Rombongan Pertama Haji Khusus Indonesia Tiba di Madinah, Disambut Sapaan Hangat PPIH

13 May 2025, 23:59 WIB
Rombongan Pertama Haji Khusus Indonesia Tiba di Madinah, Disambut Sapaan Hangat PPIH

Sejak pukul 08.30 WAS, rombongan media center haji (MCH) sudah bergerak menuju Bandara Internasional Prince Mohammed Bin Abdulaziz Madinah. PPIH bersiap menyambut rombongan pertama jemaah haji khusus yang terdiri dari 36 jemaah dari Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) Nur Haramain Mulia dan tiga jemaah dari Nur Dhuha Wisata. Mereka didampingi dua petugas.

Berdasarkan data ketibaan, pesawat Qatar Airways QR1178 yang berangkat dari Bandara Juanda Surabaya pada Senin, 12 Mei 2025, tiba di Madinah pada Selasa (13/5/2025), pukul 09.40 WAS. Kurang lebih 50 menit, rombongan haji khusus yang diganti keluar juga dari terminal kedatangan internasional. Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) langsung berbaris dan menyambut jemaah yang mayoritas berseragam batik biru.

Moh. Rifa'i selaku petugas rombongan pertama PIHK menerangkan bahwa rombongannya sempat transit dulu di Doha, Qatar, karena tidak ada penerbangan langsung dari Surabaya ke Madinah, selain untuk rombongan haji reguler.

"Kondisi jemaah yang bersama saya semuanya dalam kondisi sehat dan lengkap," katanya ditemui Liputan6.com sesaat setelah mendarat di Madinah.

Mayoritas anggota rombongannya berasal dari kota dan kabupaten Probolinggo. Hanya tiga yang berasal dari Bekasi dan lima lainnya berasal dari Surabaya. Rata-rata mereka menunggu tiga hingga delapan tahun untuk bisa menunaikan haji tahun ini.

Mereka kurang lebih akan tinggal di Madinah selama 10--11 hari sebelum bergerak memasuki Makkah untuk menjalani rangkaian ibadah umrah wajib dan wukuf di Arafah sebagai puncak ibadah haji.

"Total perjalanan, dengan perjalanan, kami 33 hari," ujarnya.

Dengan status haji khusus, fasilitas yang disediakan untuk jemaah adalah yang terbaik. Menurut Rifa'i, jemaah akan menginap di hotel bintang lima selama di Madinah dan Makkah, begitu pula dengan hotel transit yang akan diinapi Jemaah juga akan menginap di tenda 115 yang dekat dengan Jamarat ketika berada di Mina. Dengan fasilitas wah, berapa biaya yang disiapkan masing-masing jemaah?

"Biaya yang dibagikan PT Haramain Nur Mulia adalah 15 ribuan dolar, kurang lebih Rp247 (jutaan) sekian lebih. Sesuai dolar yang berlaku sekarang karena hitungannya dolar," jawab Rifa'i.

Alokasi Jemaah Haji Khusus

Alokasi Jemaah Haji Khusus

Kepala Daker Bandara Abdul Basir menyebutkan bahwa 41 orang rombongan pertama haji khusus itu adalah bagian dari total 17.680 orang jemaah haji khusus, atau delapan persen dari total kuota haji nasional.

"Sesuai dengan Undang-Undang 8 Tahun 2018 (tentang haji)," kata Basir.

Berbeda dari jemaah haji reguler, Basir mengatakan tak ada pengelompokan gelombang pada jemaah haji khusus karena mereka mengatur perjalanan jemaah secara mandiri. Istilah yang dikenal adalah awal, pertengahan, dan akhir.

"Yang di akhir biasanya yang datang mepet-mepet dengan waktu wukuf. Jadi, mereka menggunakan penerbangan-penerbangan reguler, tidak sama dengan haji reguler. Pemulangannya juga sama," ia menerangkan.

Tugas Pemerintah terkait Haji Khusus

Karena seluruh aspek perjalanan dilaksanakan secara mandiri, tugas pemerintah, dalam hal ini Kementerian Agama melalui PPIH, adalah mengawasi pelaksanaan pelayanan di lapangan.

"Nanti Kabid PIHK Pak Anwar dan Kasie Pengawasan PIHK Pak Misbah yang memastikan apakah nanti dari Bandara, mereka dijemput dengan bus standar atau tidak. Nanti di Madinah, hotelnya Sesuai atau tidak, termasuk nanti pada saat di Makkah dan layanan puncak haji di Armuzna," ia menjelaskan.

"Jadi, keberadaan kita untuk memastikan jemaah mendapatkan hak-haknya Sesuai dengan yang mereka bayar dan dijanjikan PIHK," imbuhnya.

Sementara, berdasarkan data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), hingga Selasa sore, pukul 16.46 WAS, jumlah jemaah haji Indonesia yang tiba di Madinah sebanyak 84.806 orang dari 203.320 haji reguler atau sekitar 41,71 persen. Rencananya, gelombang II jemaah haji reguler akan tiba di Jeddah, Arab Saudi, mulai 16 Mei 2025.

Infografis

Infografis
 
Sumber : Liputan6.com