Pelatihan Baking Buka Lapangan Kerja, Sandiaga: Perempuan Berdaya, Keluarga Sejahtera
05 September 2025, 22:01 WIB:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5340792/original/031126500_1757256937-WhatsApp_Image_2025-09-07_at_16.07.47.jpeg)
Yayasan Indonesia Setara (YIS) bekerja sama dengan SKIES Indonesia menggelar pelatihan hard skill Baking Produk Viral untuk ibu-ibu pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kabupaten Bogor.
Kegiatan yang diikuti oleh 50 peserta yang merupakan pelaku UMKM dari Kabupaten Bogor itu berlangsung di Aula Dinas Koperasi UKM Kabupaten Bogor, Jalan KSR Dadi Kusmayadi, Kelurahan Tengah, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jumat (5/9/2025).
Pendiri YIS, Sandiaga Uno, menyatakan pelatihan ini merupakan bagian dari komitmen dalam memberdayakan masyarakat, khususnya perempuan, agar mandiri secara ekonomi dan mendapatkan kesetaraan.
Menurutnya, kegiatan ini juga bertujuan menghapus stigma yang menyatakan perempuan tak berdaya, dan hanya mengurus rumah tangga.
"Visi kami sejalan dengan SKIES Indonesia, yaitu ingin memajukan masyarakat terutama perempuan agar memiliki kesempatan setara dalam berkarier, berkarya, dan mandiri secara ekonomi," kata Sandiaga Uno dalam siaran tertulis pada Minggu (7/9/2025).
Dalam pelatihan ini, para peserta dibekali keterampilan digital marketing, mulai dari pembuatan foto produk, pembuatan konten promosi, hingga pemasaran produk melalui media sosial.
Selain itu, mereka juga mendapatkan materi tentang cara menyusun laporan keuangan usaha.
Pelatihan ini juga berfokus pada peningkatan keberanian para peserta untuk menghadapi tantangan bisnis, termasuk melakukan pembuatan konten open order pertama secara langsung.
"Perempuan berdaya, keluarga sejahtera. Tetangga juga bahagia karena terbuka lapangan kerja," ungkap Sandiaga Uno.
Advertisement
Beri Wawasan dan Keterampilan Baru
Sementara itu, Founder SKIES Indonesia, Ida Noor, menjelaskan pelatihan ini bertujuan memberikan wawasan dan keterampilan baru kepada para ibu dalam membuat produk roti, kue, dan cookies yang sedang tren di masyarakat.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberi solusi berupa produk bernilai jual tinggi yang diminati pasar, sehingga berpotensi meningkatkan pendapatan para peserta.
"Selain itu, program ini juga bertujuan menjalin silaturahmi dan memperluas jaringan antar anggota, serta menguatkan peran industri lokal dalam mendukung kegiatan ekonomi berbasis masyarakat," ujarnya.
Setelah sesi pelatihan hard skill selesai, peserta akan mengikuti pendampingan intensif selama tiga minggu.
Pendampingan ini bertujuan memfasilitasi diskusi antara peserta dan pelatih, memberikan dukungan dalam menghadapi tantangan bisnis, serta membimbing praktik pembuatan konten promosi dan optimalisasi strategi digital marketing.
"Melalui sesi pendampingan, peserta dapat bertukar pengalaman, mengajukan pertanyaan, serta memperoleh masukan konstruktif yang langsung dapat diterapkan dalam usaha mereka," jelasnya.
Advertisement