5 Faktor Ini Bikin Cincin Emas Bertahtakan Berlian Tetap Diminati
18 March 2025, 05:00 WIB:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5007196/original/048557300_1731657919-cara-mengetahui-cincin-emas-atau-bukan.jpg)
Harga emas terus mencetak rekor tertinggi baru. Pada Jumat pekan lalu, harga emas sempat sentuh USD 3.001,1 per ounce. Sepanjang 2025 ini, harga emas telah naik 13,6 persen.
Di tengah harga emas makin berkilau, perhiasan emas juga menjadi perhatian. Salah satu menjadi sorotan yakni cincin emas bertahtakan berlian.
Mengutip laman galeri24.co.id, Selasa (18/3/2025), kombinasi emas dan berlian telah menyilaukan banyak orang. Akan tetapi, cincin emas berlian tetap menjadi primadona di berbagai kalangan. Ini adalah lima alasan utama cincin emas bertahtakan berlian menjadi primadona di dunia perhiasan dikutip dari galeri24.co.id:
1.Merupakan Benda Langka
Emas dan berlian merupakan sumber daya alam yang terbatas dan sulit diperoleh. Emas hanya ditemukan di lokasi tertentu di dunia dan harus lewat proses penambangan yang rumit.
Selain itu, berlian terbentuk dalam kondisi tekanan dan suhu ekstrem di dalam perut bumi selama jutaan tahun sebelum akhirnya dapat ditemukan. Kelangkaan dua material ini menjadikan cincin emas berlian sebagai perhiasan yang eksklusif dan bernilai tinggi.
2. Memiliki Nilai Estetika yang Tinggi
Selain langka, emas dan berlian juga memiliki daya tarik estetika yang luar biasa. Emas beri kilau hangat yang tidak pudar seiring waktu.
Sedangkan berlian memiliki kemampuan memantulkan cahaya dengan sempurna, menciptakan efek berkilau yang menawan. Kombinasi emas dan berliah menghasilkan perhiasan yang tidak hanya indah dipandang tetapi juga meningkatkan pesona dan daya tarik bagi pemakainya.
Advertisement
Nilai Ekonomi Tinggi
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3989329/original/065030500_1649404665-h-f-e-co-studio-N72FU9UA_uI-unsplash.jpg)
3. Memiliki Nilai Ekonomi yang Tinggi
Salah satu alasan utama mengapa cincin emas berlian tetap menjadi favorit adalah nilai ekonominya yang terus meningkat. Emas dikenal sebagai salah satu bentuk investasi yang stabil dan tahan terhadap inflasi. Berlian juga memiliki nilai yang meningkat terutama jika memiliki kualitas tinggi dalam aspek warna, kejernihan, potongan, dan karat. Dengan mengenggam cincin emas berlian, seseorang tidak hanya memiliki perhiasan yang indah tetapi juga aset bernilai yang bisa diwariskan dan dijual ke depan.
4. Menunjukkan Strata Sosial yang Tinggi di Masyarakat
Perhiasan sering kali dijadikan simbol status sosial, dan cincin emas bertahtahkan berlian adalah salah satu representasi paling jelas dari hal tersebut. Sejak zaman dahulu, hanya kaum bangsawan dan orang-orang dari kelas atas yang mampu memiliki perhiasan dari emas dan berlian. Hingga kini, mengenakan cincin emas berlian masih menjadi tanda kemewahan dan prestise, menunjukkan status serta pencapaian seseorang dalam masyarakat.
5. Melambangkan Cinta dan Keabadian
Salah satu alasan mengapa cincin emas berlian selalu menjadi pilihan utama untuk pertunangan dan pernikahan adalah makna yang dikandungnya. Emas menunjukkan kehangatan dan kestabilan dalam hubungan, sedangkan berlian melambangkan keteguhan dan keabadian cinta.
Advertisement
Kadar Emas Paling Ideal Ternyata Bukan 24 Karat, Berapa?
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3576785/original/060094200_1632105328-syed-f-hashemi-aldDZePniqg-unsplash_1_.jpg)
Sebelumnya, banyak orang beranggapan bahwa emas dengan kadar 24 karat adalah yang terbaik. Namun, ternyata anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Mengapa kadar emas 24 karat bukan yang terbaik? Temukan jawabannya di artikel ini!
Perhiasan Emas: Simbol Kemewahan dan Keindahan
Dikutip dari laman Pegadaian, Selasa (11/3/2025), emas telah lama menjadi pilihan utama dalam dunia perhiasan. Selain meningkatkan estetika penampilan, emas juga melambangkan prestise serta status sosial seseorang.
Perhiasan emas bisa digunakan dalam berbagai kesempatan, mulai dari aktivitas sehari-hari hingga acara formal seperti pesta pernikahan. Oleh karena itu, memilih emas dengan kualitas terbaik menjadi pertimbangan banyak orang.
Namun, masih banyak yang berasumsi bahwa emas 24 karat adalah pilihan paling ideal. Apakah benar demikian? Yuk, simak penjelasannya lebih lanjut!
Mengapa Emas 24 Karat Kurang Cocok untuk Perhiasan?
Emas 24 karat memang memiliki tingkat kemurnian tertinggi, yakni 99,9 persen. Meski begitu, emas murni memiliki sifat yang lunak sehingga kurang ideal untuk dijadikan perhiasan.
Sifatnya yang mudah penyok, rentan terhadap suhu, dan berisiko mengalami kerusakan menjadikannya kurang tahan lama jika dipakai sehari-hari. Terlebih lagi, paparan sinar matahari yang berlebihan dapat menyebabkan penyusutan pada emas murni.
Jika tidak dirawat dengan baik, perhiasan dari emas 24 karat bisa kehilangan bentuk aslinya dan menurunkan nilainya. Oleh karena itu, penggunaan emas murni lebih sering ditemukan dalam bentuk batangan atau koin investasi ketimbang perhiasan.
Karat Emas yang Ideal untuk Perhiasan
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4811348/original/073997900_1713942055-Ilustrasi_perhiasan_emas.jpg)
Jika emas 24 karat kurang cocok, lalu berapa kadar yang paling ideal untuk perhiasan? Dalam industri perhiasan, emas dengan kadar 10, 14, 15, 18, 22, dan 23 karat lebih direkomendasikan.
Namun, pilihan terbaik jatuh pada emas 18 karat dengan kandungan emas murni sekitar 75 persen. Emas 18 karat memiliki sejumlah keunggulan, antara lain:
Lebih kuat dan tahan lama dibandingkan emas 24 karat.
Memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI).
Tidak mudah berubah bentuk atau warna.
Dapat dipadukan dengan logam lain untuk meningkatkan daya tahan.
Mudah dikreasikan menjadi berbagai model perhiasan yang elegan.
Selain itu, perhiasan dari emas 18 karat juga lebih terjangkau dibandingkan emas 24 karat, sehingga menjadi pilihan favorit bagi banyak orang yang ingin tampil stylish tanpa mengorbankan kualitas.
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4995048/original/088256300_1730975735-Infografis_SQ_Efek_Donald_Trump_Menang_Pilpres_AS_ke_Perekonomian_Global.jpg)