Puncak Arus Mudik 2025 Diprediksi Terjadi pada H-7 Lebaran
21 March 2025, 23:00 WIB:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4400560/original/060108900_1681865133-Foto-Udara-Antrean-Kendaraan-Pemudik-di-Gerbang-Tol-Cikampek-Angga-6.jpg)
Mudik Lebaran 2025 sudah di depan mata! Lembaga Survei KedaiKOPI merilis hasil survei terbarunya terkait persiapan mudik Lebaran 2025.
Survei yang dilakukan pada 5-13 Maret 2025 ini melibatkan 1.130 responden di seluruh Indonesia dan menunjukkan antusiasme tinggi masyarakat untuk mudik.
Menurut Direktur Riset dan Komunikasi Lembaga Survei KedaiKOPI, Ibnu Dwi Cahyo, 85% responden menyatakan akan mudik tahun ini. Tradisi mudik masih menjadi momen penting bagi masyarakat Indonesia untuk mempererat tali silaturahmi.
"Mudik Lebaran masih menjadi tradisi yang sangat kuat di Indonesia, terutama untuk menjaga hubungan keluarga. 74,3% pemudik menyatakan bahwa mereka rutin mudik setiap tahun, dengan motivasi utama adalah berkumpul bersama keluarga," ujar Ibnu.
Survei ini memprediksi puncak arus mudik akan terjadi pada H-7 Lebaran, sementara arus balik diperkirakan memuncak pada H+7. Mayoritas pemudik memilih kembali dari kampung halaman sebelum 7 April 2025, terutama pengguna transportasi umum seperti bus dan kereta api.
Dari segi moda transportasi, 54,5% pemudik memilih menggunakan kendaraan pribadi, dengan sepeda motor menjadi pilihan terbanyak (55,2%).
Fleksibilitas dan efisiensi biaya menjadi alasan utama. Sementara itu, 47,7% pemudik menggunakan transportasi umum, dengan bus (57%) dan kereta api (44,1%) sebagai pilihan utama.
Bagi pemudik dari Jabodetabek, Yogyakarta, Surakarta, dan Bandung menjadi tujuan utama, baik dengan kendaraan pribadi maupun transportasi umum.
Menariknya, 4,4% pemudik menjadikan Jabodetabek sebagai tujuan, kemungkinan karena perpindahan tempat tinggal atau keluarga yang kini menetap di wilayah tersebut.
Advertisement
Tiket Masih Jadi Tantangan, Kebijakan WFA Diterima Positif
Terkait kesiapan tiket, 72,6% pengguna transportasi umum belum memiliki tiket mudik hingga 13 Maret 2025. "Ini menunjukkan masih adanya ketidakpastian dalam perencanaan mudik bagi sebagian besar masyarakat.
Loket PO Bus dan aplikasi KAI Access menjadi platform favorit untuk pembelian tiket, dengan tren pembelian yang meningkat menjelang Lebaran," tambah Ibnu.
Survei ini juga menyoroti kebijakan Work From Anywhere (WFA) yang diumumkan Presiden Prabowo Subianto untuk mengurangi kepadatan arus mudik.
Sebanyak 75,7% responden mengetahui kebijakan ini, dan 83,8% di antaranya setuju bahwa WFA dapat membantu mengurangi kemacetan. Mayoritas responden menilai WFA bermanfaat untuk mendorong perekonomian di daerah tujuan mudik.
Selain itu, 9,2% pemudik telah mengamankan kuota mudik gratis dari pemerintah dan perusahaan swasta. Namun, 61% pemudik akan menggunakan dana pribadi untuk perjalanan mudik, menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat masih mengandalkan biaya sendiri tanpa bantuan subsidi.
Pemerintah Diminta Siapkan Infrastruktur dan Manajemen Lalu Lintas
Dengan tingginya angka pemudik tahun ini, Ibnu Dwi Cahyo menekankan pentingnya perencanaan matang, terutama dalam hal keamanan perjalanan, kesiapan infrastruktur, dan manajemen arus lalu lintas.
"Pemerintah perlu memastikan bahwa transportasi umum dan jalan raya dalam kondisi optimal agar dapat mengakomodasi pergerakan jutaan pemudik," ujar Ibnu.
