Trump Marah Banget dengan Pernyataan Putin soal Zelenskyy

31 March 2025, 09:47 WIB
Trump Marah Banget dengan Pernyataan Putin soal Zelenskyy
Donald Trump bertemu Vladimir Putin dalam KTT G20 (AFP Photo)

Donald Trump disebut sangat marah dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Hal ini diungkapkan oleh NBC.

Kristen Welker dari NBC melaporkan bahwa Trump menghubunginya untuk mengungkapkan kekesalannya atas pernyataan Putin yang meragukan kredibilitas Volodymyr Zelenskyy dan menyarankan adanya pergantian kepemimpinan di Ukraina.

Dalam program NBC "Meet The Press" pada Minggu (30/3/, Welker mengutip percakapan teleponnya dengan Trump pada pagi harinya, "Jika Rusia dan saya tidak bisa mencapai kesepakatan untuk menghentikan pertumpahan darah di Ukraina dan jika saya merasa itu salah Rusia, saya akan mengenakan tarif sekunder pada semua minyak yang keluar dari Rusia."

Sejak menjabat, Trump telah mendorong agar perang di Ukraina yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun ini segera berakhir. Namun, meskipun ada pembicaraan dengan kedua belah pihak, pemerintahannya sejauh ini belum berhasil mencapai kesepakatan yang berarti.

Putin menolak rencana gencatan senjata selama 30 hari yang diajukan Amerika Serikat (AS)-Ukraina dan, pada Jumat lalu, dia menyarankan agar Zelenskyy digantikan sebagai bagian dari proses perdamaian.

Trump mengatakan kepada NBC bahwa Putin tahu dia sedang marah, namun dia menambahkan mereka memiliki "hubungan yang sangat baik" dan kemarahan itu akan mereda dengan cepat jika Putin melakukan hal yang benar.

Gencatan Senjata Buntu

Gencatan Senjata Buntu

Pemulihan hubungan antara AS dan Rusia sejak Trump kembali menjabat serta ancamannya untuk menghentikan dukungan kepada Ukraina telah menguntungkan Rusia di medan perang.

Ukraina menuduh Rusia memperlambat pembicaraan tanpa niat untuk menghentikan serangan mereka.

Enam serangan terjadi antara Sabtu (29/3) malam hingga Minggu (30/3) pagi. Menurut pejabat Ukraina, insiden itu melukai personel yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit militer dan menewaskan sedikitnya dua orang di sebuah gedung tempat tinggal.

Rusia juga mengklaim merebut sebuah desa yang terletak hanya 7 km dari perbatasan wilayah Dnipropetrovsk di Ukraina tengah dalam kemajuan terbaru mereka.

Pasukan Rusia belum melintasi batas wilayah tersebut sejak serangan dimulai pada 2022, namun mereka telah bergerak menuju wilayah itu selama berbulan-bulan dengan harapan dapat mencapai terobosan.

Adapun masa jabatan Zelenskyy sebagai presiden berakhir pada Mei 2024. Menurut hukum Ukraina, pemilu ditangguhkan selama terjadi konflik militer besar dan lawan-lawan politik Zelenskyy di dalam negeri juga sepakat bahwa pemilu tidak boleh dilaksanakan sampai perang selesai.

Trump sendiri memiliki hubungan yang tegang dengan Zelenskyy, bahkan menyebutnya sebagai "diktator" dan terlibat pertengkaran langsung dengannya di Gedung Putih bulan lalu.

Sementara itu, Zelenskyy berusaha menggalang dukungan dari negara-negara sekutu dalam pidato malamnya pada Sabtu, menyoroti kurangnya respons Rusia terhadap proposal gencatan senjata tanpa syarat yang diajukan AS.

"Sudah terlalu lama sekarang, proposal AS untuk gencatan senjata tanpa syarat telah diletakkan di meja tanpa tanggapan yang memadai dari Rusia," kata Zelenskyy.

Dia menambahkan, "Gencatan senjata bisa terwujud jika ada tekanan nyata terhadap Rusia."

Zelenskyy mengucapkan terima kasih kepada negara-negara yang telah memperkuat sanksi terhadap Kremlin dan mendukung Ukraina.

Meskipun Rusia dan Ukraina sepakat dengan konsep gencatan senjata Laut Hitam setelah pembicaraan dengan pejabat AS awal pekan ini, Rusia menyatakan bahwa kesepakatan tersebut tidak akan berlaku hingga sekutu Ukraina mencabut beberapa sanksi tertentu.

Kata Trump tentang Tarif Sekunder

Kata Trump tentang Tarif Sekunder

Menjelaskan ancamannya soal tarif sekunder, Trump mengatakan kepada NBC bahwa hal ini akan seperti, "Jika Anda membeli minyak dari Rusia, Anda tidak bisa berbisnis di AS."

"Akan ada tarif 25 persen pada semua minyak, tarif 25 hingga 50 persen pada semua minyak," tambahnya tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Sumber : Liputan6.com