Cuci Tangan Pakai Sabun, Cara Simpel Cegah Diare dan Penyakit Menular yang Tak Semua Bisa

17 July 2025, 18:01 WIB
Cuci Tangan Pakai Sabun, Cara Simpel Cegah Diare dan Penyakit Menular yang Tak Semua Bisa

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia tahun 2022, anak usia sekolah menjadi kelompok yang rentan terpapar risiko penyakit seperti diare, sampai tipus. Padahal, pencegahan penyakit menular ini bisa dilakukan dengan cara sederhana seperti cuci tangan dengan sabun dan air bersih.

Hal itu terjadi karena lebih dari 293 ribu sekolah di Indonesia belum punya akses memadai terhadap air minum, sanitasi, dan juga kebersihan dasar. Penelitian Bank Dunia bahkan menunjukkan bahwa mencuci tangan dengan sabun dapat mencegah hingga 40 persen kasus diare, serta penyakit menular seperti tipus, flu burung, dan H1N1.

Jika dikombinasikan dengan perilaku higienis lain, seperti tidak buang air besar sembarangan, membuang sampah pada tempatnya, dan mengelola air minum dengan baik, angka pencegahan diare bisa mencapai 80--90 persen. Hal itu membuat Guardian melalui program Guardiancares berkomitmen menciptakan lingkungan belajar sehat dengan meningkatkan akses sanitasi dan edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di sekolah-sekolah Indonesia.

Merenovasi Fasilitas Sanitasi di Sekolah

Merenovasi Fasilitas Sanitasi di Sekolah

Sejak pertama kali diluncurkan pada 2022, Guardiancares sudah mendistribusikan lebih dari 50.000 produk kebersihan. Tahun ini, Guardian akan membangun sumur dan merenovasi fasilitas sanitasi di beberapa sekolah yang tersebar di daerah Banten, Yogyakarta, dan Jawa Timur.

Guardian juga merangkul pelanggan setianya untuk turut berpartisipasi. Pelanggan bisa menambahkan donasi sebesar Rp1.000 setiap kali membeli produk sabun Guardian di seluruh toko Guardian, yang hasilnya akan disumbangkan pada program ini.

Menurut Head of Marketing Guardian Indonesia Malvin Tarigan, Guardiancares tidak hanya aksi untuk membangun fasilitas sanitasi tetapi juga untuk menanamkan kebiasaan hidup bersih dan sehat sejak dini.

"Kami percaya, akses sanitasi yang layak dan edukasi PHBS adalah fondasi untuk menciptakan generasi Indonesia yang lebih sehat, kuat, dan produktif. Kombinasi antara ketersediaan fasilitas dan edukasi kesadaran gaya hidup bersih dan sehat akan bermanfaat dalam jangka panjang," kata Malvin di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Selasa, 15 Juli 2025.

Meningkatkan Kualitas Sanitasi di Sekolah

Meningkatkan Kualitas Sanitasi di Sekolah

Dalam implementasi programnya, Guardian kembali bersinergi dengan Human Initiative, sebuah organisasi kemanusiaan yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat dan pembangunan berkelanjutan. President Human Initiative Tomy Hendrajati menyampaikan pihaknya menyambut baik kolaborasi berkelanjutan bersama Guardian Indonesia.

"Kami sangat mengapresiasi kepedulian Guardian Indonesia pada anak-anak, utamanya di area yang sangat membutuhkan. Kami memastikan program ini berjalan secara partisipatif, melibatkan relawan, komunitas, dan pihak sekolah agar manfaatnya bisa dirasakan secara luas dan menciptakan perubahan yang berkelanjutan," ujar Tomy.

Turut mendukung program Guardiancares tahun ini, Ketua Tim Kerja Partisipasi Masyarakat, Direktorat Promosi Kesehatan dan Kesehatan Komunitas, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Ira Octaviana Madjid mengapresiasi Guardian dalam mendukung percepatan target pemerintah dalam meningkatkan kualitas sanitasi di sekolah.

"Program ini sejalan dengan upaya dan target pemerintah dalam mempercepat peningkatan akses sanitasi dan PHBS di lingkungan sekolah. Kolaborasi seperti ini sangat dibutuhkan agar semakin banyak anak Indonesia yang bisa tumbuh menjadi generasi yang sehat, produktif, dan sadar akan pentingnya menjaga kebersihan sejak dini," tutur Ira.

Kebiasaan Sehat Harus Ditanamkan Sejak Kecil

Kebiasaan Sehat Harus Ditanamkan Sejak Kecil

"Data kami menunjukkan bahwa penerapan PHBS baru sekitar 50--60 persen. Karena itu intervensi tidak bisa hanya dari satu arah. Harus ada sinergi antara edukasi, penyediaan sarana, dan partisipasi aktif masyarakat," lanjutnya.

Ia juga menekankan bahwa investasi kesehatan tidak bisa ditunda. "Kesehatan itu harus ditanamkan sejak kecil. Kita tidak bisa menunggu anak-anak sakit baru mulai edukasi. Karena itu, kami sangat mengapresiasi kolaborasi seperti ini," ucapnya.

Dukungan juga datang dari praktisi kesehatan muda, dr. Nadhira Afifa, MPH, yang ikut terlibat dalam pendampingan program. Ia menggarisbawahi pentingnya keberlanjutan dalam proyek sosial. "Pendekatan ini juga relevan dengan upaya pemerintah menurunkan angka stunting nasional, yang hingga kini masih di angka 20 persen," ujarnya.

Seluruh rangkaian kegiatan Guardiancares akan berlangsung pada bulan Juli hingga November 2025, mencakup beragam aktivitas seperti pembangunan fasilitas sanitasi, kegiatan edukatif, serta pelibatan masyarakat setempat untuk mendukung gaya hidup sehat.

Infografis Cuci Tangan Pakai Sabun Bunuh Virus Penyebab Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Sumber : Liputan6.com