Prediksi Harga Emas 17 Juni 2025, Bakal Makin Mahal

16 June 2025, 20:11 WIB
Prediksi Harga Emas 17 Juni 2025, Bakal Makin Mahal

Harga emas dunia menembus level USD 3.398 pada Senin, 16 Juni 2025. Harga Emas terkoreksi ketika pasar Eropa dan pasar Inggris menanti kebijakan suku bunga bank sentral utama dunia.

Pengamat pasar dan komoditas, Ibrahim Assuaibi memperkirakan harga emas dunia akan melanjutkan kenaikan di tengah konflik yang memanas di Timur Tengah antara Iran dan Israel, serta perang dagang AS-China yang belum menemukan titik akhir.

"Harga emas dunia akan menguat ke level tertingginya bisa USD 3.500 hingga USD 3.600-3.700," kata Ibrahim dalam keterangannya di Jakarta, Senin (16/6/2025).

"Yang ditakutkan oleh para investor bukan lagi Trump gencatan senjata perang dagang dengan Tiongkok, Eropa, dan Kanada, Mexico. Tetapi menerapkan tarif impor sepihak terhadap negara-negara yang hampir semuanya terkena biaya impor," ungkapnya.

Hal ini yang menjadi pendorong harga emas berpotensi menanjak, lanjut Ibrahim.

Suku Bunga

Adapun ketegangan antara Presiden AS Donald Trump dengan Ketua Federal Reserve Jerome Powell, terkait keputusan suku bunga.

Meski Trump telah menyatalan tidak akan memecat Powell sebagai ketua The Fed, Ibrahim menyebut, gesekan antara pemerintah AS dan Bank Sentral yang independen kemungkinan akan membuat masyarakat kembali meinvestasikan dananya pada logam mulia.

"Tetapi orang sudah melihat bahwa Bank Sentral Amerika kemungkinan besar dalam pertemuan masih akan tetap mempertahankan suku bunga tinggi. Dan kemungkinan Bank Sentral Global pun juga akan sama ya setelah melihat geopolitik yang memanas di Timur Tengah," jelas Ibrahim.

Harga Emas 16 Juni 2025, Bakal Cetak Rekor Temahal Lagi?

Harga Emas 16 Juni 2025, Bakal Cetak Rekor Temahal Lagi?

Sebelumnya, ketegangan di Timur Tengah mendorong permintaan emas sebagai aset aman (safe haven) kembali meningkat, membuat harga emas melambung di atas USD3.400 per ons dan mencatat penutupan mingguan tertinggi dalam sejarah harga emas.

Meskipun harga emas telah menembus level resistensi jangka pendek, para analis masih berhati-hati untuk menyatakan bahwa logam mulia ini akan mencetak rekor tertinggi baru pekan depan.

"Konflik Israel/Iran mungkin akan mempertahankan harga di atas USD3.400, tetapi tidak akan mendorongnya lebih tinggi tanpa eskalasi lebih lanjut," kata Kepala Strategi Komoditas di Saxo Bank Ole Hansen, dikutip dari Kitco.com, Senin (16/6/2025).

Tren Harga Emas

Tren Harga Emas

Hansen mengatakan, selama tiga tahun terakhir, banyak peristiwa geopolitik yang sempat mengangkat harga emas, namun semuanya kesulitan untuk mempertahankan tren naik secara berkelanjutan.

Harga emas spot diperkirakan akan mengakhiri pekan di angka USD3.434,12 per ons, naik 3,75% dari Jumat lalu. Saat ini, emas mengungguli dolar AS, yang tengah kesulitan menarik arus investasi safe haven. Indeks dolar AS terakhir diperdagangkan di 98,13, turun 1% dibandingkan seminggu sebelumnya.

Kepala Strategi Pasar di MarketGauge, Michele Schneider, mengatakan investor sebaiknya bersiap menghadapi volatilitas pekan depan seiring para trader harian merealisasikan keuntungan dari reli baru-baru ini. Namun ia menambahkan bahwa, meskipun ada potensi gangguan jangka pendek, baik emas maupun perak tetap berada dalam tren naik jangka panjang.

Sumber : Liputan6.com