Waketum: Semoga Tak Ada Pihak Luar Buat Gaduh Muktamar PPP
27 May 2025, 20:42 WIB:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5166570/original/079262700_1742277140-WhatsApp_Image_2025-03-18_at_11.38.10.jpeg)
Wakil Ketua Umum DPP PPP Rusli Effendi berharap, agar tidak ada pihak manapun yang ikut campur dalam urusan internal dan membuat gaduh situasi partainya. Hal itu dia sampaikan, terkait pemilihan calon ketua umum PPP.
Diketahui, Ketua Majelis Pertimbangan PPP M. Romahurmuziy alias Romy mengaku telah berdiskusi dengan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) terkait tokoh-tokoh yang layak menjadi ketua umum PPP.
"Semoga tidak ada pihak manapun yang ikut urusan Internal PPP. Yang bisa Buat Gaduh," kata Rusli, saat dihubungi merdeka.com, Selasa (27/5/2025).
Dia menilai, banyak kader PPP yang mempuni untuk memimpin partai berlambang Ka'bah tersebut.
"PPP sebagai partai kader, pnya banyak kader yang mumpuni," ujar dia.
Advertisement
Nama Amran Sulaiman Masuk Radar
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5035053/original/043576200_1733305970-Mentan_Andi_Amran.jpeg)
Sebelumnya, Ketua Majelis Pertimbangan PPP M. Romahurmuziy alias Rommy mengakui nama Menteri Pertanian Amran Sulaiman masuk radar calon ketua umum PPP kian menguat setelah dirinya berdiskusi dengan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).
"Saya memang menyampaikan sejumlah nama, dan sepengetahuan Pak Jokowi, dari nama-nama tersebut, Pak Amran adalah yang paling sesuai dengan kebutuhan PPP di 2029 mendatang. Tentu ini tak terlepas dari pengetahuan pak Jokowi, bahwa pak Amran adalah menteri kabinetnya pada periode pertama," kata Rommy.
Rommy mengaku, sudah berteman baik dengan Amran selama hampir dua dekade terakhir ini. Hal ini menjadi alasan bagi dirinya mempertimbangkan Amran sebagai salah satu kandidat ketua umum PPP.
Advertisement
Coba Meyakinkan Amran
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4759935/original/050268500_1709432603-IMG-20230105-WA0179.jpg)
Namun, Amran masih mempertimbangkan tawaran maju menjadi calon ketua umum PPP. Sebab, Amran merasa masih sibuk dengan tugasnya sebagai menteri di pemerintah Prabowo Subianto.
"Itu pun saya butuh berkali-kali meyakinkan beliau untuk bersedia maju, sampai saya harus ke Makassar meyakinkan beliau. Sampai saat ini pun, Pak Amran masih wait and see. Murni disebabkan kesibukan beliau yang memiliki beban berat sebagai tulang punggung program kedaulatan pangan pemerintah," pungkas dia.
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5128654/original/055644500_1739255992-Infografis_SQ_Prabowo_Perintahkan_Kapolri__Jaksa_Agung_hingga_KPK_Sikat_Koruptor.jpg)