Minum Kopi Setiap Hari, Aman Enggak Sih Buat Kesehatan?

04 August 2025, 19:11 WIB
Minum Kopi Setiap Hari, Aman Enggak Sih Buat Kesehatan?

Kebiasaan minum kopi setiap hari telah menjadi bagian dari gaya hidup banyak orang, baik untuk memulai hari, menemani pekerjaan, atau sekadar rutinitas santai. Aroma dan rasa kopi memang memikat, tapi muncul pertanyaan serius seperti, seberapa aman kebiasaan ini untuk tubuh kita? Apakah akan memicu kecanduan meminum kopi dalam jumlah yang banyak? Dan lain sebagainya.

Sebagian orang menganggap kopi sebagai penyelamat energi, namun ada juga yang merasa gelisah atau mengalami gangguan tidur setelah meneguknya. Lalu, apakah benar kopi bisa memicu penyakit serius seperti jantung atau hipertensi? Atau justru ada manfaat tersembunyi dari kafein jika dikonsumsi dalam takaran yang tepat? Melalui artikel ini, kita akan membongkar secara rinci sebab-akibat dari konsumsi kopi harian. Simak informasinya berikut, dirangkum Liputan6, Senin (4/8).

1. Kebanyakan Minum Kopi Bisa Picu Gangguan Pencernaan dan Jantung Berdebar

Konsumsi kopi secara berlebihan dapat menimbulkan dampak langsung yang nyata pada tubuh. Salah satunya adalah gangguan pencernaan seperti nyeri ulu hati, naiknya asam lambung, atau sensasi mual. Hal ini biasanya terjadi karena efek kafein yang terkandung dalam kopi dan langsung bereaksi di dalam tubuh.

Selain itu, efek kardiovaskular juga menjadi perhatian. Minum kopi dalam jumlah besar dapat menyebabkan jantung berdebar lebih cepat, terutama pada individu yang sensitif terhadap kafein. Hal ini disebabkan oleh stimulasi sistem saraf pusat oleh kafein yang berlebihan, sehingga meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah sementara.

Gejala seperti gelisah, mudah tersinggung, hingga gangguan tidur juga kerap muncul. Meskipun sebagian orang mungkin merasa terbiasa, reaksi fisiologis ini adalah sinyal dari tubuh bahwa batas toleransi telah terlampaui. Maka, penting mengenali tanda-tanda tersebut untuk mencegah efek lanjutan yang lebih serius.

"Efek ini terjadi akibat kandungan kafein di dalam kopi yang dimana kafein ini besifat stimulan yang dapat meningkatkan aktivitas sistem saraf pusat termasuk meningkatkan detak jantung serta tekanan darah yang bisa menyebabkan perasan cemas dan gelisah kondisi ini bisa terjadi pada orang yang sensitif terhadap kafein," kata dr. Riza Marlina yang dikutip dari laman Alodokter.

2. Lebih dari 4 Cangkir Sehari Bisa Menyebabkan Insomnia dan Cemas Berlebih

2. Lebih dari 4 Cangkir Sehari Bisa Menyebabkan Insomnia dan Cemas Berlebih

Menurut sejumlah penelitian dan rekomendasi ahli gizi, batas aman konsumsi kopi harian adalah sekitar 400 mg kafein atau setara dengan 3-4 cangkir kopi. Melebihi angka ini bisa memicu gangguan tidur (insomnia), kecemasan yang meningkat, hingga ketegangan otot.

Salah satu alasan utamanya adalah bahwa kafein memiliki waktu paruh yang cukup panjang, sekitar 4--6 jam dalam tubuh. Artinya, minum kopi sore hari bisa menyebabkan seseorang tetap terjaga di malam hari karena efek stimulasinya masih bekerja di sistem saraf pusat.

Efek samping lainnya yang tercatat adalah tangan gemetar, detak jantung tidak teratur, bahkan dalam beberapa kasus, muncul perasaan panik tanpa sebab. Individu dengan riwayat gangguan kecemasan sangat disarankan untuk membatasi asupan kafein karena bisa memperparah gejala.

Tak hanya itu, minum kopi berlebihan juga dapat mengurangi penyerapan zat besi dan kalsium. Hal ini berpengaruh buruk jika terjadi dalam jangka panjang, terutama pada lansia dan wanita hamil. Maka, menjaga takaran konsumsi kopi harian adalah langkah krusial untuk kesehatan menyeluruh.

"Jika anda sudah mengalami efek buruk dari kopi bisa atasi dengan cara berhenti sementara atau kurangi konsumsi kopi anda setidaknya 1 gelas sehari saja dan pastikan anda sudah makan dulu, dan tidak dikonsumsi saat sore atau malam hari, dan pilih juga kopi yang mengandung rendah kafein atau tanpa kandungan kafein," tambahnya.

3. Konsumsi Rutin Tanpa Kontrol Bisa Bikin Tubuh Ketergantungan Kafein

Salah satu efek jangka panjang dari konsumsi kopi adalah terbentuknya ketergantungan terhadap kafein. Ini bukan sekadar kebiasaan, melainkan kondisi biologis di mana tubuh "menuntut" asupan kafein secara rutin agar tetap berfungsi optimal.

