Hati-Hati pada Gangguan Suasana Hati yang Ekstrem, Begini Kata Psikiater Soal Bipolar
11 April 2025, 16:18 WIB:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5111420/original/068080100_1738051927-1738044148943_apa-itu-depresi.jpg)
Gangguan bipolar, atau penyakit manik-depresif, adalah kondisi kesehatan mental serius yang ditandai oleh perubahan suasana hati yang ekstrem. Kondisi ini memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia, menyebabkan fluktuasi antara periode manik (atau hipomanik) yang tinggi dan periode depresi yang rendah. Perubahan ini sangat mengganggu kehidupan sehari-hari, mempengaruhi energi, aktivitas, konsentrasi, dan kemampuan untuk menjalankan tugas-tugas dasar.
"Gangguan bipolar merupakan gangguan mental yang ditandai dengan perubahan drastis pada suasana hati. Pengidap gangguan ini bisa merasa sangat gembira atau euforia, kemudian berubah menjadi sangat sedih," dr. Surilena, spesialis kesehatan jiwa di RS EMC Grha Kedoya,
Gejala gangguan bipolar sangat beragam, dan intensitasnya bervariasi antar individu. Fase manik ditandai dengan energi yang berlebihan, euforia, dan perilaku impulsif, sementara fase depresi ditandai dengan kesedihan yang dalam, kelelahan, dan pikiran untuk menyakiti diri sendiri. Penting untuk mengenali tanda-tanda dan gejala-gejala ini untuk mendapatkan perawatan yang tepat dan efektif.
Penyebab pasti gangguan bipolar masih belum sepenuhnya dipahami, tetapi faktor genetika, ketidakseimbangan kimia otak, dan faktor lingkungan semuanya dianggap berperan. Riwayat keluarga dengan gangguan bipolar meningkatkan risiko seseorang mengalaminya, dan stres atau trauma juga dapat memicu atau memperburuk gejala.
Advertisement
Mengenal Lebih Dekat Gangguan Bipolar
Gangguan bipolar, juga dikenal sebagai penyakit manik-depresif, adalah kondisi kesehatan mental yang serius. Kondisi ini ditandai dengan perubahan suasana hati yang ekstrem, antara periode manik (atau hipomanik) dan depresi. Perubahan suasana hati ini dapat sangat memengaruhi berbagai aspek kehidupan seseorang, termasuk pekerjaan, hubungan sosial, dan kesejahteraan umum.
Gejala gangguan bipolar dapat bervariasi dari orang ke orang, tetapi umumnya meliputi periode manik yang ditandai dengan energi tinggi, euforia, dan perilaku impulsif. Sebaliknya, periode depresi ditandai dengan kesedihan yang mendalam, kelelahan, dan hilangnya minat dalam aktivitas yang biasanya dinikmati. Penting untuk diingat bahwa intensitas dan durasi setiap episode dapat berbeda-beda.
Diagnosis gangguan bipolar biasanya dilakukan oleh profesional kesehatan mental, seperti psikiater atau psikolog. Diagnosis ini melibatkan evaluasi menyeluruh dari riwayat medis, gejala yang dialami, dan pemeriksaan fisik. Tidak ada tes tunggal untuk mendiagnosis gangguan bipolar, sehingga diagnosis yang akurat bergantung pada penilaian klinis yang cermat.
Advertisement
Jenis-Jenis Gangguan Bipolar
Terdapat beberapa jenis gangguan bipolar, masing-masing dengan karakteristik dan gejala yang sedikit berbeda. Jenis yang paling umum adalah Bipolar I dan Bipolar II.
Bipolar I ditandai dengan setidaknya satu episode manik yang parah, yang mungkin disertai dengan episode depresi mayor. Episode manik pada Bipolar I biasanya lebih intens dan berlangsung lebih lama dibandingkan dengan episode hipomanik pada Bipolar II. Gejala-gejala manik dapat sangat mengganggu kehidupan sehari-hari dan seringkali memerlukan perawatan medis.
