Respons Gedung Putih Tolak Permintaan Pengembalian Patung Liberty ke Prancis: Sepenuhnya Tidak Bisa

18 March 2025, 14:04 WIB
Respons Gedung Putih Tolak Permintaan Pengembalian Patung Liberty ke Prancis: Sepenuhnya Tidak Bisa

Permintaan mengejutkan datang dari politisi Prancis, Raphael Glucksmann, yang menyerukan agar Amerika Serikat (AS) mengembalikan Patung Liberty kepada Prancis. Pernyataan kontroversial ini dilontarkan di sebuah konvensi partai politiknya, Place Publique, pada Minggu 16 Maret 2025.

Permintaan ini didasari oleh kritik Glucksmann terhadap kebijakan-kebijakan Presiden Donald Trump yang dianggapnya bertentangan dengan nilai-nilai kebebasan dan demokrasi yang dilambangkan Patung Liberty.

Pemerintahan Donald Trump kabarnya tidak akan menanggapi permintaan politisi Prancis untuk mengembalikan Patung Liberty ke Prancis.

"Sepenuhnya tidak bisa. Saran saya kepada politisi Prancis tingkat rendah yang tidak disebutkan namanya itu adalah untuk mengingatkan mereka bahwa hanya karena Amerika Serikat orang Prancis tidak berbicara bahasa Jerman saat ini," kata sekretaris pers Gedung Putih Karoline Leavitt dalam jumpa pers hari Senin (17/3), yang kemungkinan merujuk pada sekutu Amerika-Prancis selama Perang Dunia II yang menghancurkan Nazi Jerman.

"Mereka seharusnya bersyukur," imbuh Karoline Leavitt seperti dikutip dari Politico, Selasa (18/3/2025).

Pernyataan itu muncul sehari setelah seorang anggota Parlemen Eropa asal Prancis, Raphael Glucksmann, mengatakan pada sebuah konvensi partai bahwa Amerika di bawah pemerintahan Trump tidak lagi mewujudkan semangat monumen tersebut, yang diberikan Prancis kepada AS pada tahun 1880-an untuk meresmikan hubungan diplomatik dan mengabadikan konsep kemerdekaan Amerika dari Inggris Raya dan berakhirnya perbudakan.

"Kami akan berkata kepada warga Amerika yang telah memilih untuk berpihak pada para tiran, kepada warga Amerika yang memecat para peneliti karena menuntut kebebasan ilmiah: 'Kembalikan Patung Liberty kepada kami'," kata Glucksmann.

Serangkaian Pembatasan Pemerintahan Donald Trump Jilid 2

Serangkaian Pembatasan Pemerintahan Donald Trump Jilid 2

Sebagai informasi, pada periode Donald Trump jilid dua ini ia telah melakukan serangkaian pembatasan. Salah satunya adalah pemecatan ribuan ilmuwan dan pemimpin kesehatan masyarakat. Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan juga telah memangkas dana hibah penelitian di seluruh negeri, dan para pakar industri memperingatkan bahwa langkah-langkah ini dapat melemahkan lembaga-lembaga penelitian yang bergantung pada dana ini untuk pemeliharaan dan operasi harian.

Jika Amerika Serikat tidak bermaksud mengembalikan posisi dan dana ini, Prancis, kata Glucksmann, akan dengan senang hati menyerap sektor penelitian Amerika Serikat.

Tidak jelas bagaimana Prancis akan memaksa pemerintahan Trump mengembalikan keadaan seperti sedia kala. Negara itu juga tidak dapat mengambil kembali patung itu sesuka hatinya karena itu adalah milik pemerintah AS. Langkah seperti itu juga dapat memperburuk ketegangan diplomatik yang sedang coba diredakan oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron dengan Presiden Donald Trump dengan menjadi perantara kesepakatan damai untuk mengakhiri perang selama bertahun-tahun antara Rusia dan Ukraina.

Sumber : Liputan6.com