Harga Emas Berhenti Cetak Rekor Termahal Dampak Investor Cairkan Keuntungan
18 April 2025, 07:40 WIB:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4826292/original/095830100_1715176226-fotor-ai-20240508204955.jpg)
Harga emas dunia turun pada perdagangan hari Kamis setelah mengalami kenaikan tajam pada sesi sebelumnya dan mampu mencetak rekor termahal. Penurunan harga emas ini terjadi karena investor merealisasikan keuntungan menjelang akhir pekan yang panjang.
Dolar Amerika Serikat (AS) melemah dan meningkatnya ketegangan perdagangan AS dengan China membuat harga emas batangan mampu tetap berada di atas level USD 3.300 per ons.
Mengutip CNBC, Jumat (18/4/2025), harga emas di pasar spot turun 0,5% menjadi USD 3.326,51 per ons, setelah menyentuh rekor tertinggi di USD 3.357,40 pada awal sesi. Harga emas batangan telah naik hampir 3% minggu ini.
Sedangkan harga emas berjangka AS turun 0,2% menjadi USD 3.339,90 per ons.
"Harga emas mungkin mengalami penurunan jangka pendek mengingat lonjakannya yang spektakuler minggu ini dan menjelang akhir pekan panjang yang langka di pasar keuangan," kata pedagang logam independen Tai Wong.
"Ada beberapa risiko yang membayangi bahwa kesepakatan perdagangan dapat diumumkan selama akhir pekan ini terutama dengan Jepang. Namun, lintasan emas tetap lebih tinggi mengingat ketidakpastian dan kekhawatiran mendalam yang terus mengkhawatirkan pasar aset." tambah dia.
PendorongKenaikan Harga Emas
Harga emas melonjak 3,6% pada hari Rabu, didorong oleh perintah Presiden AS Donald Trump untuk membuka penyelidikan terhadap potensi tarif pada semua impor mineral penting, selain meninjau ulang impor farmasi dan chip.
Sementara itu, Presiden Trump menggembar-gemborkan kemajuan besar dalam pembicaraan tarif dengan Jepang pada hari Rabu. Ini merupakan salah satu putaran pertama negosiasi tatap muka sejak rentetan kenijakan tarif impor global mengguncang pasar dan memicu ketakutan akan resesi.
Indeks dolar AS pulih pada hari Kamis, tetapi masih menuju penurunan mingguan. Dolar AS yang lebih lemah membuat harga emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
"Kami tetap optimistis terhadap emas. Meskipun demikian, koreksi jangka pendek kemungkinan akan terjadi karena pemain taktis mengambil untung atau mungkin mengalami margin call yang dipicu oleh putaran likuidasi ekuitas lainnya," kata konsultan Metals Focus.
Untuk mineral logam lain, harga perak spot turun 0,9% menjadi USD 32,46 per ons, harga platinum turun 1% menjadi USD 957,18, dan paladium turun 2,3% menjadi USD 949,72.
Advertisement
Harga Emas Siap-Siap Tembus USD 4.000, Kapan?
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4723185/original/051536300_1705921815-fotor-ai-2024012218929.jpg)
Analis mata uang dan emas Lukman Leong memprediksi harga emas dunia berpotensi tembus 4.000 dolar AS per troy ounce pada 2025.
Sebagaimana diketahui, harga emas naik sekitar 3 persen pada Kamis, menembus angka 3.300 dolar AS per troy ounce untuk pertama kalinya dalam sejarah, menurut data perdagangan yang dirilis pada Rabu. Pada pukul 04.57 GMT, harga emas untuk kontrak berjangka bulan Juni di bursa New York Comex naik sebesar 61,22 dolar AS menjadi 3.301,62 dolar AS per troy ounce.
"Sangat mungkin (naik), 4.000 dolar AS pun bisa tahun ini," ujar Lukman dikutip dari Antara, Rabu (4/16/2025).
Perang tarif antara Amerika Serikat (AS) dan China yang kian memanas menjadi faktor kuat yang mendorong naiknya harga emas dunia.
Baru-baru ini, China merespons AS dengan menginstruksikan maskapai nasionalnya untuk menghentikan impor pesawat produksi Boeing dari AS. Hal ini menurut Lukman, menandai babak baru dalam eskalasi perang tarif antarkedua negara tersebut.
"(Situasi) malah memburuk setelah China menyetop impor Boeing dan denda besar oleh pemerintah AS terhadap NVIDIA dari penjualan chip AI ke China. Dolar AS yg masih terus melemah semakin melambungkan harga emas," jelasnya.
Advertisement
Aksi Borong
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1369942/original/091580800_1476098427-20161010-Harga-emas-stagnan-di-posisi-Rp-599-Jakarta-AY5.jpg)
Lebih lanjut, merespons masyarakat yang berbondong-bondong membeli logam mulia, Lukman menilai hal tersebut merupakan fenomena yang wajar.
Namun dirinya mewanti-wanti adanya kelangkaan emas fisik akibat melonjaknya permintaan emas fisik.
"Saya kira memang emas fisik sudah langka sekarang," terangnya.