Kisah Devit Anak Kuli Panggul Kayu Manis di Sumbar, Diarak Warga karena Sukses Masuk ITB

12 June 2025, 13:38 WIB
Kisah Devit Anak Kuli Panggul Kayu Manis di Sumbar, Diarak Warga karena Sukses Masuk ITB

Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) Tatacipta Dirgantara, rela jauh-jauh terbang ke Sumbar untuk menjemput 3 mahasiswa baru dari provinsi itu yang berhasil masuk ITB via jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Ketiganya antara lain, Nauli Al Ghifari (18), Deka Faira Berna, dan Devit Febriansyah (18). Ketiganya diterima di ITB berkat prestasi akademik yang membanggakan, meskipun berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi terbatas.

Devit sendiri merupakan anak seorang kuli panggul kayu manis di Bukittinggi. Dirinya berhasil diterima di Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI-ITB), dan menjadi satu-satunya anak dari Kecamatan Malalak yang lolos SNBP tahun ini. Saking bangganya dengan Devit, warga satu kampung rela urunan uang untuk bekal Devit kuliah ke Bandung.

Dalam video yang diunggah akun resmi Imam Santoso, dosen ITB yang juga influencer pendidikan, tampak Devit diarak warga yang bangga akan prestasinya bisa diterima kuliah di ITB.

Rektor ITB, Prof Tata sendiri merasa terharu, karena di tengah keterbatasan, anak-anak di Sumbar ini dapat berprestasi. Prof Tata juga memberikan semangat dan motivasi agar mereka tidak mudah menyerah dalam menjalani pendidikan tinggi di ITB.

"Di kampus nanti, kalian akan bertemu banyak mahasiswa hebat. Harus tetap berusaha yang terbaik dan jangan putus asa," katanya, seperti dikutip dari laman ITB.

Devit yang merupakan siswa SMAN1 Bukittinggi itu dikenal sebagai anak seorang kuli panggul kayu manis. Dirinya diterima di Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI-ITB). Dia juga menjadi sastu-satunya anak dari Kecamatan Malalak Bukittinggi yang lolos Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).

"Dari kecil sering belajar, baru mau milih ITB baru SMA, OTB tu salah satu kampus terbaik di Indonesia, terus jurusan teknik yang Devit mau tuh juga nomor satu di Indonesia, perengkingan di dunia juga terbaik di dunia. BJ Habibie juga berkuliah di sana," kata Devit.

Diarak Warga

Dalam video yang diunggah, tampak Rektor ITB Prof Tata datang ke kediaman Devit untuk menjemputnya. Hal itu membuat Devit terkejut dan diarak bersama warga keliling kampung.

Sementara itu, orangtua Devit, Julimar dan Doni Afrijal langsung menyambut rektor ITB, sementara istri pak rektor merasa terharu dan langsung memeluk ibu Devit.

Sehari-hari Doni bekerja sebagai kuli angkut kayu manis dengan penghasilan yang tidak menentu. Sementara sang ibu bekerja sebagai tukang sisir kayu manis.

Kabar devit diterima di ITB membuat warga satu kampung bangga. Bahkan warga rela patungan uang sekadar untuk bekal Devit berangkat menimba ilmu di ITB Bandung.

Sumber : Liputan6.com