Memahami Apa Itu Buddhist Era atau BE dalam Penanggalan Agama Buddha
12 May 2025, 20:11 WIB
Perayaan Waisak tahun ini, yang jatuh pada tanggal 4 Mei 2024 Masehi, dirayakan sebagai Waisak 2569 BE. Tetapi, apa sebenarnya arti singkatan BE tersebut dan bagaimana sistem penanggalan ini bekerja? BE adalah singkatan dari Buddhist Era, sebuah sistem penanggalan yang digunakan dalam agama Buddha untuk menandai tahun-tahun penting dalam sejarah ajaran Buddha.
Sistem penanggalan BE berbeda dengan kalender Masehi yang kita gunakan sehari-hari. Perhitungan tahun dalam BE dimulai sejak wafatnya Sang Buddha Gautama, yang diperkirakan terjadi sekitar tahun 544 Sebelum Masehi. Dengan demikian, tahun 2024 Masehi sama dengan 2569 BE. Angka 2569 ini merepresentasikan jumlah tahun yang telah berlalu sejak Sang Buddha wafat.
Oleh karena itu, penggunaan BE dalam perayaan Waisak bukan sekadar angka tahun biasa. Ini merupakan penanda penting yang menghubungkan umat Buddha dengan sejarah dan tradisi agama mereka. Angka tersebut melambangkan perjalanan panjang ajaran Buddha dari masa lampau hingga saat ini, dan mengingatkan kita akan peristiwa penting yang menjadi dasar ajaran agama Buddha.
Sejarah dan Makna BE dalam Perayaan Waisak
Penggunaan BE dalam perayaan Waisak memiliki makna yang sangat mendalam bagi umat Buddha. Wafatnya Sang Buddha menandai berakhirnya masa kehidupan Sang Buddha di dunia, namun sekaligus menjadi awal dari penyebaran ajaran-ajarannya yang membawa kedamaian dan pencerahan bagi umat manusia. Perhitungan tahun berdasarkan wafatnya Sang Buddha menjadi simbol penghormatan dan pengingat akan jasa-jasa Sang Buddha.
Dengan menggunakan BE, umat Buddha di seluruh dunia dapat menyatukan diri dalam satu sistem penanggalan yang sama saat merayakan Waisak. Hal ini memperkuat rasa persaudaraan dan kebersamaan dalam komunitas Buddha global. Perayaan Waisak dengan penanggalan BE menjadi momen refleksi dan perenungan akan ajaran Sang Buddha serta komitmen untuk mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Lebih dari sekadar penanda waktu, BE juga berfungsi sebagai pengingat akan pentingnya mempelajari sejarah dan ajaran Buddha. Dengan memahami sistem penanggalan ini, kita dapat lebih menghargai dan memahami perjalanan panjang agama Buddha serta makna perayaan Waisak.
Perbedaan BE dan Kalender Masehi
Perbedaan mendasar antara BE dan kalender Masehi terletak pada titik awal perhitungan tahun. Kalender Masehi dimulai dari kelahiran Yesus Kristus, sementara BE dimulai dari wafatnya Sang Buddha. Perbedaan ini menghasilkan perbedaan angka tahun antara kedua sistem penanggalan tersebut.
Untuk mengkonversi tahun Masehi ke BE, kita perlu menambahkan angka 543 ke tahun Masehi. Sebagai contoh, tahun 2024 Masehi sama dengan 2024 + 543 = 2567 BE. Namun, perlu diingat bahwa perkiraan tahun wafatnya Sang Buddha masih menjadi perdebatan para ahli sejarah, sehingga angka 543 ini merupakan angka yang umum digunakan.
Meskipun berbeda, kedua sistem penanggalan ini sama-sama berfungsi sebagai alat untuk menandai waktu dan peristiwa. Penggunaan BE dalam konteks perayaan Waisak menekankan pentingnya memahami konteks sejarah dan tradisi agama Buddha.