Donald Trump Tak Naikkan Tarif Impor Perusahaan Teknologi

18 April 2025, 08:00 WIB
Donald Trump Tak Naikkan Tarif Impor Perusahaan Teknologi

Meski terkesan menakut-nakuti dengan menerapkan tarif impor dari Tiongkok yang tinggi, Presiden Amerika Serikat Donald Trump tidak meningkatkan tarif Tiongkok menjadi 245 persen.

Sekadar informasi, Tiongkok menghadapi tarif impor 245 persen dari Amerika Serikat. Hal ini disebut merupakan tindakan balasan atas aksi Tiongkok yang sebelumnya juga ikutan menaikkan tarif ke Amerika Serikat.

Mengutip Gizchina, Kamis (17/4/2025), tarif 245 persen adalah tarif maksimum yang diterapkan dari sejumlah besar tarif terhadap perusahaan AS yang mengimpor dari Tiongkok.

Termasuk di dalamnya, misalnya tarif lama sebesar 20 persen untuk barang-barang yang termasuk Fentanyl, yang tidak dipakai oleh Apple.

Tarif 100 persen diberlakukan pada item termasuk syringes dan jarum. Sementara barang-barang seperti pakaian dan panel matahari mendapatkan tarif antara 7-100 persen.

Apple dan Trump Lakukan Pertemuan?

Trump sebelumnya menyebutkan, Tiongkok harus melakukan apa yang dilakukan oleh negara lain yakni meminta negosiasi.

Menteri Luar Negeri Tiongkok Lin Jian, mengatakan, jika AS benar-benar ingin menyelesaikan masalah melalui dialog dan negosiasi, Trump harus melepaskan pendekatannya untuk memaksakan tekanan ekstrem, berhenti mengancam dan memeras, dan terlibat dalam dialog dengan pihak Tiongkok atas dasar kesetaraan, saling hormat, dan menguntungkan.

Selain pengecualian Apple, Trump juga menjeda semua tarif pada April 2025, kecuali Tiongkok.

Saat ini Apple berupaya untuk menghindari tarif Trump tersebut untuk barang-barang dari Tiongkok. Trump juga mengumumkan penyelidikan terhadap implikasi keamanan nasional dari penggunaan semikonduktur.

Donald Trump Naikkan Tarif Impor China Jadi 245 Persen

Donald Trump Naikkan Tarif Impor China Jadi 245 Persen

Sementara itu, Gedung Putih mengatakan, China kini hadapi tarif impor hingga 245 persen. Hal ini sebagai akibat dari tindakan balasannya. Langkah AS itu membawa ketegangan perang dagang yang meningkat antara dua ekonomi terbesar di dunia.

Mengutip Newsweek, Rabu (16/4/2025), tarif potensial tertinggi dari yang dirilis sebelumnya 145 persen dan dirujuk dalam lembar fakta yang diterbitkan oleh Gedung Putih pada Selasa malam.

Tarif itu menyertai perintah eksekutif yang ditandatangani oleh Presiden AS Donald Trump yang merilis penyelidikan terhadap "risiko keamanan nasional yang ditimbulkan oleh ketergantungan AS pada mineral penting olahan impor dan produk turunannya.

Mengutip Anadolu Ajansi, perintah itu juga mencakup penjelasan untuk tarif timbal balik atau resiprokal yang diumumkan pada 2 April.

"China kini menghadapi tarif hingga 245 persen atas impor ke Amerika Serikat sebagai akibat dari tindakan pembalasannya," kata Gedung Putih.

Tarif Trump Bertujuan untuk Membuat Amerika Hebat Lagi

Tarif Trump Bertujuan untuk Membuat Amerika Hebat Lagi

"Pada hari pertama, Presiden Trump memulai kebijakan perdagangan America First untuk membuat ekonomi Amerika Serikat hebat lagi," demikian seperti dikutip.

"Lebih dari 75 negara telah menghubungi untuk membahas kesepakatan perdagangan baru. Akibatnya, tarif yang lebih tinggi secara individual saat ini dihentikan sementara di tengah diskusi ini kecuali untuk China yang membalas,".

"Beberapa bulan lalu, China melarang ekspor gallium, germanium, antimon, dan material berteknologi tinggi utama lainnya dengan potensi aplikasi militer ke Amerika Serikat," demikian seperti dikutip.

"Baru pekan ini, China hentikan ekspor enam logam tanah jarang berat, serta magnet tanah jarang untuk memutus pasokan komponen yang penting bagi produsen mobil, produsen kedirgantaraan, perusahaan semikonduktor, dan kontraktor militer di seluruh dunia," demikian seperti dikutip.

Pernyataan tersebut tidak menjelaskan tarif pasti yang akan dikenakan China, tetapi menyiratkan tarif itu dapat naik hingga 245 persen.

China telah menaikkan tarif impor barang AS menjadi 125 persen Jumat pekan lalu sebagai balasan terhadap Trump yang efektif menaikkan tarif AS atas barang-barang China menjadi 145 persen sambil hentikan sementara pungutan yang direncanakan untuk barang-barang negara lain selama 90 hari.

<p>Infografis 4 Rekomendasi Chatbot AI Terbaik. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)</p>
Sumber : Liputan6.com