Reli Harga Emas Terhenti karena Kekhawatiran Resesi
19 April 2025, 07:00 WIB:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4826293/original/061766900_1715176240-fotor-ai-20240508204951.jpg)
Reli harga emas telah berhenti karena investor membutuhkan waktu untuk mencerna berita perang dagang antara AS dengan China dan sejumlah negara lain. Seperti diketahui, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menarik tarif yang tinggi ke puluhan negara di awal April lalu.
Sejak saat itu, harga emas terus me ngalmi lonjakan yang didorong oleh meningkatnya kekhawatiran atas resesi dan meningkatnya ketegangan geopolitik, terutama antara AS dan China.
Sekarang, dengan liburan panjang memperingati hari Paskah di berbagai negara dan meningkatnya ketidakpastian global, pelaku pasar mungkin melihat koreksi jangka pendek dalam harga emas.
Dikutip dari fxstreet, Sabtu (19/4/2025), harga emas melonjak minggu ini ke rekor tertinggi karena meningkatnya ketegangan antara AS dan China, tetapi sejak itu mengalami sedikit penurunan.
Presiden Trump mengumumkan tarif baru, yang menimbulkan kekhawatiran akan perang dagang. Investor bergegas memborong emas sebagai aset safe haven.
Meningkatnya ketidakpastian atas kebijakan perdagangan AS mendorong pembeli untuk mencari perlindungan dari risiko pasar.
Saham Teknologi
Saham teknologi global turun tajam, menambah kekhawatiran pasar. ASML memperingatkan tentang permintaan yang tidak pasti karena tarif. Nvidia juga menghadapi pukulan pendapatan besar dari pembatasan AS pada ekspor chip AI ke China.
Peristiwa ini menunjukkan bagaimana tarif dapat merugikan pertumbuhan global. Akibatnya, emas memperoleh dukungan kuat dari permintaan safe haven.
Sinyal Fed
Sementara itu, sinyal beragam dari Federal Reserve AS membuat para pedagang berhati-hati. Jerome Powell mengatakan bahwa Fed akan menunggu kejelasan lebih lanjut sebelum mengubah suku bunga.
Ia memperingatkan tentang risiko stagflasi yang terkait dengan tarif. Pada saat yang sama, pembicaraan perdagangan AS-Jepang memberikan sedikit kelegaan.
Namun secara keseluruhan, sentimen pasar tetap tegang. Ketegangan ini terus mendukung harga emas pada level yang lebih tinggi.
Advertisement
Harga Emas Berhenti Cetak Rekor Termahal
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4826292/original/095830100_1715176226-fotor-ai-20240508204955.jpg)
Harga emas dunia turun pada perdagangan hari Kamis setelah mengalami kenaikan tajam pada sesi sebelumnya dan mampu mencetak rekor termahal. Penurunan harga emas ini terjadi karena investor merealisasikan keuntungan menjelang akhir pekan yang panjang.
Dolar Amerika Serikat (AS) melemah dan meningkatnya ketegangan perdagangan AS dengan China membuat harga emas batangan mampu tetap berada di atas level USD 3.300 per ons.
Mengutip CNBC, Jumat (18/4/2025), harga emas di pasar spot turun 0,5% menjadi USD 3.326,51 per ons, setelah menyentuh rekor tertinggi di USD 3.357,40 pada awal sesi. Harga emas batangan telah naik hampir 3% minggu ini.
Sedangkan harga emas berjangka AS turun 0,2% menjadi USD 3.339,90 per ons.
"Harga emas mungkin mengalami penurunan jangka pendek mengingat lonjakannya yang spektakuler minggu ini dan menjelang akhir pekan panjang yang langka di pasar keuangan," kata pedagang logam independen Tai Wong.
"Ada beberapa risiko yang membayangi bahwa kesepakatan perdagangan dapat diumumkan selama akhir pekan ini terutama dengan Jepang. Namun, lintasan emas tetap lebih tinggi mengingat ketidakpastian dan kekhawatiran mendalam yang terus mengkhawatirkan pasar aset." tambah dia.
Advertisement
Pendorong Kenaikan Harga Emas
Harga emas melonjak 3,6% pada hari Rabu, didorong oleh perintah Presiden AS Donald Trump untuk membuka penyelidikan terhadap potensi tarif pada semua impor mineral penting, selain meninjau ulang impor farmasi dan chip.
Sementara itu, Presiden Trump menggembar-gemborkan kemajuan besar dalam pembicaraan tarif dengan Jepang pada hari Rabu. Ini merupakan salah satu putaran pertama negosiasi tatap muka sejak rentetan kenijakan tarif impor global mengguncang pasar dan memicu ketakutan akan resesi.
Indeks dolar AS pulih pada hari Kamis, tetapi masih menuju penurunan mingguan. Dolar AS yang lebih lemah membuat harga emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
"Kami tetap optimistis terhadap emas. Meskipun demikian, koreksi jangka pendek kemungkinan akan terjadi karena pemain taktis mengambil untung atau mungkin mengalami margin call yang dipicu oleh putaran likuidasi ekuitas lainnya," kata konsultan Metals Focus.
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5190969/original/014660800_1744890867-emas_2.jpg)