Aturan Bawa Power Bank ke Pesawat Lion Air Group di Indonesia, Batik Air Malaysia Kini Membatasinya

19 March 2025, 18:00 WIB
Aturan Bawa Power Bank ke Pesawat Lion Air Group di Indonesia, Batik Air Malaysia Kini Membatasinya

Menyusul sejumlah maskapai penerbangan lain, Batik Air Malaysia membatasi jumlah power bankyang dibawa ke dalam kabin pesawat. Bagaimana dengan operasinya di Indonesia?

Merujuk rilis yang diterima Lifestyle Liputan6.com, baru-baru ini, Lion Group di Indonesia, yang mengoperasikan Lion Air, Wings Air, Batik Air, dan Super Air Jet, telah menerapkan aturan serupa. Pihaknya pun menegaskan sejumlah poin terkait ketentuan membawa dan menggunakan power bank bagi penumpang mereka:

  1. Power bank hanya diperbolehkan dibawa sebagai bagasi kabin dan tidak digunakan selama penerbangan.
  2. Power bank dengan kapasitas hingga 100 Wh = 20.000 mAh diperbolehkan dibawa tanpa persetujuan khusus.
  3. Power bank dengan kapasitas lebih dari 100 Wh = 20.000 mAh - 160wh = 32.000 mAh dapat dibawa dengan syarat:
  • Dalam kondisi baik, tidak rusak, dan memiliki keterangan daya yang terlihat jelas.
  • Tidak terhubung ke perangkat elektronik selama berada di dalam pesawat.
  • Tidak dimasukkan ke dalam tas, harus berada dalam pengawasan pemilik.
  • Maksimal membawa dua unit per pelanggan.

Selanjutnya, Lion Group juga membeberkan ketentuan membawa perangkat elektronik dengan baterai lithium:

  1. Perangkat elektronik pribadi, seperti jam tangan, kalkulator, kamera, ponsel, laptop, dan cam corder harus dibawa dalam bagasi kabin.
  2. Baterai cadangan harus dilindungi secara individu untuk mencegah hubungan arus pendek. Misalnya, dengan menyimpannya dalam kemasan asli atau membungkus terminal baterai menggunakan isolasi atau plastik pelindung.
  3. Baterai cadangan yang diperbolehkan adalah:
  • Baterai lithium metal atau lithium alloy. Kandungan lithium tidak lebih dari dua gram.
  • Baterai lithium ion. Kapasitas daya tidak lebih dari 100 Wh = 20.000 mAh.

Ketentuan Batik Air Malaysia

Ketentuan Batik Air Malaysia

Lebih lanjut, perusahaan maskapai penerbangan itu juga mencantumkan beberapa tips:

  1. Tidak menyimpan baterai cadangan di dalam tas, tidak juga disimpan di head rack. Baterai cadangan harus dalam pengawasan secara terus menerus.
  2. Periksa kapasitas power bank sebelum bepergian untuk memastikan kepatuhan terhadap ketentuan.
  3. Simpan baterai cadangan dengan benar, seperti dalam kemasan pelindung, untuk menghindari hubungan arus pendek.
  4. Jangan mengisi daya perangkat dengan power bank selama penerbangan demi mencegah risiko panas berlebih.
  5. Ikuti arahan awak kabin, terutama jika ada situasi darurat terkait perangkat elektronik.

Sementara itu, melansir Says, Rabu (19/3/2025), Batik Air Malaysia kini hanya mengizinkan satu penumpang membawa maksimal dua power bank. Menurut Harian Metro, maskapai itu berkomitmen mempertahankan standar keselamatan tertinggi sambil memastikan pengalaman perjalanan yang lancar.

"Berlaku mulai sekarang, penumpang hanya diperbolehkan membawa maksimal dua power bank, yang harus selalu dibawa dan tidak boleh dimasukkan ke dalam tas jinjing. Power bank juga tetap dilarang dalam bagasi terdaftar di semua penerbangan Batik Air Malaysia," katanya.

Bakal Dicek di Konter Check-in

Bakal Dicek di Konter Check-in

Serupa dengan ketentuan di Indonesia, penggunaan power bank di dalam kabin sangat dilarang oleh Batik Air Malaysia. Mereka menyampaikan apresiasi terhadap kerja sama seluruh penumpang dalam mematuhi kebijakan baru ini yang sejalan dengan praktik terbaik industri guna meningkatkan langkah-langkah keselamatan dalam penerbangan.

"Penumpang juga diimbau berhati-hati saat membawa power bank dengan fitur pengisian daya otomatis magnetik karena dapat menimbulkan risiko tambahan," katanya.

Sementara itu, sesuai Peraturan Barang Berbahaya Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA), power bank yang dibawa di pesawat tidak boleh melebihi 100 watt-jam (Wh) atau 20.000 miliampere-jam (mAh). Aturan keselamatan akan ditampilkan dengan jelas di konter check-in dan akan ditekankan melalui pengumuman pra-penerbangan dan pengarahan di dalam pesawat untuk memastikan penerapan yang lancar.

"Petugas check-in juga akan memeriksa power bank sebelum penumpang menaiki pesawat untuk memastikan kondisinya baik dan mematuhi batas watt-jam (Wh) yang ditetapkan," ungkap maskapai penerbangan tersebut.

Ketentuan Maskapai Lain

Ketentuan Maskapai Lain

Minggu lalu, Thai Airways dan AirAsia jadi dua maskapai yang memberlakukan pembatasan terhadap penggunaan power bank selama penerbangan menyusul insiden kebakaran di kabin, baru-baru ini. Thai Airways akan sepenuhnya melarang penggunaan power bank dalam penerbangannya mulai 15 Maret 2025, menurut Straits Times, dikutip dari VN Express, Rabu, 12 Maret 2025.

Penumpang dalam penerbangan Thai Airways masih dapat membawa power bankdalam tas tangan mereka, asalkan perangkat ini memenuhi batas kapasitas yang ditetapkan Otoritas Penerbangan Sipil Thailand. AirAsia juga akan melarang penumpang mengisi daya perangkat dengan power bank selama penerbangan.

Penumpang maskapai itu harus menyimpan power bank dalam tas tangan mereka, mematuhi standar keselamatan yang ditetapkan IATA. Insiden thermal runaway telah meningkat di berbagai operasi maskapai penerbangan Asia.

Melansir India Times, pesawat Airbus A321 milik Air Busan mengalami insiden thermal runaway di Bandara Internasional Gimhae Busan pada 28 Januari 2025. Pesawat mengalami kebakaran yang terjadi saat burung besi itu berada di landasan keberangkatan.

Tingkat kerusakan yang parah membuat petugas pemeliharaan melabeli pesawat tersebut sebagai pesawat yang tidak dapat diperbaiki. Pihak berwenang yakin bahwa dugaan asal kebakaran, yang masih belum diketahui, bermula dari tempat bagasi kabin yang menyimpan power bank portabel.

<p>Infografis 7 Insiden Fatal Pesawat Boeing. (Liputan6.com/Putri Astrian Surahman)</p>
Sumber : Liputan6.com