Hore! Angkutan Umum Tradisional di Cirebon Peroleh Uang Intensif, Cara Pemerintah Lancarkan Arus Mudik
01 April 2025, 17:00 WIB:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5178427/original/006877000_1743320490-b9ab5f9b-b1d4-4262-970b-5c33a65143f8.jpeg)
Sekertaris Daerah Jawa Barat (Sekda Jabar) Herman Suryatman menyebutkan masih ada sekitar 30 orang pengemudi angkutan tradisional di perempatan Batik Trusmi, Cirebon, yang belum terdaftar dan menerima uang insentif.
Uang intensif tersebut merupakan kompensasi para penarik becak dan kusir delman agar libur sementara selama perjalanan mudik dan Lebaran, atau H-7 sampai H+7 yang diperintahkan oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi agar tidak memicu kemacetan.
"Di Perempatan Trusmi ini ada kurang lebih 30 abang becak yang belum terdaftar dan belum mendapatkan insentif dari Pak Gubernur," ujar Herman mengecek pemberian insentif penarik becak dan kusir delman yang berhenti beroperasi selama musim Lebaran di Sentra Batik Trusmi, Kabupaten Cirebon, Sabtu (29/3/2025).
Herman memastikan penarik becak dan kusir delam yang belum terdaftar, akan dimasukkan namanya dan mendapatkan insentif.
Herman menegaskan program pemberian insentif ini diharapkan dapat membantu para pengemudi becak dan delman yang terdampak kebijakan tersebut, sekaligus mendukung kelancaran arus mudik dan balik Lebaran 2025 di Jawa Barat.
"Perempatan Batik Trusmi satu di antara 15 lokasi para penarik becak -- kusir delmannya libur sementara, untuk mengurangi kemacetan di titik-titik ramai Cirebon," kata Herman.
Advertisement
Titik Kemacetan di Cirebon Diklaim Teratasi
Selain memantau titik kemacetan, Herman juga meninjau rest area mudik Dinas Perhubungan Jabar UPTD PPP LLAJ Wilayah IV, Kabupaten Cirebon, Sabtu (29/3/2025).
Peninjauan ini dilakukan dalam rangka monitoring arus mudik Idul Fitri 1446 H serta memastikan kelancaran lalu lintas di wilayah Jawa Barat.
"Setelah berkeliling ke Majalengka dan Sumedang untuk melakukan monitoring arus mudik. Secara umum, alhamdulillah, lalu lintas lancar. Mudah-mudahan saat arus balik juga demikian," ujar Herman.
Pemerintah Jabar telah melakukan berbagai upaya untuk memastikan kelancaran arus mudik, salah satunya melalui koordinasi dengan Forkopimda serta pemda kabupaten dan kota.
Di Cirebon, terdapat 15 titik simpul kemacetan yang telah mendapatkan penanganan khusus dari Pemdaprov Jabar, termasuk pemberian insentif kepada pengemudi becak agar mereka libur selama periode mudik dan balik Lebaran.
"Di Cirebon saja ada 15 titik dengan total 349 pengemudi becak yang diberikan insentif agar tidak beroperasi selama tujuh hari sebelum hingga tujuh hari setelah Lebaran," jelas Herman.
Hermanmenegaskan bahwa program ini tak hanya diterapkan di Cirebon, tetapi juga di beberapa daerah lain seperti Garut, Kuningan, dan Subang.
Hal ini dilakukan untuk memastikan kelancaran arus mudik dan balik Lebaran di seluruh Jawa Barat.
"Alhamdulillah, dengan kebijakan ini kemacetan dapat terurai. Ini merupakan salah satu langkah untuk memastikan jalur mudik dan balik tetap lancar. Tidak hanya di Cirebon, tetapi juga di berbagai titik lainnya," kata Herman.
Dibandingkan tahun sebelumnya, arus mudik kali ini dinilai lebih lancar. "Biasanya dari daerah Daraono sudah terlihat kemacetan, tapi sekarang Cirebon relatif baik-baik saja. Mudah-mudahan puncak mudik dan pasca Lebaran tetap terkendali," ujar Herman.
Ia juga menekankan pentingnya koordinasi antar-instansi dalam mengawal kelancaran arus mudik. "Kami telah melakukan konsolidasi dengan seluruh kepala OPD Pemdaprov Jabar, termasuk Dinas Perhubungan untuk melakukan langkah mitigatif dan antisipatif di semua sektor," ucap Herman.
"Kami juga meminta seluruh pihak untuk berkoordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan agar Lebaran tahun ini berlangsung dengan aman, nyaman, dan lancar," ungkap Herman.
Sementara, Kepala UPTD Laut Dinas Perhubungan Jabar Pepi Taufik juga melaporkan bahwa kondisi lalu lintas di wilayah Cirebon relatif lancar.
"Alhamdulillah, dari Sunyaragi ke Plered, Palimanan hingga Trusmi dan Weru-Ramayana, lalu lintas ramai lancar. Becak-becak yang telah menerima insentif tidak beroperasi sehingga tidak mengganggu arus kendaraan," ungkap Pepi.
Terkait kendala selama monitoring, Pepi menyampaikan bahwa hingga saat ini tidak ditemukan hambatan berarti.
"Selama pemantauan, tidak ada kendala signifikan. Lalu lintas di jalur utama cukup lancar, apalagi dengan adanya rekayasa lalu lintas seperti one way di Tol Cipali yang membantu mengurai kepadatan," jelas Pepi.
Advertisement