Tanda-tanda seseorang sudah ketergantungan kopi bisa dilihat dari gejala withdrawal saat berhenti minum kopi seperti sakit kepala, mudah lelah, sulit konsentrasi, dan suasana hati yang buruk. Gejala ini bisa muncul dalam waktu 12--24 jam setelah tidak mengonsumsi kafein.

Fenomena ini terjadi karena kafein mempengaruhi reseptor adenosin di otak. Dalam jangka panjang, tubuh mengembangkan toleransi, sehingga membutuhkan dosis lebih banyak untuk mendapatkan efek yang sama. Hal inilah yang menyebabkan orang merasa "harus ngopi dulu" agar bisa beraktivitas normal.

Mengurangi konsumsi secara bertahap adalah cara terbaik untuk melepaskan diri dari ketergantungan ini. Jika dilakukan secara mendadak, tubuh akan mengalami kejutan fisiologis. Maka, edukasi diri soal bahaya ketergantungan kafein harus mulai dibangun sejak dini, terutama bagi pecinta kopi berat.

4. Studi: Kafein Tidak Terbukti Langsung Sebabkan Penyakit Jantung atau Stroke

Ada banyak orang yang bilang bahwa meminum kopi dapat meningkatkan resiko penyakit kardiovaskular. Jika minuman ini terus dikonsumsi dalam jumlah yang banyak, konon akan berefek langsung terhadap jantung hingga ke penyakit stroke. Lantas apakah benar?

Dalam jurnal Medika Hutama berjudul "Hubungan Kebiasaan Mengonsumsi Kopi dengan Penyakit Kardiovaskular" yang ditulis Eriza Kultsum Rahmaningsih Soetardi dari Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung menuliskan bahwa, sebenarnya tidak ada keterkaitan secara langsung mengkonsumsi kopi dengan efek kardiovaskular, selama dikonsumsi wajar.

Secara umum, kafein merupakan senyawa alkaloid yang membuat buah dan bji kopi menjadi sangat digemari. Senyawa ini mengandung antijamur phytotoxin dan merupakan chemosterilant yang cepat diserap pada saluran pencernaan dengan mencapai kadar puncak setelah 30-120 menit setelah dikonsumsi. Efeknya sendiri akan sangat tergantung pada keadaan individual tubuh dan keadaan isi lambung, setetelah kafein distribusikan ke seluruh jaringan tubuh dengan menimbulkan efek yang berbeda-beda.

"Dengan frekuensi yang berbeda, konsumsi kopi yang tinggi bermanfaat untuk menurunkan risiko penyakit kardiovaskular (PKV), infark miokard, semua stroke, infark serebral, hemoragik intraserebral. Tidak ada hubungan yang signifikan antara konsumsi kopi dan semua stroke HRs=0,94 (95% CI: 0,85-1,02) untuk konsumsi kopi 1-2 kali/minggu dan HRs=0,89 (95% CI: 0,80-0,99) untuk konsumsi kopi 3-6 kali/minggu," tulis penelitian itu.

5. Idealnya Konsumsi Kopi Maksimal 3 Cangkir Sehari dengan Aturan Jam Minum

5. Idealnya Konsumsi Kopi Maksimal 3 Cangkir Sehari dengan Aturan Jam Minum

Para ahli kesehatan menyarankan agar konsumsi kopi tidak melebihi 3 cangkir per hari, dan sebaiknya tidak dikonsumsi di atas pukul 3 sore. Tujuannya adalah untuk menjaga pola tidur tetap optimal serta menghindari penumpukan kafein dalam sistem tubuh.

Kopi idealnya diminum di pagi hari atau setelah makan siang untuk mendapatkan efek stimulasi yang maksimal namun tetap aman. Hindari minum kopi saat perut kosong karena bisa menyebabkan iritasi lambung. Campuran gula atau krimer berlebihan juga sebaiknya dihindari karena berpotensi menambah kalori tersembunyi.

Untuk ibu hamil, konsumsi kopi maksimal adalah 200 mg kafein atau setara 1--2 cangkir sehari. Konsultasi medis tetap menjadi prioritas, karena sensitivitas terhadap kafein bisa berbeda tergantung kondisi hormonal dan metabolisme masing-masing individu.

Mengganti sebagian konsumsi kopi dengan air putih, teh herbal, atau jus buah bisa menjadi alternatif sehat. Dengan mengikuti panduan konsumsi kopi secara bijak, kita tetap bisa menikmati manfaatnya tanpa harus khawatir akan efek samping berlebihan.

Pertanyaan Populer Tentang Minum Kopi Setiap Hari (People Also Ask)

1. Apakah minum kopi setiap hari menyebabkan jantung berdebar?

Ya, terutama jika jumlahnya berlebihan atau jika seseorang sensitif terhadap kafein.

2. Bolehkah minum kopi saat perut kosong?

Tidak disarankan, karena dapat merangsang asam lambung dan menyebabkan nyeri ulu hati.

3. Apakah kopi bisa menyebabkan ketergantungan?

Ya. Gejala withdrawal dapat muncul jika konsumsi dihentikan tiba-tiba.

4. Apakah kopi berbahaya untuk penderita hipertensi?

Bisa jadi, tergantung toleransi tubuh masing-masing. Konsultasikan ke dokter untuk kepastian.

5. Berapa batas maksimal minum kopi per hari?

Maksimal 3--4 cangkir (setara 400 mg kafein), tergantung kondisi fisik dan sensitivitas individu.

Sumber : Liputan6.com