninggalan seni dan budaya kuno, di Gyeongju juga terdapat Museum Kontemporer OAR, yang dibangun di samping kompleks pemakaman bangsawan, yang menyimpan sekitar 600 koleksi seni.