453 Kapal Dikerahkan Kawal Angkutan BBM dan LPG Ramadan-Lebaran
23 March 2025, 20:45 WIB:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5172438/original/042182800_1742737145-IMG-20250323-WA0015.jpg)
PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) melakukan berbagai persiapan untuk operasi Satuan Tugas (Satgas) Ramadan dan Idulfitri (RAFI) 2025.
Persiapan ini mencakup ketersediaan layanan marine services dan pengoperasian 453 armada kapal untuk mendukung distribusi pasokan energi agar tetap terjaga dan memenuhi kebutuhan masyarakat selama periode RAFI 2025.
Beberapa persiapan PTK terkait layanan marine services dan penyedia kapal pendukung antara lain kesiapan armada pendukung seperti Kapal Harbour Tug, Small Craft, Anchor Handling Tug and Supply (AHTS), dan jenis kapal lainnya untuk kegiatan lepas sandar di 104 pelabuhan atau jetty yang dikelola.
Kemudian, memastikan kapal dalam kondisi sesuai standar operasional selama berada di pelabuhan, termasuk pemeriksaan kelengkapan kapal. Layanan lepas sandar, loading/unloading, kesiapan Oil Spill Response (OSR), serta kesiapan peralatan Lindungan Lingkungan Perairan (LLP).
Selanjutnya, kegiatan keagenan untuk mengurus dokumen dan administrasi kapal yang masuk dan keluar pelabuhan, termasuk perizinan dan koordinasi dengan pihak otoritas pelabuhan.
Terakhir, dukungan personel Marine Terminal Safety Inspector (MTSI) tersertifikasi untuk kegiatan Port Operation dan Bunker Control.
Vice President Legal & Relations PTK Sonny Mirath, menyatakan bahwa PTK terus mendukung kebutuhan layanan marine services dalam memperkuat pasokan energi nasional, terutama selama bulan Ramadan dan menjelang hari raya Idulfitri 2025.
"Kami selalu memastikan layanan marine services, armada kapal, dan kru kami dalam keadaan siaga, dengan mengutamakan aspek Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) dalam memberikan layanan dan keunggulan operasional. Meningkatnya aktivitas masyarakat yang mudik menjelang Ramadan dan Idulfitri 2025 berpengaruh signifikan terhadap konsumsi energi," ungkap Sonny Mirath.
Advertisement
Layanan Marine Services
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5172439/original/072543700_1742737145-IMG-20250323-WA0016.jpg)
Selain menyiagakan layanan marine services dan armada kapal, PTK juga melakukan Management Walkthrough (MWT) ke sejumlah lokasi selama Ramadan 2025 untuk memastikan secara langsung persiapan Satgas RAFI 2025. Dalam MWT tersebut, manajemen PTK juga melakukan koordinasi intens lintas subholding untuk memastikan operasional berjalan dengan baik.
MWT ini juga dilakukan untuk berkomunikasi langsung dengan para pekerja yang bertugas dalam Satgas RAFI dan memastikan setiap pekerja yang terlibat dalam kondisi sehat. Sehingga seluruh persiapan baik pekerja dan armada dalam keadaan optimal dalam mendukung kegiatan hulu hingga hilir migas baik di Pertamina Grup maupun Badan Usaha Migas lainnya.
"Kami berharap masyarakat dapat menjalankan ibadah di bulan Ramadan dan Idulfitri dengan lancar, dan operasional PTK sebagai perusahaan jasa maritim yang terintegrasi dapat mendukung kebutuhan energi nasional selama RAFI 2025 ini," tutup Sonny Mirath.
Advertisement
Perluas Rute Pelayaran ke 65 Negara, Pendapatan Non Captive PIS Naik 64%
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4510465/original/008381900_1689996557-9f880b33-36fd-4502-b3c4-fd8453947bc2.jpeg)
PT Pertamina International Shipping (PIS) mencatat lonjakan pendapatan non captive atau tak terikat pasar hingga 64 persen pada 2024. Kinerja positif itu ditopang oleh perluasan rute pelayaran ke 65 negara.
Direktur Manajemen Risiko PIS Mohammad Resa mengatakan, keberhasilan ini disertai dengan strategi ekspansi bisnis seperti keberadaan kantor cabang di Singapura, Dubai, dan London untuk memperluas jangkauan pasar internasional PIS.
"Pada tahun 2024, pendapatan kami dari pasar non-captive meningkat hingga 64 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pencapaian ini menunjukkan kepercayaan pelanggan global terhadap PIS semakin kuat," ujar Resa dalam keterangan tertulis, Rabu (26/2/2025).
Melalui pendekatan ini, ia menambahkan, PIS mampu beradaptasi dengan kebutuhan pasar internasional dan merespons permintaan dengan lebih cepat. Kini, PIS telah berhasil memperluas rute pelayaran hingga ke 65 negara.
Namun begitu, Resa menekankan, upaya memperkenalkan PIS di pasar internasional bukanlah perkara mudah. Lantaran perlu upaya untuk membangun kesadaran dan kepercayaan terlebih dulu.
"Oleh karena itu, kami selalu mengedepankan integritas dan profesionalisme dalam setiap transaksi untuk meyakinkan para pemain besar industri maritim dunia. Dengan reputasi sebagai bagian dari Pertamina, kami berhasil menjalin kemitraan strategis," ungkapnya.
Menurut dia, pengalaman PIS di kancah internasional juga turut mendukung pengembangan pelayanan di dalam negeri, yang masih menjadi tulang punggung pendapatan perusahaan.
"Pengalaman ini memberikan kami banyak pengetahuan dan pengalaman. Sehingga kami bisa memberikan layanan optimal berstandar tinggi dan internasional kepada banyak customer. Dengan jaringan internasional yang dimiliki, PIS juga berkomitmen memperkenalkan pelaut-pelaut terbaik Indonesia agar dapat bersaing di industri pelayaran global," tuturnya.
Anggota IMEC Pertama dari Indonesia
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4846500/original/089313800_1716972012-PIS_-_Pertamina_Gas_Caspia_dan_Pertamina_Gas_Dahlia___3_.jpg)
Adapun Pertamina International Shipping telah menjadi anggota International Maritime Employers Council (IMEC) pertama dari Indonesia.
Sebelumnya, PIS telah menjalin kolaborasidengan International Labor Organization (ILO) dan IMEC untuk menghadirkan program pelatihan manajerial berstandar internasional.
"PIS dan IMEC telah mengadakan diskusi untuk membahas berbagai aspek penting seperti digitalisasi pengelolaan awak kapal. Kedua organisasi sepakat untuk bekerja mendorong peningkatan standar global dalam sektor pelayaran," jelas Resa.
Bekali Pelaut Indonesia Bersaing Global
Inisiatif ini diharapkan dapat membekali pelaut Indonesia dengan kompetensi yang kuat agar mampu bersaing di kancah internasional.
Ditambahkan Resa, PIS memantapkan komitmen mendorong industri dalam negeri dalam pengembangan kapal dan layanan logistik sebagai bentuk dari kontribusinya terhadap industri maritim nasional.
"Kami ingin memastikan bahwa kemajuan PIS juga berdampak pada industri maritim domestik. Kedepannya kami berharap industri maritim nasional akan semakin dikenal dan berdaya saing global," pungkas Resa.