Baku Tembak di Yahukimo Papua, Dua Anggota OPM Tewas Didor TNI

17 June 2025, 20:30 WIB
Baku Tembak di Yahukimo Papua, Dua Anggota OPM Tewas Didor TNI

Tentara Nasional Indonesia (TNI) menggelar operasi untuk memberantas kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Egianus Kogoya di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.

Dalam baku tembak yang terjadi Senin, 16 Juni 2025, dua anggota OPM tewas, dan tidak ada prajurit TNI yang terluka.

Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Kristomei Sianturi mengatakan, operasi berlangsung sekitar pukul 00.15 WIT.

Operasi ini merupakan respons TNI atas serangkaian kekerasan yang terjadi di Yahukimo, termasuk pembunuhan para pekerja pembangunan gereja dan perusakan kawasan hutan untuk ladang ganja ilegal.

"Operasi ini menjadi bukti nyata TNI hadir di Papua untuk melindungi masyarakat dari teror kelompok bersenjata, sekaligus mendukung percepatan pembangunan kesejahteraan di Bumi Cenderawasih," kata Kristomei Sianturi dalam keterangan tertulis, Selasa (17/6/2025).

Kristomei menerangkan, TNI mendapatkan informasi mengenai keberadaan empat anggota OPM di sebuah honai di Kampung Ligima.

"Dalam upaya penangkapan, terjadi kontak tembak singkat di Kampung Aleleng yang mengakibatkan dua anggota OPM tewas di tempat dan tidak ada korban jiwa maupun luka di pihak TNI," ujar Kristomei.

Dari lokasi kejadian, TNI juga menyita barang milik OPM di antaranya, sepucuk pistol revolver, satu pistol rakitan, 5 butir peluru kaliber 9 mm, satu unit HT (Baofeng), satu telepon genggam, satu teleskop optik, dan satu Leica 1000 YDSAT.

Baca juga Pakar: OPM Mulai Kehilangan Simpati dari Masyarakat Papua

Operasi Penindakan Terhadap OPM Dilaksanakan dengan Terukur

Operasi Penindakan Terhadap OPM Dilaksanakan dengan Terukur

Kristomei menegaskan TNI akan terus mengedepankan pendekatan dialog, penegakan hukum, dan pembinaan teritorial, sambil membuka ruang rekonsiliasi dan perdamaian demi terwujudnya keamanan dan kemajuan di Tanah Papua.

"Operasi penindakan ini dilaksanakan dengan terukur, profesional dan proporsional. Kami mengajak semua pihak yang masih mengangkat senjata untuk menghentikan tindakan kekerasan dan kembali kepangkuan Ibu Pertiwi untuk membangun Papua bersama-sama dalam bingkai NKRI," ucap dia.

TNI akan terus mengutamakan pendekatan dialogis, penegakan hukum dan pembinaan teritorial, seraya membuka pintu dialog dan rekonsiliasi bagi siapa pun yang ingin kembali berkontribusi positif bagi kemajuan Papua yang aman, damai, dan sejahtera.

Infografis

Infografis
 
Sumber : Liputan6.com