Inggris Kirim Tambahan Jet Tempur ke Timur Tengah di Tengah Memanasnya Konflik Israel-Iran

15 June 2025, 16:04 WIB
Inggris Kirim Tambahan Jet Tempur ke Timur Tengah di Tengah Memanasnya Konflik Israel-Iran

Perdana Menteri Inggris Sir Keir Starmer, mengonfirmasi bahwa Inggris mengirimkan lebih banyak jet tempur ke kawasan Timur Tengah di tengah eskalasi konflik bersenjata antara Israel dan Iran.

Armada tambahan ini mencakup jet tempur Typhoon serta pesawat pengisi bahan bakar udara-ke-udara, yang dikirim sebagai bagian dari dukungan kontinjensi di kawasan yang kini tengah memanas.

"Situasinya berkembang sangat cepat, dan kami terus berdiskusi secara intens dengan para sekutu," ujar Sir Keir, dikutip dari BBC, Minggu (15/6/2025).

"Pesan utama kami tetap sama: mencegah eskalasi."

Sebelumnya, Inggris juga pernah mengerahkan pesawat tempurnya ke kawasan tersebut pada tahun lalu dalam upaya mencegah konflik berkembang lebih luas.

Pernyataan terbaru Sir Keir disampaikan saat ia melakukan perjalanan ke Kanada untuk menghadiri KTT G7, di mana isu konflik Israel-Iran dipastikan menjadi agenda utama pembahasan. Di Ottawa, Sir Keir telah bertemu Perdana Menteri Kanada, Mark Carney --- yang juga mantan Gubernur Bank of England --- untuk membicarakan isu keamanan dan perdagangan sebelum keduanya melanjutkan perjalanan ke Alberta untuk pertemuan puncak G7.

Selain pemimpin Kanada, sejumlah tokoh dunia seperti Kanselir Jerman Friedrich Merz, Presiden Prancis Emmanuel Macron, dan Presiden AS Donald Trump juga turut hadir dalam pertemuan tiga hari itu.

Meski tidak secara tegas menutup kemungkinan keterlibatan militer Inggris dalam membantu Israel, seperti yang pernah terjadi pada April dan Oktober tahun lalu, Sir Keir tetap menegaskan bahwa tujuan utama Inggris adalah meredakan ketegangan. "Kami telah memindahkan aset militer kami ke kawasan ini sebagai langkah kontinjensi," jelasnya. "Semua tindakan kami, seluruh diskusi yang kami lakukan, berfokus pada de-eskalasi."

Respons PM Inggris

Respons PM Inggris

Saat ditanya apakah Inggris bersedia terlibat langsung dalam membantu Israel, Sir Keir enggan memberikan jawaban pasti. Namun, ia mengungkapkan bahwa dirinya telah mengadakan pembicaraan "baik dan konstruktif" dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pada Jumat sebelumnya.

"Kami membahas keselamatan dan keamanan Israel, sebagaimana biasanya terjadi dalam pembicaraan antara dua negara sekutu," katanya. Ia juga menegaskan kembali kekhawatiran lama Inggris terhadap program nuklir Iran, sambil mengakui hak Israel untuk membela diri.

Ketegangan antara Israel dan Iran memang meningkat tajam dalam beberapa hari terakhir. Pada Sabtu malam, Iran kembali meluncurkan serangan ke wilayah Israel, sementara militer Israel menyatakan akan terus menggempur target-target militer di Teheran.

Ancaman dari Iran

Ancaman dari Iran

Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, bahkan mengancam akan memberikan balasan yang "lebih keras" jika Israel tidak menghentikan serangannya. Sebelumnya, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, memperingatkan bahwa "Teheran akan terbakar" jika Iran terus mengirimkan rudalnya.

Laporan dari media pemerintah Iran menyebutkan bahwa 60 orang tewas dalam serangan di Teheran, sementara di Israel, tiga orang dilaporkan tewas dan puluhan lainnya luka-luka.

Dalam upaya diplomatik, Sir Keir juga telah berbicara dengan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, pada Sabtu sore. Menurut juru bicara Downing Street, keduanya sepakat mengenai pentingnya menahan eskalasi konflik di kawasan.

Sementara itu, rencana perundingan antara Washington DC dan Teheran mengenai program nuklir Iran yang sedianya berlangsung pada hari Minggu, resmi dibatalkan setelah situasi kian memburuk, menurut mediator dari Oman.

Infografis Serangan Drone AS Tewaskan Jenderal Top Iran. (Liputan6.com/Abdillah)
Sumber : Liputan6.com