Menanggapi survei tersebut, Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Kementerian Perhubungan Budi Rahardjo mengatakan, hasil survei KedaiKOPI memiliki persamaan dengan hasil riset yang dilakukan oleh Badan Kebijakan Transportasi Kemenhub.
"Ternyata sebagian besar masyarakat sudah memahami masalah kebijakan WFA ini, dan lebih dari itu mereka juga memahami mengapa kebijakan WFA ini dikeluarkan," kata Budi.
Antisipasi Pemerintah Hadapi Puncak Arus Mudik Lebaran 2025
Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan dan Kepolisian Republik Indonesia telah menyiapkan berbagai langkah antisipasi untuk menghadapi lonjakan pemudik pada Lebaran 2025. Salah satu langkah utama adalah pelaksanaan Operasi Ketupat 2025 dengan dua skema berbeda.
Untuk wilayah Lampung hingga Bali, Operasi Ketupat akan berlangsung selama 17 hari, sedangkan untuk 28 Polda lainnya akan dilaksanakan selama 14 hari, dimulai pada tanggal 23 Maret. Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mengamankan arus mudik dan balik Lebaran tahun ini.
Selain Operasi Ketupat, pemerintah juga menyiapkan lebih dari 2.800 posko yang tersebar di berbagai titik untuk memantau kondisi arus mudik dan balik.
Posko-posko ini akan membantu memberikan informasi dan bantuan kepada para pemudik jika dibutuhkan.
Advertisement
Jumlah Pemudik Lebaran 2025: Angka yang Fantastis
Data yang dikumpulkan menunjukkan perkiraan jumlah pemudik Lebaran 2025 mencapai angka yang sangat signifikan.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memperkirakan jumlah pemudik akan mencapai 146,48 juta orang selama periode Lebaran tahun ini.
Dari jumlah tersebut, diperkirakan 23% pemudik akan menggunakan kendaraan pribadi. Angka ini menunjukkan tingginya animo masyarakat untuk mudik ke kampung halaman dan merayakan Lebaran bersama keluarga.
"Arus mudik antara 28 sampai dengan 30 Maret," ungkap Listyo saat menghadiri rapat lintas sektoral di STIK, Jakarta Selatan pada Senin (10/3/2025).
Pernyataan ini semakin memperkuat prediksi puncak arus mudik pada tanggal 28 Maret 2025.
Persiapan Rute dan Infrastruktur
Menjelang Lebaran 2025, pemerintah juga fokus pada persiapan rute dan infrastruktur untuk mendukung kelancaran arus mudik dan balik. Pemeriksaan dan perbaikan jalan raya, serta peningkatan kapasitas jalur transportasi umum, menjadi prioritas utama.
Selain itu, koordinasi antar instansi terkait juga terus dilakukan untuk memastikan semua persiapan berjalan lancar dan terintegrasi. Tujuannya adalah untuk meminimalisir potensi kemacetan dan kecelakaan selama periode mudik Lebaran.
Dengan jumlah pemudik yang diperkirakan mencapai 146,48 juta orang, pemerintah harus memastikan semua infrastruktur dan layanan transportasi siap mendukung kelancaran perjalanan. "Prediksi puncak arus mudik akan terjadi kemungkinan di antara tanggal 28 sampai 30 Maret dan puncak arus balik kemungkinan antara tanggal 5 dan 7 April 2025," ujar Kapolri, di Surabaya, Kamis.
Lebih dari 164.000 personel gabungan akan dikerahkan untuk mengamankan perjalanan mudik dan memastikan pelayanan tetap optimal. Ini merupakan upaya maksimal pemerintah dalam memberikan rasa aman dan nyaman bagi para pemudik.
Berikut beberapa poin penting terkait persiapan infrastruktur dan rute mudik Lebaran 2025:
- Perbaikan dan pemeliharaan jalan raya
- Peningkatan kapasitas jalur transportasi umum
- Koordinasi antar instansi terkait
- Pemantauan kondisi lalu lintas secara real-time
Dengan persiapan yang matang dan koordinasi yang baik, diharapkan arus mudik dan balik Lebaran 2025 dapat berjalan lancar dan aman.
Infografis Warning BMKG Tsunami Ancam Indonesia Saat Arus Mudik Lebaran
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5162186/original/064767100_1741861621-HL__4_.jpg)