Aksi premanisme yang dilakukan oleh oknum organisasi masyarakat (ormas) tengah marak saat pembangunan pabrik otomotif di Indonesia. Terbaru, dialami oleh BYD, saat proses pembangunan fasilitas perakitannya di Subang, Jawa Barat.

Tidak hanya BYD, Vinfast juga dikabarkan sempat mendapatkan gangguan serupa di pabriknya, juga terletak di Subang, Jawa Barat.

Salah satu produsen kendaraan di Indonesia, Suzuki turut berkomentar terkait aksi premanisme ini. Menurut jenama berlambang huruf S tersebut, mengaku tidak pernah mengalami gangguan premanisme tersebut saat pembangunan pabriknya.

"Alhamdulillah kami lancar, karena sebetulnya ini adalah koordinasi pada saat kami melakukan aktivitas, baik itu dalam membangun pabrik atau showroom," tutur Donny Saputra, Deputy Managing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), saat ditemui di Karawang, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.

Lanjut Donny, strategi Suzuki sendiri memang tidak hanya soal komunikasi saja. Pasalnya, fasilitas perakitan yang dimiliki Suzuki ini, memang secara aktif memberikan manfaat yang positif bagi warga lokal.

Selain itu, pihak Suzuki juga melakukan koordinasi dengan Pemda Jawa Barat agar kawasan industri tetap kondusif dan bebas dari pungli atau pungutan liar.

"Kalau kami lihat wilayah industri kami di Jawa Barat, Pemda Jabar sangat support dan melindungi terhadap industri-industri yang ada di wilayah mereka," tukas Donny.