Siasat Hotel di Jakarta Antisipasi Dampak Efisiensi Anggaran, Salah Satunya Bidik Tamu dari Negara Tetangga
10 May 2025, 16:00 WIB:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5215384/original/015581800_1746847191-ibis_4.jpeg)
Efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah di tahun ini ramai disebut berdampak pada berbagai bidang usaha, termasuk usaha hotel. Alasan utamanya, pemerintah biasanya menggunakan hotel sebagai tempat pertemuan maupun berbagai acara yang kerap digelar di weekdays.
Kini dengan kebijakan pengurangan anggaran, kegiatan di hotel pun menurut Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) bakal berdampak pada lesunya usaha hotel dan pihak-pihak yang berkaitan dengannya. Berbagai strategi dan siasat pun mulai disusun sejumlah hotel untuk mengantisipasi hal tersebut.
Hal itu juga dilakukan hotel Ibis Jakarta Raden Saleh di kawasan Cikini, Jakarta Pusat. Meski belum merasakan dampak kebijakan tersebut, mereka sudah mulai menjalankan beragam strategi. Momen ulang tahun pertama pun digunakan untuk berusaha menarik lebih banyak tamu dan event. Mereka membuat program bertajuk perayaan "1st Anniversary of ibis Jakarta Raden Saleh" yang mengusung tema "First of ALL".
"Kita sebenarnya jarang memggelar event pemerintahan karena kebanyakan yang bikin acara korporat, ya mungkin karena lokasinya di daerah perkantoran dan tempat usaha, jadi lebih sering acara-acara korporat," kata Irma Riesan selaku General Manager Ibis Jakarta Raden Saleh pada tim Lifestyle Liputan6.com, Jumat, 9 Mei 2025.
"Di ulang tahun pertama ini kita luncurkan beberapa program, salah satunya untuk mengantisipasi turunnya tingkat hunian karena dampak efisiensi anggaran. Yang baru kita perkenalkan itu kebjakan late check-out. Jadi kalau biasanya tamu hotel harus check-in di jam 14 dan check-out di jam 12, sekarang kita perpanjang sampai jam 16 tanpa ada biaya tambahan," sambungnya.
Irma menambahkan, program ini berlaku sampai September 2025 dan berlaku untuk semua tipe kamar baik di hari biasa maupun akhir pekan. Dengan program baru ini, para tamu bisa lebih rileks dan tidak harus terburu-buru berkemas menjelang check-out.
Advertisement
Gaet Turis Malaysia dan Singapura
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5215383/original/017797800_1746847082-ibis_3.jpg)
"Ini berlaku untuk semua tamu, baik yang menginap hanya semalam atau dua hari maupun yang lebih dari satu malam. Nanti late check-out-nya diterapkan di hari terakhir tamu menginap. Tapi ini hanya berlaku buat tamu yang memesan atau booking lewat aplikasi Accor atau All.com atau pesan lamgsung ke hotel baik lewat telepon atau datang langsung ke hotel, jadi tidak berlaku buat yang pesan lewat OTA atau yang lain," tuturnya.
Strategi lainnya adalah lebih gencar lagi berpromosi ke negara tetangga terutama Malaysia dan Singapura. Itu karena beberapa tahun terakhir ini bauyak tamu hotel dari Malaysia dan Singapura karena mereka sering belanja di Indonesia, termasiuk di Jakarta.
Usaha itu bisa makin gencar karena Accor Group juga beroperasi di kedua negara tetangga Indonesia itu, jadi lebih mudah untuk melakukan promosi di sana. Menurut Irma, belakanngan banyak turis Malaysia datang ke Indonesia untuk tiga tujua utana, yaitu menyantap makanan Padang di sebuah jaringan restoran Padang terkemuka, jalan-jalan ke kawasan PIK dan belanja di daerah Tanah Abang.
Mereka setidaknya menginap satu malam atau ada juga yang tinggal lebih lama. Situasi itu bisa dimanfaatkan sejumlah hotel, terutama yang berlokasi di kawasan Jakarta Pusat atau dekat dengan sarana transportasi umum seperti stasiun kereta. Ibis Jakarta Raden Saleh termasuk salah satunya karena dekat dengan stasiun kereta Cikini.
Advertisement
Acara Pernikahan dan Fasilitas Karaoke
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5215385/original/047749000_1746847227-ibis_5.jpeg)
Selain itu, mereka juga mulai menggelar acara atau resepsi pernikahan yang bisa memuat sekitar 200 tamu undangan. Mereka juga menyediakan fasilitas ruangan khusus untuk karaoke yang bisa memuat empat orang. Fasilitas ini gratis dan khusus buat para tamu yang menginap dengan waktu sekitar satu jam. Ruangan ini terletak dekat lobi hotel.
"Kita tidak ada kolam renang karena tamunya lebih banyak pekerja atau orang yang bekerja. Keluarga juga ada ya biasanya lebih banyak pas weekend. Tapi tempat dan suasananya tetap kita bikin nyaman baik untuk perorangan maupun keluarga dan anak-anak," terangnya lagi.
Hotel yang terletak di jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat ini memiliki 105 kamar modern, dari Kamar Standar dengan pemandangan kota dan Sweet Bed by ibis, hingga Kamar Premium dengan pengalaman suite yang nyaman.
Restoran hotel ini menyajikan pilihan hidangan lokal dan internasional. Mereka juga punya enam ruang serbaguna dengan fasilitas lengkap, ideal untuk pertemuan dan acara sosial.
Tingkat hunian hotel di beberapa daerah di Indonesia dikabarkan menurun. Sejumlah pihak menyebut, salah satu penyebabnya adalah efisiensi anggaran pemerintah yang membuat mereka tidak lagi mengadakan banyak acara di hotel. Apakah ini juga berdampak pada agen perjalanan online, seperti tiket.com?
Tingkat Hunian Hotel
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4904828/original/057725200_1722315913-old-hotel-sign.jpg)
"Iya kami juga mendengar kabar itu, tapi sejauh ini kami tidak terdampak. Tingkat hunian hotel masih cukup bagus, mungkin juga karena (pemotongan anggaran) ini kebijakan baru, jadi sejauh ini kami belum melihat angka pastinya kalau memang ada penurunan," terang co-founder, sekaligus CMO tiket.com, Gaery Undarsa, di Jakarta, Senin, 14 April 2025.
"Dari awal tahun, transaksi hotel cukup bagus, begitu juga di momen libur Lebaran kemarin walau memang belum ada peningkatan hunian yang signifikan," lanjutnya.
Gaery berkata, tingkat hunian hotel sampai saat ini masih termasuk stabil, kemungkinan karena staycation cenderung diminati kembali. Staycation memang sempat sangat diminati di era pandemi. Setelah pandemi berlalu, kebiasaan pelancong berubah lagi.
"Wisatawan berbondong-bondong traveling ke tempat yang jauh bahkan sampai ke luar negeri yang tak bisa mereka lakukan selama pandemi. Tapi belakangan, situasinya berubah lagi, kemungkinan karena perekonomian sedang menurun, staycation kembali jadi pilihan banyak orang. Begitu juga dengan destinasi wisata, banyak yang memilih jaraknya lebih dekat dari rumah," ujarnya.
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4878222/original/061219900_1719575969-Rev_Infografis_Strategi_Hotel_Terapkan_Prinsip_Keberlanjutan.jpg)