Bipolar II, di sisi lain, ditandai dengan episode hipomanik dan episode depresi mayor. Episode hipomanik pada Bipolar II lebih ringan daripada episode manik pada Bipolar I, tetapi masih dapat memengaruhi fungsi sehari-hari. Meskipun episode hipomanik mungkin tampak seperti periode energi dan produktivitas yang tinggi, mereka sering disertai dengan gejala-gejala lain yang mengganggu.
Selain Bipolar I dan II, ada juga siklotimia, yang merupakan bentuk gangguan bipolar yang lebih ringan. Siklotimia ditandai oleh fluktuasi suasana hati yang lebih kecil dan berlangsung lebih lama. Meskipun gejala-gejalanya mungkin tidak separah pada Bipolar I atau II, mereka masih dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang.
Apa Kata Psikiater?
Menurut dr. Surilena, spesialis kesehatan jiwa di RS EMC Grha Kedoya, "Perbedaan utama antara jenis-jenis gangguan bipolar terletak pada intensitas dan durasi episode suasana hati." Ia menjelaskan bahwa Bipolar I ditandai oleh episode depresi dan mania, atau hanya episode mania berulang. Gejala mania berlangsung minimal 7 hari penuh, sementara gejala depresi minimal 14 hari.
Untuk Bipolar II, dr. Surilena menjelaskan bahwa terdapat episode depresi dan hipomania, dengan gejala hipomania yang berlangsung hanya beberapa hari. "Gejala hipomania lebih ringan dan umumnya tidak memerlukan rawat inap," tambahnya.
Terakhir, mengenai Cyclothymic Disorder, dr. Surilena menjelaskan bahwa ini ditandai oleh periode hipomania dan depresi yang berlangsung lama, minimal dua tahun (atau satu tahun pada anak-anak dan remaja). Namun, gejalanya tidak memenuhi kriteria untuk episode hipomania atau depresi utama. Ia juga menekankan bahwa gangguan bipolar adalah kondisi yang dapat disandang seumur hidup dan sangat mengganggu kehidupan sehari-hari.
Terapi dan Pengobatan Gangguan Bipolar
Pengobatan gangguan bipolar biasanya melibatkan kombinasi dari obat-obatan dan psikoterapi. Obat-obatan penstabil suasana hati sering digunakan untuk membantu mencegah perubahan suasana hati yang ekstrem.
Antipsikotik juga dapat diresepkan untuk membantu mengelola gejala psikotik yang mungkin terjadi selama episode manik atau depresi. Antidepresan mungkin digunakan dalam beberapa kasus, tetapi harus digunakan dengan hati-hati karena dapat memicu episode manik pada beberapa individu.
Psikoterapi, seperti terapi perilaku kognitif (CBT) dan terapi interpersonal dan sosial (IPT), dapat membantu individu mempelajari keterampilan koping untuk mengelola emosi, pikiran, dan perilaku mereka. CBT dapat membantu individu mengidentifikasi dan mengubah pola pikir negatif yang dapat berkontribusi pada gejala gangguan bipolar.
Selain pengobatan medis dan psikoterapi, perubahan gaya hidup juga dapat berperan penting dalam mengelola gangguan bipolar. Ini termasuk menjaga pola tidur yang teratur, makan makanan bergizi, berolahraga secara teratur, dan mengurangi stres. Dukungan sosial dari keluarga dan teman juga sangat penting.
Berikut beberapa perubahan gaya hidup yang disarankan:
- Tidur teratur dan cukup
- Diet sehat dan seimbang
- Olahraga teratur
- Teknik manajemen stres, seperti meditasi atau yoga
- Mengurangi konsumsi alkohol dan kafein
- Membangun sistem dukungan sosial yang kuat
Gejala Mania dan Depresi pada Bipolar
Gejala mania dan hipomania pada gangguan bipolar meliputi peningkatan energi, euforia, penurunan kebutuhan tidur, bicara cepat, gangguan konsentrasi, dan perilaku impulsif. Individu mungkin merasa sangat percaya diri, bahkan hingga mengalami delusi.
Di sisi lain, gejala depresi meliputi perasaan sedih yang mendalam, kehilangan minat, perubahan berat badan, gangguan tidur, kelelahan, perasaan tidak berharga, dan pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau bunuh diri. Intensitas dan durasi gejala ini dapat bervariasi antar individu dan dari waktu ke waktu.