Tips Menjaga Kesehatan Selama Ibadah Haji 2025, Pentingnya Konsumsi Vitamin Menurut Ahli Gizi
13 May 2025, 10:17 WIB:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4463324/original/051349000_1686577046-SA_I.jpeg)
Dokter spesialis gizi klinik lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr. Mulianah Daya mengingatkan, para calon jemaah haji untuk menjaga kesehatan selama beribadah di Tanah Suci, Makkah dan Madinah. Salah satu caranya dengan mengonsumsi sejumlah vitamin.
"Vitamin yang disarankan untuk ibadah haji ini adalah vitamin yang dapat sebagai booster untuk stamina dan juga daya tahan tubuh, seperti vitamin C, vitamin D, Zinc, dan juga B Kompleks," kata dr. Mulianah M.Gizi, SpGK, AIFO-K, dilansir dari Antara, Selasa (13/5/2025).
Menurut dr. Mulianah, vitamin bisa didapatkan dengan mengonsumi buah dan sayur. Selain itu, vitamin juga bisa didapatkan dari suplemen.
"Vitamin C bisa didapati dalam buah jambu biji, jeruk, papaya, stroberi dan untuk sayur banyak didapatkan di bayam, terutama bayam merah, dan brokoli, paprika, tomat," ucap dia.
Untuk vitamin D, ia mengatakan, bisa didapatkan dari sejumlah makanan, yakni ikan, susu, keju, telur, serta untuk nabatinya dari rumput laut.
Pada Zinc didapatkan dari makanan sumber protein hewani seperti ayam, ikan, telur dan daging sapi, serta dari nabati seperti tahu tempe. Protein hewani dan nabati, serta kacang-kacangan dan golongan gandum juga mengandung vitamin B Kompleks.
Tak hanya itu, dr. Mulianah juga membeberkan sejumlah kiat yang bisa dilakukan para jemaah haji dalam menjaga kesehatan, salah satunya memperhatikan pola makan dengan memenuhi kebutuhan gizi yang lengkap dan seimbang.
Kemudian, hindari mengonsumsi makanan yang tinggi akan lemak jenuh yang dapat memicu inflamasi atau peradangan, serta makanan yang tinggi natrium dan kafein karena dapat memicu dehidrasi.
"Kebutuhan airnya juga harus cukup kurang lebih 2-2,5 liter per hari dan disesuaikan juga dengan cuaca di sana karena biasanya di sana lebih panas sehingga berisiko lebih mudah dehidrasi," ucapnya.
Ia juga mengingatkan, saat membeli makanan dari luar sebaiknya diperhatikan higienitasnya dan mencuci tangan sebelum makan. Pada makanan kemasan, sebaiknya diperiksa tanggal kedaluwarsa dan label kandungan nutrisinya, untuk menghindari risiko alergi atau intoleransi agar terhindar dari gangguan pencernaan saat ibadah haji.
"Jangan lupa untuk membawa obat-obatan pribadi terutama obat yang emergency sebaiknya ditaruh ditempat yang mudah diraih seperti di tas sehingga ketika terjadi keluhan bisa segera dikonsumsi," tutup dia.
Advertisement
Sumber Vitamin dari Makanan Sehari-hari
- Vitamin C: Jambu biji, jeruk, pepaya, stroberi, bayam merah, brokoli, paprika, tomat.
- Vitamin D: Ikan, susu, keju, telur, rumput laut.
- Zinc: Ayam, ikan, telur, daging sapi, tahu, tempe.
- Vitamin B Kompleks: Protein hewani dan nabati, kacang-kacangan, gandum.
Dengan mengonsumsi makanan yang beragam dan kaya nutrisi, kebutuhan vitamin dan mineral dapat terpenuhi secara alami. Hal ini jauh lebih baik daripada mengandalkan suplemen semata.
Advertisement
Suplemen Vitamin: Konsultasi Dokter Sangat Penting
Jika diperlukan, suplemen vitamin dapat dikonsumsi sebagai tambahan, tetapi harus sesuai dengan anjuran dokter. Jangan mengonsumsi suplemen secara sembarangan. Konsultasikan dengan dokter mengenai jenis dan dosis suplemen yang tepat untuk kondisi tubuh Anda. Suplemen dalam bentuk effervescent (tablet larut air) mungkin lebih praktis untuk dibawa dan dikonsumsi selama perjalanan haji.
Perlu diingat bahwa kondisi kesehatan setiap individu berbeda. Bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu, seperti diabetes, konsultasi dengan dokter sangat penting sebelum mengonsumsi suplemen vitamin atau obat-obatan lainnya. Dokter dapat memberikan saran yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan tubuh Anda.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence