Bocoran BKPM: Ekosistem Apple Mau Tanam Modal ke Indonesia
13 August 2025, 14:31 WIB:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5314081/original/029345500_1755064807-1000072948.jpg)
Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memastikan investasi Apple Inc. tetap berjalan di Indonesia. Bahkan, ada perusahaan dalam ekosistem Apple lainnya yang dikabarkan akan masuk.
Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Nurul Ichwan memastikan hal tersebut. Satu perusahaan produsen AirTag milik Apple akan segera membangun pabrik di Batam.
Dia pun mengungkapkan telah berbicara dengan produsen dalam ekosistem Apple lainnya.
"Ini yang masuk baru satu nih. Mohon doanya saja insya Allah akan ada lagi supplier-supplier lain yang akan tertarik untuk melihat Indonesia," kata Nurul Ichwan, ditemui di Kantoe BKPM, Jakarta, Rabu (13/8/2025).
Meski begitu, dia belum bicara banyak mengenai identitas perusahaan yang akan ikut investasi tadi. Nurul Ichwan mengaku baru terjadi pembicaraan awal soal rencana investasi tersebut.
"Nanti ya, tunggu tuh waktunya. Belum jauh-jauh banget (pembicaraan rencana investasinya)," kata dia.
"Kita namanya orang baru approach kan proklamasinya entar dulu. Kan mereka juga enggak mau jadi investor murahan. Tapi insyaaAllah mohon doanya saja kita bisa mengundang lebih banyak ekosistem dari supplier-nya Apple," sambung Nurul Ichwan.
Advertisement
Pertimbangan Tanam Investasi di RI
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5314080/original/055803600_1755064776-1000072928.jpg)
Nurul Ichwan menegaskan kembali kalau Indonesia memiliki pasar untuk produk Apple yang cukup besar. Hal ini bisa menjadi pertimbangan perusahaan dalam ekosistem Apple untuk membangun pabrik di Indonesia.
"Supplier dari mereka pun akan baik ketika mereka hadir di Indonesia dengan competitiveness Indonesia yang dimiliki untuk men-supply kebutuhan globalnya, sehingga nanti Indonesia bisa menjadi bagian dari global supply chain-nya, produk supplier-supplier-nya," tutur dia.
Adapun, satu perusahaan yang dipastikan masuk adalah ICT Luxshare asal China. Perusahaan ini mengucurkan dana USD 150 juta untuk membangun pabrik di Batam dan memproduksi AirTag Apple.
Advertisement
Investasi Apple Tetap Jalan
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/995566/original/029354700_1442812447-apple-store-logo-sign-2.jpg)
Diberitakan sebelumnya, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menegaskan bahwa penghapusan syarat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) tidak mempengaruhi komitmen investasi Apple di Indonesia.
Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arief, menyatakan bahwa nota kesepahaman (MoU) antara pemerintah Indonesia dan Apple masih berjalan sesuai rencana.
"Sejauh ini, MoU kami dengan Apple masih berjalan sesuai dengan track," kata Febri saat ditemui di kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Kamis (31/7/2025).
Tak Terpengaruh Tarif Resiprokal AS
Menurut Febri, produk Apple tidak dikategorikan sebagai produk Amerika Serikat, meskipun berasal dari perusahaan AS. Hal ini karena proses produksinya dilakukan di luar negeri. "Harus diingat bahwa Apple adalah perusahaan Amerika yang berproduksi di luar Amerika. Dan dengan demikian, maka produknya bukanlah produk Amerika," ujarnya.
Meski ada dinamika hubungan dagang antara Indonesia dan Amerika Serikat, termasuk soal pengenaan tarif resiprokal, Kemenperin menilai itu belum berdampak terhadap pelaksanaan MoU.Ia pun memastikan, komitmen Apple terhadap kerja sama investasi tetap solid.
"Tidak ada (pengaruh soal perjanjian tarif AS dan RI) paling kami cuma memantau aja pelaksanaan MOU itu. (Dipastikan MoU nya tetap berjalan) insya Allah," ujarnya.