Bobocabin Gunung Mas Puncak Bogor Tetap Beroperasi Meski Dipasangi Plang Pengawasan KLH

19 March 2025, 10:02 WIB
Bobocabin Gunung Mas Puncak Bogor Tetap Beroperasi Meski Dipasangi Plang Pengawasan KLH

Bobobox menyatakan bahwa Bobocabin Gunung Mas di Puncak, Bogor, akan mematuhi rekomendasi Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) setelah plang pengawasan didirikan di properti tersebut pada 13 Maret 2025. Meski begitu, pihaknya tetap akan mengoperasikan akomodasi berwujud glamping tersebut selama proses pengawasan berlangsung.

"Selama proses ini berlangsung, operasional Bobocabin Gunung Mas tetap berjalan seperti biasa. Bobobox juga akan terus berkoordinasi dengan pemerintah dan pemangku kepentingan terkait untuk memastikan operasional Bobobox selaras dengan prinsip keberlanjutan dan regulasi yang berlaku," kata Antonius Bong, co-founder dan Presiden Bobobox dalam rilis yang diterima Lifestyle Liputan6.com, Selasa, 18 Maret 2025.

Antonius menyatakan bahwa sejak plang pengawasan dipasang, pihaknya terus berkomunikasi dengan pihak KLH, Kementerian Pariwisata, dan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) I Regional 2 untuk membangun kesepahaman dan berkoordinasi dengan regulator, mitra, dan Bobobox sebagai operator. Namun, pihaknya menekankan telah melengkapi berbagai perizinan sesuai ketentuan yang berlaku sejak mereka beroperasi pada 2022.

Ia juga menyatakan bahwa sejak awal mencitrakan diri sebagai akomodasi yang menerapkan prinsip pariwisata berkelanjutan, setiap tahap pembangunan kabin dilakukan dengan memperhatikan keberlanjutan ekosistem sekitar. Kabin dibangun dengan prinsip modularitas dan konsep prefabrikasi yang tidak menggunakan alat berat dan tenaga konstruksi yang ekstensif.

"Selain itu, rasio lahan yang digunakan untuk pembangunan kabin sangat minim sehingga sebagian besar area tetap dalam kondisi alami dan memungkinkan air hujan terserap dengan optimal ke dalam tanah," ujar Antonius.

"Bobobox juga memastikan kepatuhan terhadap Koefisien Dasar Bangunan (KDB) dengan membatasi jumlah unit di Bobocabin Gunung Mas hingga 30 kabin, demi menjaga kenyamanan tamu serta menghindari kepadatan jumlah pengunjung dalam satu waktu," imbuhnya.

Kontribusi Ekonomi Keberadaan Bobocabin Gunung Mas

Kontribusi Ekonomi Keberadaan Bobocabin Gunung Mas

Antonius menyatakan bahwa keberadaan Bobocabin Gunung Mas berkontribusi pada perekonomian warga sekitar. Salah satunya lewat penyerapan tenaga kerja yang diklaimnya lebih dari 80 persen karyawan akomodasi tersebut merupakan warga lokal.

Pihaknya juga menyebut telah berkontribusi pada pendapatan ekonomi setempat senilai Rp2,5 miliar. Di samping, keberadaannya ikut menggerakkan roda usaha 25 mitra F&B dan penyedia aktivitas lokal.

Walau begitu, Bobobox terbuka untuk berkoordinasi dengan pemerintah dalam memastikan keseimbangan antara operasional bisnis yang bertanggung jawab dan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi melalui sektor pariwisata. Pihaknya juga akan terus mendukung tujuan pemerintah dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Konservasi lingkungan melalui upaya pelestarian ekosistem di kawasan wisata.

Pengelolaan lingkungan yang baik dengan menerapkan konsep wisata yang ramah lingkungan, seperti agroforestry, demi menjaga keseimbangan antara pariwisata dan ekosistem alam sekitar.

Peningkatan ketahanan pangan, dengan mengoptimalkan sumber daya lokal secara berkelanjutan.

Sebelumnya, Menko Pangan Zulkifli Hasan meluapkan kekesalannya atas alih fungsi lahan yang terjadi di kawasan perkebunan yang dikuasai oleh PTPN I Regional 2. Ia mempertanyakan mengapa perusahaan perkebunan membuat 30 KSO yang bidang usahanya tak berkaitan dengan perkebunan.

Menko Pangan Tunjukkan Kesalahan PTPN I

Menko Pangan Tunjukkan Kesalahan PTPN I

"Ini izin perkebunan tapi berubah fungsi semua ini. Jadi, setahu saya, kalau PTPN mau berubah fungsi, harus diubah dulu tata ruangnya. Dan sini fungsinya fungsi perkebunan, harusnya di Puncak ini taman nasional, tapi karena (milik) negara, jadilah perkebunan," cetus Zulhas saat sidak pada pekan lalu

"Sekarang di-KSO-kan, belum berubah fungsi, fungsinya sudah diubah. Cuma satu-satunya di sini, enggak ada berubah fungsi langsung diubah fungsinya," semburnya.

Zulhas juga menegaskan bahwa pihaknya tidak menyalahkan mitra yang bekerja sama dengan PTPN lantaran yang dinilai bertanggung jawab dalam alih fungsi lahan adalah PTPN. Hanya saja, mereka tetap terdampak karenanya.

Selain Bobocabin, tim Deputi Gakkum KLH juga memasang plang pengawasan di lima lokasi lain yang dikerjasamakan dengan PTPN I Regional 2. Kelimanya adalah Jelajah Handal Lintasan yang mengelola glamping di kawasan Mega Mendung; Rainbow Hills Golf; kawasan glamping yang dikelola PT Pinus Foresta Indonesia; CV Mega Karya Nugraha, dan PT Farm and Nature Rainbow. Dua terakhir belum teridentifikasi mengelola objek wisata apa.

Diminta Bongkar Mandiri

Diminta Bongkar Mandiri

Terpisah, KLH meminta sejumlah korporasi yang masih beroperasi di hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung untuk membongkar bangunan yang bermasalah secara mandiri.

"Tapi bila tidak (dibongkar mandiri), ada tindakan sampai batas waktu tertentu. Mungkin kami yang akan membongkar paksa," ucap Deputi Bidang Penegakan Hukum (Gakkum) KLH Rizal Irawan saat konferensi pers di Jakarta, Selasa, 18 Maret 2025.

Pihaknya sedang memproses sanksi administrasi paksaan pemerintah terhadap PT Sumber Sari Bumi Pakuan. Salah satunya karena membangun pabrik pengolahan teh tanpa dokumen yang dibutuhkan.

Ada pula beberapa korporasi yang melakukan KSO dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) I Regional 2 - Unit Agrowisata Gunung Mas, termasuk PT Pinus Foresta Indonesia, PT Karunia Puncak Wisata, PT Jelajah Handal Lintasan, CV Mega Karya Nurgraha, PT Bobobox Aset Management, dan PT Farm Nature & Rainbow ADD.

Tim Gakkum KLH juga mendalami penanganan sengketa lingkungan hidup terhadap PT Jaswita Lestari Jaya dan PT Eigerindo Multiproduk Industri terkait pembangunan di kawasan hulu DAS Ciliwung, yang diduga berdampak terhadap peningkatan potensi banjir di daerah limpasan air dan hilirnya. Selain itu, KLH menertibkan tujuh titik DAS Bekasi dengan memasang papan pengawasan di Summarecon Bogor, Golf Gunung Geulis, Rainbow Hills Golf, dan Perumahan Citra City Sentul.

Infografis: 4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan
Sumber : Liputan6.com