Nekat! Pria Korea Utara Berenang 10 Jam Terikat Styrofoam demi Kabur ke Korea Selatan

07 August 2025, 16:04 WIB
Nekat! Pria Korea Utara Berenang 10 Jam Terikat Styrofoam demi Kabur ke Korea Selatan

Seorang pria asal Korea Utara nekat berenang melintasi perbatasan laut menuju Korea Selatan dengan tubuh terikat pada potongan plastik yang mengapung. Benda yang menjadi pegangannya itu diyakini styrofoam.

Aksi dramatis ini terjadi pada malam 30 Juli 2025 dan memicu operasi penyelamatan selama berjam-jam oleh militer Korea Selatan, dikutip dari laman Straitstimes, Kamis (7/8/2025).

Menurut Kepala Staf Gabungan Korea Selatan, pria tersebut berhasil menyeberangi perbatasan laut de facto di lepas pantai barat Semenanjung Korea, sebuah zona yang dikenal sebagai Garis Batas Utara (Northern Limit Line/NLL).

Wilayah ini kerap dijadikan jalur pelarian oleh warga Korea Utara yang ingin membelot, termasuk menuju Pulau Ganghwa, yang hanya berjarak sekitar 10 kilometer dari perbatasan laut kedua negara.

"Militer mendeteksi individu tersebut di dekat batas tengah sungai," ujar seorang pejabat militer kepada media.

Saat ditemukan, pria tersebut melambai-lambaikan tangan dan menyatakan niatnya untuk membelot ketika ditanyai oleh petugas angkatan laut Korea Selatan.

Operasi penyelamatan berlangsung selama kurang lebih 10 jam, dan pria itu akhirnya berhasil dievakuasi sekitar pukul 04.00 pagi pada 31 Juli.

Kini, ia ditahan oleh otoritas Korea Selatan dan telah secara resmi menyatakan keinginannya untuk membelot. Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengonfirmasi bahwa pria tersebut sedang menjalani proses penyelidikan, yang umumnya dilakukan oleh badan intelijen.

Pulau Ganghwa Jadi Titik Paling Dekat ke Seoul

Pulau Ganghwa Jadi Titik Paling Dekat ke Seoul

Pulau Ganghwa, yang terletak di barat laut Seoul, merupakan salah satu titik paling dekat dengan wilayah Korea Utara. Sementara sebagian besar pembelotan dilakukan melalui jalur darat ke Tiongkok, aksi berenang seperti ini tergolong langka dan penuh risiko.

Pembelotan lintas darat di zona demiliterisasi (DMZ) juga sangat jarang, mengingat wilayah tersebut dijaga ketat, dipenuhi ranjau darat, dan diawasi oleh militer kedua negara.

Namun, insiden serupa sempat terjadi pada Juli lalu, ketika seorang warga Korea Utara menyeberangi Garis Demarkasi Militer untuk membelot ke Selatan.

Sejak Korea Utara menutup total perbatasannya pada 2020 demi mencegah penyebaran COVID-19 -- bahkan disebut memberlakukan kebijakan tembak di tempat terhadap pelintas ilegal dari Tiongkok -- jumlah pembelot yang berhasil melarikan diri menurun drastis.

Mereka yang berhasil lolos biasanya akan menjalani pemeriksaan dan penyelidikan intensif oleh pihak intelijen Korea Selatan sebelum diizinkan menetap secara legal di negara tersebut.

Hasil Utama KTT Korea Utara-Korea Selatan adalah Perang Korea Berakhir (Liputan6.com/Abdillah)
Sumber : Liputan6.com