Trump Siap Sanksi Rusia jika NATO Stop Impor Minyak
14 September 2025, 11:47 WIB:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5312382/original/058803300_1754958946-Untitled.jpg)
Presiden Donald Trump pada hari Sabtu (13/9/2025) mengungkapkan bahwa dia percaya perang Rusia-Ukraina akan berakhir jika semua negara NATO berhenti membeli minyak dari Rusia dan memberlakukan tarif antara 50 hingga 100 persen terhadap China atas pembelian minyak Rusia.
Trump menulis di situs media sosialnya bahwa komitmen NATO untuk memenangkan perang jauh dari 100 persen dan pembelian minyak Rusia oleh beberapa anggota aliansi adalah hal yang mengejutkan. Seolah berbicara langsung kepada para anggota NATO, dia mengatakan, "Itu sangat melemahkan posisi tawar dan kekuatan Anda dalam bernegosiasi dengan Rusia."
Menurut Pusat Penelitian Energi dan Udara Bersih (CREA) yang berbasis di Helsinki, seperti dilansir AP, sejak 2023 Turki---yang merupakan anggota NATO---menjadi pembeli minyak Rusia terbesar ketiga setelah China dan India. Selain Turki, beberapa negara anggota aliansi beranggotakan 32 negara itu, seperti Hongaria dan Slovakia, juga masih tercatat membeli minyak dari Rusia.
Namun, belum jelas apakah Trump akan berani secara langsung menekan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan atau Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban. Ketidakpastian ini membuat ancaman Trump diragukan benar-benar akan berujung pada tarif baru atau larangan total terhadap pembelian minyak Rusia.
Advertisement
Janji Trump dan Tekanan dari Kongres
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5319019/original/009271200_1755502147-Untitled.jpg)
Pernyataan Trump muncul setelah pada hari Rabu (10/9) beberapa drone Rusia memasuki wilayah udara Polandia, langkah eskalatif dari Rusia karena masuk ke wilayah udara sekutu NATO. Polandia berhasil menembak jatuh drone tersebut, namun Trump meremehkan keseriusan insiden itu dan motif Rusia dengan menyatakan bahwa hal itu bisa saja merupakan sebuah kesalahan.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Marco Rubio pada hari Sabtu menyebut insiden drone itu tidak dapat diterima, disayangkan, dan berbahaya, seraya menilai respons NATO sejauh ini sudah tepat. Namun, Rubio mengatakan belum jelas apakah drone tersebut sengaja dikirim ke Polandia.
"Pertanyaannya adalah apakah drone itu memang ditargetkan untuk masuk ke Polandia secara khusus," kata Rubio. "Jika itu masalahnya, jika buktinya mengarah ke sana maka jelas itu akan menjadi langkah eskalasi yang sangat serius."
Sebagai kandidat presiden, Trump pernah berjanji akan segera mengakhiri perang. Namun, hingga kini dia belum menyentuh titik-titik tekanan yang diperlukan untuk menghentikan kekerasan dan pada beberapa kesempatan dianggap enggan berhadapan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Kongres saat ini sedang berusaha mendesak presiden AS tersebut agar mendukung rancangan undang-undang yang memperketat sanksi, setelah bulan lalu Trump menjamu Putin di Alaska untuk melakukan pembicaraan yang gagal menghasilkan kemajuan menuju perdamaian.
Bagaimanapun, AS dan sekutunya berusaha menunjukkan sikap yang lebih tegas terhadap Rusia.
Dalam rapat darurat Dewan Keamanan PBB pada hari Jumat, Duta Besar Sementara AS Dorothy Shea mengatakan bahwa AS akan mempertahankan setiap jengkal wilayah NATO dan bahwa masuknya drone ke Polandia baik disengaja maupun tidak, menunjukkan ketidakhormatan besar terhadap upaya tulus AS untuk mengakhiri konflik ini.
Pada hari Jumat, Inggris menjatuhkan sanksi terkait perdagangan minyak Rusia. Inggris melarang 70 kapal yang diduga terlibat dalam pengangkutan minyak tersebut, serta memberi sanksi kepada 30 individu dan perusahaan. Di antara pihak yang terkena sanksi terdapat sejumlah bisnis berbasis di China dan Turki yang diketahui memasok Rusia dengan komponen elektronik, bahan kimia, bahan peledak, serta berbagai bagian senjata.
Advertisement
Trump Salahkan Biden dan Zelenskyy
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5167217/original/075396600_1742344098-Untitled.jpg)
Dalam unggahannya pada hari Sabtu, Trump mengatakan larangan NATO terhadap minyak Rusia ditambah tarif terhadap China akan sangat membantu dalam mengakhiri perang mematikan dan tidak masuk akal ini.
Menurutnya, anggota NATO harus mengenakan tarif 50 hingga 100 persen pada China dan mencabutnya jika perang yang dimulai dengan invasi Rusia ke Ukraina pada 2022 itu berakhir.
"China memiliki kendali kuat, bahkan cengkeraman, atas Rusia," tulisnya, dan dia menilai tarif tinggi akan memutuskan cengkeraman itu.
Trump sebelumnya sudah memberlakukan pajak impor sebesar 25 persen terhadap barang dari India, secara khusus karena negara itu membeli produk energi Rusia. Totalnya, Trump telah mengenakan tarif 50 persen pada India, meskipun dia memberi isyarat bahwa negosiasi dengan Perdana Menteri India Narendra Modi dapat membantu menyelesaikan perbedaan.
Prospek kenaikan pajak impor lebih lanjut terhadap China beserta balasannya bisa membawa dampak sampingan bagi ekonomi AS dan Eropa.
Awal tahun ini, Trump mengenakan tarif baru hingga total 145 persen terhadap barang-barang China, mendorong China membalas dengan pajak impor sebesar 125 persen terhadap barang-barang AS. Pajak pada level tersebut praktis menjadi blokade perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia, menimbulkan kekhawatiran terhadap pertumbuhan global yang akhirnya mendorong dimulainya negosiasi untuk menurunkan tarif yang dikenakan kedua negara.
Agar pembicaraan dagang bisa berjalan, AS menurunkan tarifnya terhadap China ke tingkat yang masih tinggi, yakni 30 persen, sementara Tiongkok menurunkan tarifnya ke 10 persen.
Trump menyalahkan perang pada pendahulunya dari Partai Demokrat, Joe Biden, dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. Dia tidak memasukkan nama Putin, yang melancarkan invasi, dalam daftar tersebut.
Pernyataan Trump itu muncul setelah panggilan telepon pada hari Jumat dengan para menteri keuangan Group of Seven (G7), forum negara demokrasi maju. Dalam pembicaraan tersebut, Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer dan Menteri Keuangan Scott Bessent mendesak rekan-rekan mereka agar bersatu dalam sikap untuk memutus sumber pendapatan yang mendanai mesin perang Putin.