Akibat Tersambar Petir, Warna Mata Wanita Ini Berubah dari Hijau Jadi Cokelat
31 March 2025, 19:21 WIB:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4010201/original/015402800_1651150442-pexels-andre-furtado-1162251.jpg)
Seorang wanita Australia, Carly Electric (30), mengalami kejadian tak terduga setelah tersambar petir. Insiden yang terjadi pada Desember 2023 ini tidak hanya menyebabkan kelumpuhan sementara, tetapi juga perubahan warna matanya.
Situs NDTV yang dikutip Senin (31/3/2025) menyebut bahwa Carly Electric didiagnosis menderita keraunoparalysis, yang juga dikenal sebagai kelumpuhan akibat petir.
Peristiwa ini terjadi di Queensland, Australia, saat Carly berusaha menyaksikan badai petir dari dekat. Saat ia bergegas keluar dari rumah untuk mendapatkan pemandangan badai yang lebih baik pada Desember 2023.
Carly, yang mengaku menggemari badai dan bahkan memiliki tato bertema petir, mendapati dirinya tersambar petir saat berada di luar rumahnya. Ia merasakan sensasi seperti dibius, kehilangan seluruh kemampuan gerak kecuali kepala dan leher. "Saya berkeringat, pusing, dan hampir gembira. Saya tidak bisa bergerak, bahkan satu inci pun," ungkap Carly kepada New York Post.
Paramedis yang tiba di lokasi menemukan tangan dan kaki Carly membiru. Setelah beberapa jam tak sadarkan diri di rumah sakit, ia didiagnosis menderita keraunoparalysis, kondisi kelumpuhan sementara akibat sambaran petir. Meskipun pulih sepenuhnya dari kelumpuhan, Carly terkejut menemukan perubahan warna matanya. Warna mata hijaunya kini berubah pigmennya.
Meskipun sudah sadar, Electric kesulitan bernapas dan hal terakhir yang dia ingat adalah para dokter mengerumuninya di rumah sakit saat dia pingsan dan tidak sadarkan diri selama beberapa jam.
"Mata saya yang sebelumnya berwarna hijau sekarang berwarna cokelat tua," katanya, seraya menambahkan bahwa itu bukanlah pengalaman yang tidak biasa.
"Ketika saya mencarinya di internet, saya menemukan bahwa hal ini tidak jarang terjadi pada orang yang tersengat listrik. Bagian atas kepala saya sangat sensitif, tempat saya tersambar - terasa panas saat disentuh, jadi saya harus menghindarinya saat menyisir rambut."
Kasus istimewa lainnya terjadi pada tahun 2017, saat seorang remaja di negara bagian Alabama, AS, mengklaim penglihatannya membaik setelah tersambar petir karena ia tidak memerlukan kacamata dan lensa lagi.
Advertisement