Hadir di Forum Internasional, Sandiaga Uno Ungkap Solusi Hadapi Tantangan Global

05 July 2025, 21:51 WIB
Hadir di Forum Internasional, Sandiaga Uno Ungkap Solusi Hadapi Tantangan Global

Krisis geopolitik, perubahan iklim hingga restrukturisasi ekonomi menjadi tantangan dunia saat ini. Mengambil kesempatan dalam perumusan solusi kolektif, Sandiaga Uno hadir dalam forum ekonomi internasional Rencontres conomiques d'Aix-en-Provence (Pertemuan Ekonomi Aix) 2025 di Prancis.

Ia menjadi pembicara bersama dengan sejumlah tokoh dunia, di antaranya CEO Cathay Capital, Mingpo; Perwakilan The Asia Network, Ravindra; Co-Founder International SOS, Arnaud Vaissie serta Marie Francoise Renard.

Dalam kesempatan itu, Sandiaga menekankan pentingnya kolaborasi lintas negara, inovasi yang inklusif, serta pemberdayaan UMKM sebagai kunci kebangkitan ekonomi dunia, khususnya kawasan Asia Tenggara.

Dirinya pun membagikan pengalamannya yang baru-baru ini diundang oleh pemerintah Malaysia untuk membahas strategi bersama dalam memperkuat peran UMKM.

Menurutnya, negara-negara di kawasan Asia Tenggara kini sedang berada dalam momentum kebangkitan baru.

"Hari ini, Asia Tenggara sedang bangkit bukan hanya Singapura, tetapi juga Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam. Kita tidak datang untuk bersaing, tetapi untuk berkolaborasi demi masa depan bersama," ujar Sandiaga Uno.

Bersamaan, dirinya memperkenalkan konsep 'Innovation with a Soul' yang dirangkumnya dalam tiga pilar, yakni Innovation, Adaptation, dan Collaboration (3ion).

Peran Besar UMKM

Ia menekankan, inovasi tidak selalu harus berteknologi tinggi, namun harus bisa menyentuh kehidupan masyarakat sehari-hari.

"Inovasi bukan hanya soal high-tech, tetapi high-touch. Inovasi harus hadir di rumah, pasar, dan ladang, bukan hanya di laboratorium," jelasnya.

Menurutnya, negara-negara Asia Tenggara, khususnya yang tergabung dalam ASEAN memiliki kekuatan dalam menyatukan kearifan lokal dan ide-ide global. Sandiaga juga menegaskan perlunya inovasi yang inklusif.

"Jadi tidak hanya menciptakan unicorn, tetapi juga memberdayakan sociopreneur yang berdampak sosial," imbuhnya.

Besarnya potensi UMKM dalam perekonomian dibuktikannya lewat proyeksi Indonesia. Sandiaga Uno menyebutkan, UMKM menyumbang sekitar 97 persen lapangan kerja.

Meski demikian, para UMKM di Indonesia masih menghadapi kesenjangan digital dan akses teknologi. Oleh karena itu, dirinya menggagas OK OCE, gerakan kewirausahaan yang kini telah memiliki lebih dari 600.000 anggota.

Para pelaku UMKM yang tergabung dengan OK OCE itu kian berkembang, bahkan mereka tengah menjalin kerja sama dengan mitra di Malaysia, Singapura, dan Amerika Serikat.

"Apabila ingin melihat masa depan ASEAN, lihatlah ke akar rumput (UMKM)," imbuh Sandiaga Uno.

Ia menambahkan, pemberdayaan UMKM harus dilakukan lewat literasi digital, sertifikasi halal, akses ke pembiayaan hijau, dan penetrasi ke pasar e-commerce.

Desa Emas

Dalam kesempatan tersebut, Sandiaga Uno juga memaparkan peran INOTECH Foundation, yang melatih pemuda desa di Indonesia dalam penggunaan artificial intelligence (AI) untuk sektor pertanian dan kelautan melalui program Desa Emas.

Teknologi, katanya, harus menjadi kekuatan pemberdaya bagi keluarga, pemuda desa, dan pelaku usaha kecil.

Lebih lanjut, ia menekankan tantangan seperti krisis iklim, kenaikan biaya hidup, dan ketahanan keluarga bukanlah isu masa depan, melainkan persoalan nyata saat ini.

"Oleh karena itu, Inovasi yang dihadirkan harus bersifat sirkular, hemat biaya, dan menyentuh masyarakat," ungkapnya.

Dalam penutupnya, Sandiaga Uno mengajak seluruh negara untuk berkolaborasi, bertukar inovasi untuk masa depan yang lebih baik.

"Mari kita ubah tembok pembatas menjadi jembatan kolaborasi, menciptakan masa depan lewat solusi bersama," imbuhnya.

Infografis

Infografis
 
Sumber : Liputan6.com