Israel Klaim Lumpuhkan Bandara Utama Yaman

07 May 2025, 06:50 WIB
Israel Klaim Lumpuhkan Bandara Utama Yaman

Militer Israel pada Selasa (6/5/2025) melancarkan serangan udara terhadap kelompok Houthi di Yaman. Israel menyatakan bahwa serangan tersebut sepenuhnya melumpuhkan bandara internasional di ibu kota Yaman, Sanaa.

Serangan ini terjadi beberapa jam sebelum Presiden Donald Trump menyatakan bahwa Amerika Serikat (AS) akan menghentikan serangannya terhadap Houthi, yang menurutnya telah "menyerah" dan sepakat untuk menghentikan serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah. Militer AS di bawah Trump sebelumnya telah melancarkan kampanye serangan udara yang intensif terhadap Houthi sejak 15 Maret.

Serangan Israel pada Selasa merupakan gelombang kedua serangan udara yang diluncurkan terhadap target di Yaman sebagai balasan atas serangan rudal Houthi pada Minggu (4/5) terhadap bandara internasional Israel.

Saluran berita milik Houthi, al-Masirah, mengonfirmasi bahwa bandara di Sanaa diserang pada Selasa. Menurut militer Israel, beberapa pembangkit listrik juga diserang. Televisi Israel menayangkan cuplikan yang menunjukkan asap hitam membumbung di atas langit Sanaa.

Tiga orang tewas dan 38 lainnya terluka, menurut kantor berita SABA yang dikelola Houthi, mengutip keterangan dari pejabat kesehatan.

Serangan terhadap bandara Sanaa terjadi tidak lama setelah militer Israel memperingatkan lewat media sosial agar masyarakat segera meninggalkan area tersebut, dengan pernyataan bahwa "gagal mengungsi dari area ini membahayakan nyawa Anda."

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menuturkan bahwa serangan tersebut harus dianggap sebagai peringatan serius yang ditujukan kepada Iran, yang ia sebut sebagai "kepala gurita" --- sebuah kiasan untuk menggambarkan peran sentral Iran dalam mengendalikan jaringan kelompok-kelompok bersenjata di kawasan, termasuk Houthi, yang menurutnya bertanggung jawab langsung atas serangan terhadap Israel.

Houthi telah melancarkan serangan terhadap Israel selama perang di Jalur Gaza sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina. Mereka juga menargetkan kapal-kapal dagang dan kapal militer di Laut Merah. Aksi-aksi ini semakin memperkuat posisi Houthi sebagai satu-satunya anggota yang tersisa dari apa yang disebut Iran sebagai "Poros Perlawanan" yang masih aktif dan mampu melakukan serangan rutin terhadap Israel.

Utusan Khusus PBB untuk Yaman Hans Grundberg mengatakan bahwa serangan terakhir yang diluncurkan terhadap Israel dan bandara di Yaman menandai eskalasi serius dalam konteks regional yang sudah rapuh dan mudah meledak. Dia menyerukan agar semua pihak menahan diri.

Sumber : Liputan6.com