5 Strategi Aman Mulai Investasi Saham dari Bangku Kuliah

13 May 2025, 06:00 WIB
5 Strategi Aman Mulai Investasi Saham dari Bangku Kuliah

Di tengah meningkatnya kesadaran finansial di kalangan generasi muda, banyak pelajar SMA dan mahasiswa mulai tertarik terjun ke dunia investasi, khususnya saham.

Namun, membagi waktu antara belajar dan membangun portofolio bukanlah hal yang mudah. Agar tidak salah langkah, berikut lima tips penting yang bisa membantu kamu sebagai pelajar atau mahasiswa memaksimalkan masa sekolah sekaligus investasi saham sejak dini, dikutip dari Investopedia.com, Selasa (13/5/2025).

1. Tanyakan pada Diri Sendiri Mengapa Ingin Menjadi Investor

Sebelum membahas bagaimana cara berinvestasi, penting untuk memikirkan mengapa Anda ingin berinvestasi. Bertentangan dengan apa yang sering digambarkan oleh budaya populer, keberhasilan investasi jangka panjang membutuhkan kesabaran, kerja keras, waktu, dan disiplin psikologis. Masa kuliah hanya berlangsung beberapa tahun, dan Anda harus bekerja keras untuk meraih prestasi akademik.

Tanyakan pada diri sendiri apakah mengalokasikan waktu dan energi Anda yang terbatas untuk investasi adalah keputusan yang tepat. Pertimbangkan juga komitmen besar lainnya yang bisa Anda ambil, seperti menyelesaikan tugas, belajar bahasa asing, bekerja dengan dosen, magang, atau aktif di kegiatan olahraga dan komunitas. Walaupun mungkin saja melakukan banyak hal tersebut di samping sekolah, kuliah dan investasi, tetap ada batasan pada jumlah komitmen yang bisa Anda tangani secara realistis.

Motivasi setiap investor berbeda-beda. Ada seorang investor yang tujuannya adalah membiayai pendidikan 1.000 anak. Ada juga yang termotivasi untuk membangun kekayaan finansial bagi diri sendiri dan keluarga.

Apa pun tujuan Anda, memiliki alasan yang kuat mengapa Anda ingin menjadi investor akan membantu membangun ketahanan dan kesuksesan jangka panjang.

Pada masa krisis keuangan, godaan untuk menjual investasi dengan harga sangat rendah demi menghindari kerugian lebih lanjut bisa sangat besar. Sebaliknya, pada masa keuntungan tinggi yang konsisten, sulit untuk menolak membeli sekuritas yang terlalu mahal karena harganya terus naik. Memiliki pemahaman mendalam tentang alasan Anda berinvestasi akan membantu Anda tetap berpegang pada strategi investasi Anda di saat baik maupun buruk.

2. Waspadai Psikologi Investor

2. Waspadai Psikologi Investor

Sebagai investor, kebiasaan mental kita bisa menjadi sekutu terbaik atau musuh terbesar. Seperti yang disebutkan sebelumnya, banyak investor tergoda untuk membeli saat harga tinggi dan menjual saat harga rendah sebuah resep bencana finansial. Godaan ini sering kali diperkuat oleh tekanan sosial.

Kita sering merasa ragu dan takut ketinggalan keuntungan yang diperoleh investor lain. Tapi kecenderungan ini harus ditahan demi menghindari pencarian keuntungan jangka pendek. Lingkungan sekolah dan kampus bisa menjadi tantangan tersendiri.

Salah satu cara terbaik untuk menghindari keputusan investasi yang buruk adalah dengan mempelajari sifat psikologi investor. Dua buku berjudul Animal Spirits karya ekonom pemenang Nobel George A. Akerlof dan Robert J. Shiller, serta Your Money and Your Brain oleh Jason Zweig.

Mempelajari buku-buku ini akan memperkuat pemahaman Anda tentang peran besar psikologi dalam pengambilan keputusan pribadi dan dalam pasar keuangan secara keseluruhan. Memahami sisi psikologis dari investasi akan membantu Anda menghindari keputusan yang irasional.

3. Terapkan Strategi yang Realistis Sesuai Jadwal Anda

3. Terapkan Strategi yang Realistis Sesuai Jadwal Anda

Melakukan analisis investasi yang mendalam membutuhkan fokus dan waktu yang besar. Sebagai siswa dan mahasiswa, Anda kemungkinan besar tidak punya cukup waktu untuk melakukan riset mendalam. Maka dari itu, masuk akal jika Anda menerapkan strategi yang realistis sesuai dengan waktu luang Anda yang terbatas.

Strategi paling sederhana mungkin adalah secara rutin berinvestasi dalam portofolio reksa dana terdiversifikasi, seperti reksa dana indeks dalam bentuk ETF (exchange-traded funds) atau reksa dana biasa. Pendekatan ini cocok bagi investor yang tidak terlalu tertarik melakukan analisis mendalam dan lebih memilih untuk menyerahkan aspek teknis investasi pada pihak ketiga.

Namun, investor yang ingin pengelolaan aktif harus membayar biaya manajemen yang lebih tinggi. Siswa dan mahasiswa penuh waktu yang ingin mengelola portofolionya sendiri perlu strategi yang efisien waktu.

4. Investasikan pada Pengetahuan Anda

4. Investasikan pada Pengetahuan Anda

Jika Anda tidak memiliki waktu atau sumber daya untuk berinvestasi selama masa sekolah, ingatlah bahwa investasi terbaik yang bisa Anda lakukan adalah mengembangkan pengetahuan Anda sendiri. Prinsip ini berlaku juga bagi mahasiswa yang memiliki waktu dan sumber daya untuk berinvestasi.

Terlepas dari bidang studi Anda, jika Anda proaktif dalam pendidikan investasi, banyak profesional industri yang terbuka untuk menjawab pertanyaan dan mendukung perkembangan Anda. Saya sangat menganjurkan calon investor untuk menghadiri acara networking dan menjalin hubungan dengan para profesional.

Cara lain untuk membangun pengetahuan investasi adalah dengan belajar dari investor-investor hebat dunia. Anda bisa belajar dari pendekatan value investing yang dikembangkan oleh mentor Warren Buffett, Benjamin Graham.

5. Bergaullah dengan Orang yang Tepat

5. Bergaullah dengan Orang yang Tepat

Penting sekali membangun jaringan teman untuk berdiskusi soal investasi sangat membantu dalam membentuk proses pengambilan keputusan yang lebih matang. Kuncinya adalah menemukan orang-orang yang tertarik pada topik investasi dan bersedia berdiskusi secara konstruktif.

Tentu saja, hal ini lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Anda harus terbuka terhadap minat dalam investasi untuk membangun jaringan ini. Kuncinya adalah harus berani.

Sumber : Liputan6.com